#17

565 98 8
                                    

Jangan lupa vote+komen

✨Enjoy✨


"Yoko" Genggaman tangan tiba-tiba itu membuat yoko tersentak kaget, dan saat melihat sang pelaku sungguh membuat yoko terkejut.

"Ying, apa yang kau lakukan disini" sosok yang secara tiba-tiba itu ternyata adalah ying, yoko rasanya ingin melarikan diri sekarang juga dari tempat itu, ia merasa tidak nyaman dengan keberadaan ying saat ini.

"Aku habis bertemu dengan teman lamaku, dan dari jauh aku melihatmu, syukur lah kalau kau sekarang baik-baik saja"

"Ying bisakah kau lepaskan tangan...."

"Bukankah tidak sopan jika kau memegang tangan seseorang, sedangkan orang itu merasa tidak nyaman nona" Ying menatap wanita yang tidak dikenalnya itu dengan tatapan datar, sedangkan faye membalas tatapan itu tidak kalah datar sambil bersedekap tangan.

Yoko yang melihat keduanya seakan-akan mengeluarkan aura yang menyeramkan, yoko sungguh tidak menyukai situasinya sekarang, tapi dia berterimakasih dalam hati karena kehadiran faye setidaknya dapat mengerti perasaannya.

"Saya tidak memiliki urusan denganmu nona, jadi sebaiknya anda pergi dari sini" Ujar ying dengan sinis.

"Ck ternyata kau jenis manusia yang tidak tau diri juga" Faye membalas perkataan ying dengan tenang namun terkesan sarkas.

Faye sendiri sebenarnya tidak tahu menahu ada hubungan apa antara yoko dengan wanita yang sempat ia temui di lorong rumah sakit saat ingin menemui yoko, tetapi yang jelas ia dapat melihat bahwa yoko merasa terganggu dengan kehadiran wanita itu.

"Kau mengatakan apa barusan!" Ying merasa tidak terima dengan ucapan wanita asing dihadapannya itu.

"Bukan hanya tidak tau diri, ternyata kau juga tuli nona" Ucap faye dengan ekspresi setenang mungkin, sedangkan ying merasa harga dirinya di permainakan.

"Ku peringatkan padamu, jaga ucapanmu, karena kau tidak mengenal dengan siapa kau berbicara" Geram ying sambil menunjuk wajah faye, sedangkan faye hanya tersenyum miring melihat wajah wanita itu tersulut emosi.

"Kau benar, diriku tidak mengenalmu dan saya tidak ada waktu juga untuk mengenalmu" Ujar faye sambil menyingkirkan telunjuk ying dari hadapannya.

Yoko yang mendengar perdebatan mereka serasa seperti melihat raja singa yang saling beradu raungan satu sama lain, tidak ada diantara mereka yang ingin mengalah.

"Nak kenapa masih disini, ayo masuk ayahmu sudah menunggu di dalam" Phiangfa datang untuk memanggil yoko, namun perhatian dia tertuju pada kedua wanita yang berada di hadapan putrinya, salah satu dari mereka berdua tampak tidak asing baginya, phiengfa seperti mengenalnya.

"Ying apa itu kamu nak" Ying yang merasa namanya terpanggil langsung tersenyum kemenangan.

"Selamat siang bibi" Ujar ying sambil menunduk sebagai penghormatan kepada sosok yang lebih tua darinya.

"Bibi benar aku adalah ying teman dekat yoko waktu sekolah "

Phiangfa jelas mengenal ying, pasalnya anak itu dulu sangat dekat dengan putrinya, ia bahkan selalu menitipkan putrinya kepada ying karena Phiangfa merasa hanya ying yang dapat diandalkan untuk menjaga putrinya saat itu.

sampai saat dimana Phiangfa tidak tahu lagi dimana keberadaan ying, dan juga putrinya tidak pernah lagi membahas tentang ying, sehingga Phiangfa menebak mungkin saja terjadi sesuatu antara putrinya dengan ying.

Yoko yang melihat ying bersikap manis pada ibunya hanya menggerlingkan mata, yoko melirik kepada faye yang sedari tadi hanya diam saja menyimak obrolan disana, membuatnya berinisiatif mengenalkan faye pada ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOPE [Faye×yoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang