#11

1.2K 142 18
                                    

Jangan lupa vote+komen


✨Enjoy✨





Wanita yang sedang berada di balik kemudi itu melirik ke arah gadis yang berada di sampingnya, nampak tidurnya yang sedikit nyenyak membuat dia merasa sungkan untuk membangunkannya. Dia sempat berfikir apa gadis ini sangat menyukai tidur.

Namun mau tidak mau dia harus membangunkannya, waktu telah menunjukkan pukul tiga sore ia tidak mau sampai mengantarkan gadis itu pulang terlalu malam, apalagi masih ada tempat yang ingin gadis itu kunjungi.

"Hey bangunlah kita sudah sampai" Ujarnya dengan sangat pelan dan sedikit tepukan di pundaknya, namun gadis itu sama sekali tidak merasa terganggu, namun dia tidak berhenti mencoba.

Wanita itu mencoba untuk mengelus pipi gadis itu guna membangunkannya, dari elusan itu membuat dia tersadar betapa halus dan lembutnya kulit gadis disampingnya itu, ia yakin pasti orang tuanya sangat menjaganya bak sebuah berlian yang tidak boleh tergores.

Dia berfikir tentu saja orang tua gadis ini pasti akan menjaga anaknya yang terbilang sangat cantik dan imut ini, dia sendiri jika di perbolehkan pasti akan menjaga gadis ini...tungu apa dia sudah jatuh sedalam itu pada gadis mungil ini.

Namun di tengah elusan itu ia mendapati satu hal yang janggal, gadis ini berkeringat. Padahal Ac di mobil itu sedang jalan, dan juga suhu tubuh gadis itu cukup dingin. Hal itu membuatnya sedikit panik, apa gadis ini baik-baik saja.

"Yoko hey ayo bangun" Faye menepuk-nepuk pipi yoko, ia hanya takut gadis itu pingsan.

Namun fikiran itu terbantahkan saat melihat Yoko membuka matanya, melihat hal tersebut membuatnya menarik nafas lega.

"Astaga maaf kak faye aku tertidur, aku sangat lelah mungkin karena tugas-tugas dikampus" Yoko merutuki dirinya bisa-bisanya ia sampai tertidur.

"Kamu tidak apa-apakan, soalnya kamu seperti keringat dingin, kalau kamu ga enak badan kita pulang saja" Mendengar hal itu membuat yoko buru-buru menyangkalnya.

"Eh tidak-tidak aku gapapa kak faye, aku cuman kecapean aja, karena aku sudah tidur jadinya udah segar lagi" Ujar yoko menampilkan senyum terbaiknya.

"Kamu yakin" Ujar faye yang sebenarnya masih merasa khawatir.

"Tentu saja, Kalo gitu ayo kita turun" Yoko langsung saja membuka pintu mobil itu, diikuti oleh faye. Mereka berdua berjalan bersama memasuki supermarket.

"Ingat kamu jangan jauh-jauh yah dari aku"

"kak faye fikir aku anak kecil yang akan hilang jika dilepaskan begitu saja" Yoko tidak terima pasalnya umurnya sudah memasuki usia 22 tahun, statusnya bahkan seorang mahasiswi.

"Anggap saja seperti itu" Jawab faye santai.

"Ck dasar tua" UJar yoko dengan pelan, namun masih dapat terdengar oleh faye.

"Apa kamu bilang tadi"

"Tidak, aku tidak mengatakan apapun" Ujar yoko yang berjalan dengan langkah cepat meninggalkan faye di belakang.

"Astaga gadis itu tidak sopan, hey gadis mungil tunggu aku" Faye hanya menggeleng, dari tingkah gadis itu sepertinya faye benar kalo dia memang masih kecil, dia berjalan menyusul yoko masuk ke dalam gedung supermarket.

....

"Jadi apa yang pengen kamu beli" Ujar faye dengan satu troli yang sedang ia dorong dan yoko berada di sampingnya sedang melihat sekeliling. Mereka tampak seperti pasangan yang sedang berbelanja bulanan.

"Pertama-tama kita akan membeli perlengkapan dapur habis itu kita mencari Snack, bagaimana menurut kak faye?"

"Of course, aku ikut saja"

HOPE [Faye×yoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang