Epilog

1.3K 103 7
                                    

Happy reading..
.
.
.
.
.

"Kau berhasil," kata Sakura ketika melihat jiwa yang seharusnya mengisi tubuh Sakura masuk ke tubuh itu.

Senyuman tipis menghiasi wajahnya, tapi kegembiraan itu tak bertahan lama. Tiba-tiba, sebuah kekuatan tak terlihat menghantamnya dari belakang, menarik tubuhnya dengan kecepatan luar biasa.

Ah!" jeritnya saat waktu di sekelilingnya mulai berputar mundur, lebih cepat dan semakin kabur. Setelahnya mendadak suasana di sekitarnya menjadi putih, pandangannya silau, dan Sakura menutup matanya erat-erat, menggigil di antara kebingungan dan ketakutan,

"Sakura!"

"Tanda vitalnya meningkat!"

"Sakura!"

Suara-suara itu bergema di telinga Sakura, membuat kepalanya berdenyut dan kesadaran perlahan kembali, meski terbungkus kabut kebingungan. Perlahan, ia membuka matanya. Cahaya putih terang menyambut pandangannya, membuatnya mengerutkan kening dan mengedip pelan, mencoba menyesuaikan diri.

"D-di mana ini?" suaranya serak, hampir berbisik, seperti masih terjebak di antara mimpi dan kenyataan.

"Syukurlah kau sudah sadar!" Sebuah suara penuh kelegaan tiba-tiba terdengar di sampingnya.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu, tahu?!" Lalu kehangatan sentuhan terasa di tangannya, membuat Sakura semakin bingung dan linglung, matanya mencari wajah yang familiar.

Sakura menoleh ke samping, ia menemukan Ino dan Hokage ke lima menatap dirinya dengan senyum lega. "Kau berhasil melewati masa koma mu."

"Koma?" gumam Sakura dengan nada penuh pertanyaan.

"Apa hal terakhir yang kau ingat?" tanya Tsunade pada Sakura yang masih berbaring di atas ranjang.

Tangan Sakura yang masih diinfus terangkat untuk menyentuh dahinya. "Aku, sedang dalam misi bersama Naruto," katanya, mengatakan hal terakhir yang ia ingat.

Mendengar itu Tsunade mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bagus, tak ada ingatan yang hilang. Kau memang muridku," kata Tsunade bangga karena Sakura baik-baik saja.

Mendengar itu Sakura hanya berdehem kecil. "Sepertinya aku kecelakaan ketika dalam misi, ya?" tebaknya ketika ingat ia jatuh ke dalam jurang. Ah, bisa-bisanya ia ceroboh ketika dalam misi. "Bagaimana dengan Naruto dan Sai?" tanya Sakura lagi.

"Dia sangat khawatir padamu, oh aku akan mengabari mereka jika kau sudah siuman," kata gadis 16 tahun itu dengan senyum cerahnya.

Sakura tersenyum lembut, matanya penuh rasa syukur. "Terima kasih, Ino," katanya dengan tulus.

Namun, setelah beberapa saat, senyumnya memudar. Tangannya terangkat pelan, menyentuh kepalanya, jari-jarinya meraba-raba seolah mencari sesuatu yang hilang. Ada kekosongan di sana, sesuatu yang tak bisa ia pahami. Alisnya berkerut dalam kebingungan.

Apa ya?" bisiknya, hampir tak terdengar, seperti berbicara kepada dirinya sendiri. Pikiran-pikirannya berputar, mencoba mengingat sesuatu yang terasa sangat dekat namun terlampau jauh untuk dijangkau.

"Ada apa Sakura?" tanya Tsunade.

Sakura menoleh dengan bingung, menatap Tsunade sejenak seolah mencari jawaban, namun dalam hitungan detik ia menggeleng pelan. "T-tidak ada apa-apa, Sensei," jawabnya dengan senyum paksa, meski hatinya masih terasa sedikit goyah.

Mendadak, pikiran Sakura melayang pada Sasuke. Wajahnya terbayang di benaknya, dan hatinya terasa sedikit perih. Entah apa yang sedang Sasuke pikirkan saat ini, di tempat yang begitu jauh. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia juga mengingatnya?

Namun, Sakura hanya bisa menekan perasaan itu dalam-dalam. Sasuke punya jalannya sendiri, begitu pula dirinya.

Sakura mendesah kecil, entahlah mungkin ini hanya perasaan aneh karena ia baru bangun dari komanya. Ia harus menyingkirkan semua perasaan yang tak perlu ini karena masih ada tujuan yang harus ia capai.

.

.

Selesai
.
.

My Wife ✓ END [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang