Chapter 7

1.8K 167 6
                                    

Happy reading...
Sebelum membaca, jangan lupa follow dulu guys biar enak.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bergegas Sasuke menghampiri Sakura yang terbaring di atas tanah, ia melihat Sakura memegangi lengannya dengan mata setengah terbuka. Ia masih sadar, namun istrinya itu meringis pelan.

"Sakura!" Sasuke berjongkok di samping Sakura, matanya memandang cemas pada sang istri. "Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil menyentuh pipi Sakura.

Apa yang terjadi barusan cukup mengejutkan, ia sedang bersama Naruto di kantor Hokage ketika ledakan besar terjadi di rumah penduduk. Sasuke dan Naruto bergegas ke sana dan terkejut menemukan banyak penduduk yang terluka, tapi yang paling berbahaya adalah banyaknya kertas peledak yang bertebaran di sana.

Ia, Naruto, dan keamanan lainnya harus berhati-hati mengumpulkan kertas itu. Karena kertas itu bisa meledak sewaktu-waktu dan memakan korban jiwa lebih banyak.

Dan ketika Sasuke membantu Naruto, entah kenapa Sasuke merasakan perasaan yang tidak enak tentang istrinya. Oleh karena itu Sasuke bergegas pulang, namun ia hanya menemukan bekas pertarungan di dalam kamar.

Dan ketika ia mencari Sakura, dari kejauhan ia melihat putrinya bertarung dengan orang lain dan Sakura yang dibawa oleh seseorang.

Sasuke menghela nafas, sebenarnya apa yang terjadi? Apakah ini berhubungan dengan apa yang terjadi dengan Sakura? Orang itu juga?

Sementara Sarada juga melakukan hal yang sama sambil memeriksa keadaan Sakura, takut-takut jika ada luka yang tak diketahui di tubuh mamanya. "Mama," panggilnya khawatir.

Mendengar panggilan seorang anak perempuan padanya Sakura menoleh, alisnya berkerut memandang gadis kecil itu. Ah, benar. Sakura pernah melihat gadis ini di foto ruang tamu rumahnya, jadi ini adalah anaknya dengan Sasuke. Sangat mirip.

"Sa-sarada?" gumam Sakura. Tangan Sakura terulur untuk menyentuh pipi gadis itu, namun begitu tangannya baru mengelus pelan pipi Sarada, mendadak Sakura hilang kesadaran lagi.

Bruk

Tangan itu kembali jatuh ke tanah.

"Mama!" Sarada tampak panik, begitu pula dengan Sasuke.

"Kami akan mengejar orang-orang itu!"

Mendadak sekelompok orang berpakaian hijau datang. Sasuke mengangguk pada Jounin itu dan membiarkan mereka mengejar penculik Sakura, sekarang ia harus membawa Sakura ke rumah sakit dulu.

Dengan gerakan tegas Sasuke menarik tubuh Sakura, lalu menggendong Sakura di atas bahunya. Tanpa banyak bicara Sasuke menuju rumah sakit, diikuti oleh Sarada di belakangnya.

~~

"Ia sangat cepat, tiba-tiba ia menghilang begitu saja ketika sampai di hutan. Tim sensor kami belum berhasil mendapatkan orang itu."

"Bagaimana dengan dua orang yang tersisa?"

"Mereka menjadi abu."

"Apa?"

"Aku pikir itu bunuh diri, ketika Jounin kami ingin mengambil mayatnya, mendadak sebuah segel di tangannya bercahaya dan mereka terbakar dalam waktu sekian detik. Jadi, kami tak bisa melakukan apapun lagi."

My Wife ✓ END [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang