Chapter 5

2.2K 211 10
                                    

Happy reading...
.

.

.

.

.

"Ugh! Jangan!"

Bruk

Dalam detik yang terasa mendebarkan itu, Sakura mendorong tubuh Sasuke hingga ciuman paksa dari Sasuke itu terlepas dan Sasuke terdorong beberapa langkah ke belakang. Mata Sakura memandang Sasuke terkejut dan tangannya terangkat untuk menyentuh dadanya yang terasa berdebar kencang.

"K-kau mesum!" kata Sakura tak percaya, ia menunjuk Sasuke seolah-olah Sasuke baru saja melakukan tindak pelecehan padanya.

Astaga, ia belum pernah dicium oleh siapapun sebelumnya dan tiba-tiba saja pria dewasa seperti Sasuke menciumnya penuh nafsu. Astaga, mental remajanya tak bisa menerima ini!

Sementara itu Sasuke mengusap bibirnya yang basah dengan punggung tangannya dan menatap Sakura dengan alis yang terangkat. "Jangan bercanda," ujar Sasuke pelan setelah itu ia berbalik badan membuka jubah hitam miliknya. "Aku suamimu." Sasuke menggantung jubah itu dan menatap Sakura.

Sakura hanya meneguk ludahnya. Ucapan Sasuke ada benarnya, tapi kan tetap saja ia terkejut.

Ia tak tahu Sasuke ternyata seagresif ini.

"Kau lapar?" tanya Sasuke.

Suara Sasuke mengejutkan Sakura dari lamunan singkatnya, ia menatap pada Sasuke dan memegang perutnya. Jujur saja, ia merasa lapar sekarang. "Ya, sedikit lapar," balas Sakura canggung.

Bagaimana Sasuke berekpresi biasa saja setelah melakukan hal tadi?!

Melihat Sasuke yang berjalan ke arah dapur, Sakura mengikutinya. Kemudian ia lihat Sasuke mengeluarkan sebuah panci dan menaruhnya di atas kompor, mengeluarkan telur, mentega dan sendok.

"Kau akan memasak?" tanya Sakura ketika ia lihat Sasuke mulai mulai memanaskan panci dan mentega.

"Hn."

"Untukku?" tanya Sakura tak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Sasuke menoleh singkat lalu mengangguk. "Ya," jawabnya tak kalah singkat setelah itu ia fokus pada apa yang ia lakukan. Membuat telur goreng untuk Sakura.

Melihat apa yang Sasuke lakukan Sakura hanya bisa menganga. Astaga! Sasuke di masa depan banyak berubah, bahkan memasak untuk dirinya sendiri?! Ini tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

~

"Makanlah, masakanku tak seenak Sarada."

Sasuke mendorong piring itu di atas meja di hadapan Sakura yang duduk memandang piring itu dengan air ludah yang sudah mengumpul di mulutnya. Memang bukan makanan berat hanya telur mata sapi dan beberapa potongan sosis di sana.

Namun, karena ini buatan Sasuke Sakura merasa ini sangat spesial.

"Terimakasih, Sasuke-kun ini cukup." Sakura tersenyum saat mengatakannya lalu mulai menyantap telur itu.

Namun Sakura tak sadar Sasuke menatapnya dengan cermat, memperhatikan ketika masakannya masuk ke dalam mulut Sakura dan menunggu reaksi seperti apa yang akan Sakura perlihatkan . "Apakah dia suka?" batin Sasuke bertanya-tanya. Tapi melihat Sakura menikmatinya Sasuke menghela nafas lega.

"Ini enak," puji Sakura dengan ekpresi cerah di wajahnya, tampak begitu menyukai masakan Sasuke.

Dan Sasuke hanya tersenyum tipis saat mendengar pujian itu keluar dari mulut Sakura.

My Wife ✓ END [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang