Move On - Bab 10

322 40 15
                                    

Happy Reading!!!

***

Agni benar-benar berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya, menuruti apa yang Latisha katakan agar ia tetap tenang tapi, ternyata ia tidak bisa melakukannya. Kabar yang tidak dirinya dapatkan semakin membuatnya ketakutan. Apalagi itu sudah berlangsung seharian dan kini hari telah berganti sementara pesan dari Nathael tidak juga dirinya terima. Ketika ia mencoba menghubungi pun operator mengatakan bahwa nomor yang di tuju tidak aktif, buat ia makin gelisah. Sisa hari yang dirinya punya sebelum cuti pun Agni lewati tanpa semangat. Tak hanya mengkhawatirkan pernikahannya, tapi juga keadaan calon suaminya. Agni takut terjadi apa-apa pada Nathael.

“Gue temenin lo ke rumah calon mertua lo yuk,”

Latisha tiba-tiba saja berdiri di depannya dengan keadaan yang telah siap untuk pergi, membuat Agni menatap sahabatnya. Mulutnya baru saja terbuka saat suara Nabila menyahuti.

“Gue ikut,” dan perempuan itu bergegas membereskan barang-barangnya. Sementara Agni masih diam ditempatnya, menatap kedua temannya dengan kening berkerut.

“Ngapain?”

“Cari pokemon!” jawab Nabila asal, bola matanya yang merotasi menunjukkan kejengahan. Beruntung saja Latisha segera memberi Agni penjelasan mengenai tujuan mereka ke rumah orang tua Nathael, yakni untuk bertanya mengenai Nathael. Agar setidaknya Agni sedikit merasa tenang.

“Siapa tahu orang tuanya punya penjelasan kenapa calon suami lo tiba-tiba menghilang,”

“Kalau ternyata mereka juga gak tahu gimana?” menatap kedua temannya bergantian, Agni semakin menunjukkan ketakutannya.

“Makanya kita ke sana, pastiin keluarganya tahu apa enggak keberadaan Si El. Kalau pun mereka gak tahu, seenggaknya mereka bisa cari tahu. Masih ada waktu beberapa hari lagi.”

“Benar Ni, seenggaknya kalau memang Nathael melarikan diri karena berubah pikiran dengan pernikahannya sendiri, lo dan keluarganya masih bisa mengusahakan menemukan dia,” timpal Latisha. “Dan lo gak berakhir seperti gue.”

Agni sontak menatap Latisha. Temannya itu sudah menerima pernikahannya dengan laki-laki yang seharusnya menjadi adik iparnya. Mereka bahkan sudah bahagia dengan malaikat mungil mereka, tapi Agni tahu ada bagian kecil dihatinya yang tidak tersembuhkan.

Latisha mungkin memang sudah memaafkan mantan calon suaminya, pernikahannya dengan sang berondong pun sudah di terima sepenuhnya, tapi luka ditinggalkan di hari pernikahan tidak dapat dihilangkan dengan mudah. Sudah pasti ada sesak setiap kali mengingatnya. Dan sungguh, Agni tidak menginginkan itu.

Dicampakkan di saat pernikahan masih dua bulan lagi saja sakitnya luar biasa, apa kabar jika kejadian sahabatnya ia rasakan juga?

Amit-amit. Agni tidak ingin itu terjadi. Maka dari itu akhirnya Agni setuju untuk pergi ke rumah calon mertuanya, berharap di sana ia bisa menemukan jawaban ke mana perginya Nathael sejak kemarin.

Mobil yang Latisha kendarai baru saja hendak keluar dari gerbang sekolah ketika sebuah sedan mewah berhenti tepat di depannya, membuat Latisha menghentikan kendaraannya dan membuka kaca mobil dengan niat meminta tolong kepada satpam agar mobil di depannya tidak berhenti sembarangan dan menghalangi jalan, tapi belum sempat suaranya keluar, seseorang terlihat turun dari mobil tersebut.

Tubuh Agni sontak menegang, air matanya satu per satu berjatuhan, sementara lega tidak bisa hatinya pungkiri. Namun tidak ada pergerakan yang Agni lakukan. Perempuan itu tetap duduk diam di kursi penumpang depan, dan sebuah isakan perlahan Agni loloskan, membuat Latisha menoleh begitu pula dengan Nabila yang berada duduk di belakang.

“Lo kenapa Ni?” heran Nabila dengan alis saling bertaut. Sayangnya tidak ada jawaban yang Agni beri selain isakannya yang makin kuat.

“Agni—”

Tok … tok … tok.

Kalimat Latisha terpotong suara ketukan di kaca, membuatnya menoleh dan semakin menurunkan kaca mobil hingga langsung berhadapan dengan Nathael –pria yang ternyata menumpangi sedan di depan. Pria yang juga membuat sahabatnya terus-terusan melamun dengan isi kepala yang ramai akan kecemasan-kecemasan yang menakutkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang