Chapter 17 END

1.4K 131 4
                                    

Happy reading...
.
.
.
.
.

"Karin?"

Sasuke berdiri membelakangi Sakura yang masih sibuk merapikan kembali pakaiannya, ia menatap Karin yang masih berdiri shock menatap dirinya dan Sakura.

Gadis berambut merah itu mematung di ambang pintu dengan tangan terangkat menunjuk Sasuke dan Sakura. "K-kalian."

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Sasuke tanpa menyembunyikan nada kesalnya.

"Harusnya aku yang bertanya apa yang kalian lakukan di sini? B-bisa-bisanya kalian melakukan hal kotor itu di sini!" Wajah Karin memerah, gadis itu membuang muka sambil membetulkan posisi kacamatanya.

Sasuke mendesah kecil, ia melirik Sakura yang sudah berpakaian lengkap di belakangnya. Tapi kondisi Sakura masih kurang baik, wajahnya masih merah dan ia masih berkeringat.

"Karin, kau punya penawar racun untuk Sakura?"

"Y-ya? Racun apa?"

"Seseorang telah menyuntik beberapa racun atau obat pada Sakura," jawab Sasuke datar. Mungkin Karin punya beberapa obat untuk Sakura di sini.

Karin memangkas jaraknya dan mendekati Sakura. "Biar aku periksa dulu." Gadis dari klan Uzumaki itu pun memeriksa keadaan Sakura dengan cermat, dan bertanya beberapa hal pada Sakura.

"Apakah kau merasa mual?" tanya Karin.

Sakura menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Aku tak punya obat, tapi aku punya penawar sementara untuk memilihkan kondisimu." Karin mengeluarkan sebuah suntikan dari kantong bajunya. "Aku tak tahu racun jenis apa yang membuat kalian terangsang satu sama lain," kata Karin dengan ketus kemudian menyuntikkan obat itu ke tubuh Sakura.

Wajah Sakura memerah sementara Sasuke hanya diam dengan ekpresi datar andalannya.

"Tapi kau bisa melakukan pemeriksaan lanjutan di Konoha, kau kan ninja medis." Setelah itu Karin menoleh ke arah Sasuke dan mengeluarkan suntikan ke dua. "Kau butuh obat juga?" tanyanya sarkas.

"Tidak," balas Sasuke.

Benar seperti ucapan Karin, Sakura merasakan tubuhnya berangsur-angsur pulih. Panas di tubuhnya mulai hilang walau tak sepenuhnya dan tubuhnya tak lagi gemetar. "Terimakasih Karin," kata Sakura tulus.

"Hm, ya. Tapi apa yang menyebabkan kalian ada di sini? Selain urusan itu?" tanya Karin menekankan kata "itu" pada Sasuke.

Sakura berdehem kecil. "Itu hanya sebuah kecelakaan misi, kau sendiri kenapa bisa ada di sini?"

Karin bersedekap memandang Sakura. "Aku adalah anak buah Orochimaru, bukan hal aneh aku berada di sini bukan?" tanyanya. Sejujurnya itu benar, ia berada di sini dan ketika ia merasakan ada Chakra Sasuke di sini, ia berniat menemuinya.

Namun siapa yang akan menyangka ia akan mendapatkan pemandangan yang ugh, memalukan seperti itu? Karin menghela nafasnya. Itu pertama kalinya ia melihat Sasuke seperti itu pada seorang wanita.

Sasuke benar-benar mencintai Sakura, ya? Batinnya.

"Kalau begitu kami akan pergi." Sasuke yang sejak tadi diam akhirnya membuka mulutnya, ia mengambil jubahnya lalu memakaikannya ke tubuh Sakura. "Sebaiknya kita kembali, Sarada pasti khawatir padamu," kata Sasuke pada Sakura.

Istrinya mengangguk setuju. "Ya, Sasuke-kun."

Sasuke mengulurkan tangannya pada Sakura, dan Sakura dengan  senyum tipis yang bergetar di bibirnya, ia menyambut uluran tangan itu, berdiri perlahan dari ranjang yang dingin.

My Wife ✓ END [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang