#2

1.2K 136 4
                                    

Jangan lupa vote+komen

✨️Enjoy✨️


Cuaca yang cukup cerah dan sedikit berawan, jam istirahat pun tiba memberikan kebebasan bagi mereka yang terikat oleh suatu pekerjaan, memberikan nafas sejenak bagi mereka yang lelah.

Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu, diantara kedua orang tersebut belum ada yang membuka suaranya, mereka hanya terfokus dengan makanan lezat yang tersaji di hadapannya.

"Bolehkah aku bertanya" salah satu diantara mereka berdua akhirnya mengangkat suara terlebih dahulu.

Dokter wan yang sedang menyantap makanannya sedikit terkejut, jarang sekali sahabatnya ini bersuara terlebih dahulu biasanya dialah yang memulai percakapan.

"Tentu saja, ayolah kau ini berlagak seperti sama siapa saja" Ujar Dokter wan sambil menyuapkan salad ke mulutnya.

"Jika tidak salah dengar tadi dari perawatmu mengatakan bahwa dia adalah pasien tetapmu. Apakah itu benar?" Pertanyaan yang dilontarkan faye membuat dokter wan memfokuskan pandangannya terhadap faye.

Apa yang terjadi dengan sahabatnya ini, pertama kalinya dia mempertanyakan mengenai seseorang yang bahkan tidak dia kenal, entahlah ia tak ingin memikirkannya tugasnya ialah hanya menjawab apa yang tengah di pertanyakan oleh sahabatnya itu.

"Yap benar dia adalah pasien tetapku sejak 2 tahun yang lalu" Ujar Dokter wan yang membuat faye sedikit terkejut.

"Sebenarnya dia telah menjadi  pasien dirumah sakit itu selama 5 tahun yang lalu, tapi semenjak dokter yang menanganinya pensiun tugas itu dialihkan padaku" jelas dokter wan yang diangguki oleh faye.

"Ada apa kau bertanya seperti itu,apa kau mengenalnya" ucapan sahabatnya itu membuat faye terdiam,entah kenapa ia menanyakan hal tersebut, faye memang mengenal orang tuanya tetapi dia tak mengetahui bagaimana rupa anaknya.

Bahkan media saja tak pernah mempublikasikan wajah dari anak perdana menteri itu, selama ini yang diketahui media hanyalah namanya saja.

"Lupakanlah. Apakah setelah ini kau akan balik ke rumah sakit?" Tanya faye yang berusaha mengalihkan percakapan.

"Tentu saja, banyak pasien yang merindukan dokter cantik sepertiku" Genit dokter wan, dan hanya di tanggapi gelengan oleh faye.

....

Tatapan mata sayu itu hanya terus memandang kosong kearah jendela, matanya seakan akan berbicara bahwa dia ingin terlepas dari sangkar emas itu.

Ingin menyalahkan takdir tapi apalah daya seolah olah tuhan takkan pernah mendengar doanya, ia selalu bertanya kapan ia bisa kembali seperti awal dan menjalani kehidupannya layaknya manusia normal di luar sana.

"Apa yang sedang putriku ini pikirkan hm, jika ada hal yang membuatmu kepikiran sampaikan pada ayahmu ini sayang" Badan tegap itu membukus tubuh mungil anaknya dengan sebuah dekapan yang hangat.

Merasakan dekapan hangat sang ayah membuatnya nyaman, mungkin satu hal yang perlu ia syukuri bahwa dia terlahir dari orang yang serba berkecukupan serta orang tua yang sangat menyayanginya.

Kun kittikun atau orang-orang biasa memanggilnya dengan Tuan chet, sosok pria hangat namun tegas ia sangat menyayangi keluarganya terlebih lagi pada putri semata wayangnya Yoko apasra lertprasert buah hatinya bersama Ploy preeyaphat atau biasa dipanggil Nyonya phiangfa.

"Apa ibu tidak ikut bersamamu ayah" Tanya Yoko.

"Ibumu sedang berkunjung di butiknya sayang, tidak lama dia akan menyusul kesini. Apakah kau menginginkan sesuatu?" Yoko hanya menggelengkan kepala dan kembali memeluk ayahnya menghirup dalam aroma khas ayahnya itu, sungguh menenangkan.

Walaupun di usianya yang tidak lagi muda ayahnya tetap saja terlihat tegap dan tampan, pantas saja ibunya sering cemburu dengan banyak wanita diluar sana. Padahal mereka sudah tua pikir yoko.

"Ayah aku sudah bosan disini,kapan kita akan pulang sungguh aku merindukan kamarku" Ujar yoko yang membuat ayahnya menghentikan elusanya dari kepala putrinya.

"Kata dokter cantik kau akan pulang lusa nak,dengan syarat kondisi mu akan tetap stabil 2 hari kedepan" Mendengar hal tersebut dari ayahnya membuat yoko begitu antusias.

" yeayyyy terimakasih ayah" Bahagia yoko sambil memeluk erat ayahnya.

Tiba-tiba dari arah pintu ada wanita paruh baya yang datang, diusianya yang sudah cukup tua dia masih terlihat sangat cantik dan elegan.

"Apakah kalian berdua bersenang-senang tanpaku" Seolah-olah sedang menampilkan raut wajah yang sedih Phiangfa datang dan langsung memeluk putrinya.

Tidak heran dia seorang model terkenal, ia pandai memainkan mimik wajahnya.

"Apakah hanya putrimu saja yang kau peluk,apakah aku disini tidak terlihat" Chet menampilkan wajah cemberutnya. Ayolah ada apa dengan para orang tua ini kenapa mereka suka sekali drama, pikir yoko.

"Diamlah kau menggangguku dengan putriku" Balas phiangfa sambil asik memeluk putrinya, menyalurkan kasih sayangnya kepada putrinya.

Indah bukan,itulah pandangan orang-orang jika melihat kami, mereka akan langsung menggambarkan bahwa hidup kami terlihat sangat sempurna tanpa tahu apa yang sedang di perjuangkan.










Eitssss tombol votenya jangan lupa di pencet yah guys 💃

HOPE [Faye×yoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang