Chapter 3

2.3K 216 7
                                    

Happy reading...
Jangan lupa vote sebelum membaca, guys ...

.

.

.

Ruangan itu terasa dingin.

Sakura sedikit menggigil ketika merasakan udara dingin berhembus mengenai kulitnya, ia membuka matanya lalu mengedarkan pandangannya pada ruangan yang terlihat seperti laboratorium ini. Ada banyak alat-alat canggih di sana, alat-alat yang belum pernah Sakura lihat sebelumnya.

Membuat Sakura mengernyitkan keningnya sembari mencoba untuk duduk. Ia merasa aneh, seperti merasa bermimpi cukup panjang. "Di mana ini?" tanyanya. Ini adalah tempat baru yang tak ia ketahui, begitu asing.

"Kau sudah sadar?"

Suara berat itu membuat Sakura segera mengalihkan pandangannya ke sudut ruangan, di sana ada Sasuke—ah tidak, lebih tepatnya orang yang Sakura kira mirip Sasuke atau ilusi, apapun itu tapi membuat Sakura menatap orang itu waspada. Sosok itu keluar dari sudut ruangan yang gelap hingga Sakura bisa melihat wajahnya.

"Kau yang membawa ku ke sini?" tanya Sakura.

Sasuke menghela nafas, ia mendekat pada sebuah kursi dekat ranjang lalu duduk di sana, ia abaikan Sakura yang menatapnya tajam ia hanya membuka jubah yang ia pakai lalu menaruhnya di atas pangkuannya. "Sakura," panggil Sasuke.

Gadis itu menyipitkan matanya menatap Sasuke, ia tahu orang di depannya ini bukan sembarangan orang. Dia bisa mengalahkan dirinya kapan saja.

"Ini bukan ilusi," sambung Sasuke. "Mungkin ini sulit untukmu mengerti, tapi kami telah tahu apa yang terjadi padamu. Secara garis besarnya saja."

Sakura mendengarkan.

"Sulit untuk kau percaya, tapi kau benar tentang ucapanmu. Tidak ada ingatanmu yang terpotong ataupun hilang." Sasuke menegakkan duduknya lalu memandang sang istri dengan serius. "Ini terjadi karena jiwamu dari masa lalu terlempar ke tubuhmu yang sekarang."

Raut wajah Sakura tampak tak percaya. Ia ingin berbicara, tapi Sasuke lebih dulu bersuara.

"Kau pasti kebingungan sekarang, tapi aku katakan padamu ini adalah masa depanmu kau harus menerimanya meski ini tak masuk akal." Kemudian Sasuke mengusap wajahnya gusar. "Ini juga sulit bagiku dan ... kami, kami tak tahu kemana perginya jiwa Sakura yang seharusnya ada di sini, di tubuh itu," kata Sasuke sambil menunjuk Sakura.

"Kami akan membantumu kembali ke jiwamu di masa lalu. Aku juga ingin mengembalikan jiwa Sakura yang seharusnya. Jadi, mari bekerja sama."

Sakura terdiam, tak tahu harus apa. Jadi, situasi tak masuk akal ini ... Ini benar-benar membingungkan. Sakura menatap Sasuke, Sasuke versi dewasa pria itu tampak kalut, ia seperti kehilangan sesuatu. Ia beberapa kali mengusap wajahnya dan menunjukkan ekspresi gusar yang tak bisa ditutupi.

Entah kenapa Sakura merasakan dadanya memberat. "Jadi, aku benar-benar berada di masa depan?" ucap Sakura dengan nada lirih.

Sasuke mengangkat wajahnya untuk menatap Sakura kemudian mengangguk. "Ya, ini adalah masa depan kita. Kau dan aku telah menikah, kita punya seorang putri . Banyak hal telah terlewati."

Suara berat serta pengakuan itu membuat Sakura terdiam, ia menunduk sedih. Ia benar-benar telah terlempar jauh dari masanya. Kini Sakura merasa semua masuk akal, meskipun Sakura mencoba mmpercayai ini semua adalah genjutsu, tapi memangnya ada genjutsu yang bisa membuatnya seperti ini? Maksudnya, ia ahli dalam hal genjutsu.

Diam-diam Sakura telah mencoba untuk melepaskan dirinya, tapi ini benar-benar bukan genjutsu.

Selain itu Chakranya juga terasa normal dalam tubuhnya, mengalir sempurna seperti biasa.

My Wife ✓ END [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang