Happy reading...
..
.
.
"Kalau begitu aku pergi misi dulu, Mama." Sarada menatap Sasuke dan Sakura yang berdiri di ruang tamu lalu ia melirik pada ayahnya. "Papa, tolong jaga Mama," kata Sarada sambil mengerutkan keningnya.
Sasuke menghela nafas kecil, tanpa Sarada minta pun ia pasti akan melakukannya. "Ya, pergilah. Temanmu sudah menunggu."
Sementara Sakura sendiri hanya nyengir mendengar ucapan Sarada pada Sasuke Sarada mirip dengan Sasuke.
"Baiklah, aku pergi. Jaa ...." Sarada keluar dari rumah sambil berlari kecil, meninggalkan dua sejoli yang masih berdiri di ruang tamu.
"Hati-hati Sarada." Sakura melambaikan tangannya, senyumnya tak hilang melihat Sarada yang sangat bersemangat pergi misi pagi ini.
Mendadak suasana di ruang tamu ini terasa hening begitu Sarada meninggalkan rumah, Sakura hanya diam berdiri canggung di samping Sasuke. Ia melirik Sasuke tapi ternyata Sasuke juga sedang menatapnya membuat rasa canggung itu terasa berkali-kali lipat. "Oh, S-sasuke-kun," ucapnya kikuk.
Sasuke memutar tubuhnya menghadap Sakura, wajahnya menampilkan raut serius sementara mata hitamnya menatap langsung pada Sakura. "Sakura, mengenai mimpimu aku pikir itu adalah petunjuk."
Mendengar itu Sakura mengangguk, ia juga setuju dengan Sasuke. "Aku juga berpikir begitu, aku tak pernah mendapatkan mimpi aneh seperti itu." Sakura menunduk menatap lantai dengan alis berkerut. "Suara itu, ia meminta aku untuk menemukannya."
Kemudian Sakura mengangkat wajahnya, memandang Sasuke. "Jadi, apa yang akan kita lakukan?" tanyanya.
"Kita akan pergi ke kantor Hokage, Naruto bilang beberapa Anbu yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini mendapat sebuah petunjuk." Sasuke berjalan ke sudut ruangan, lalu mengambil jubah hitam yang biasa ia pakai.
Melihat itu Sakura menaikan satu alisnya, heran kenapa Sasuke selalu memakai jubah itu padahal mereka tak berencana pergi jauh. Hanya ke kantor Hokage, bukan?
Namun pada akhirnya Sakura mengedikkan bahunya, apapun itu jika Sasuke yang memakainya akan selalu terlihat keren. "Kita pergi sekarang?"
"Hn."
~~
"Jadi, Sai. Apa yang kau dapatkan dari penyelidikan?" tanya Naruto pada Sai.
Di ruang rapat yang terasa agak tegang, beberapa orang tampak duduk melingkari sebuah meja bundar yang terletak persis di tengah ruangan. Dengan posisi duduk yang saling berhadapan seperti ini dan leluasa berbicara.
Ada jendela di sisi ruangan ini, udara dan cahaya mentari pagi masuk tanpa hambatan, membuat orang-orang di ruangan ini bisa sedikit bernafas lega dalam ketegangan.
"Dari penyelidikan Anbu, kami menemukan tempat persembunyiannya. Tapi aku tak menemukan mereka di sana, aku pikir mereka telah pindah setelah rencana penculikan mereka pada Sakura gagal." Sai berbicara menatap pada Sakura.
Naruto mengusap dagunya. "Sepertinya ini akan sulit," ujarnya sambil berpikir cara terbaik untuk menemukan pelaku yang berusaha menculik Sakura.
Orang-orang di ruangan itu tampak sibuk berpikir, tak terkecuali Shikamaru.
Ngomong-ngomong soal Shikamaru, Sakura pikir ketika ia pertama kali melihat Shikamaru, ia pikir itu adalah Paman Shikaku, tapi setelah Sasuke memanggil Shikamaru barulah Sakura tahu. Ah, mereka benar-benar mirip.
"Jika penculik itu benar-benar ingin Sakura ... Bagaimana jika kita tak gunakan Sakura sebagai umpan untuk menyergap mereka?" Shikamaru membuka mulut, matanya menatap satu-persatu wajah orang di sana, mereka menampilkan raut wajah yang berbeda.
Dan tentu saja Sasuke menampilkan raut wajah tak setuju. "Apa maksudmu?! Kau ingin membahayakan Sakura?" ucapnya tak terima.
Sasuke tak bisa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Sakura, apalagi jiwa Sakura sekarang ini adalah jiwa Sakura yang bertahun-tahun dulu, bisa dibilang Sakura versi remaja dengan pola pikir yang masih berbeda. Mungkin masih labil tak tak bijak.
"Orang itu sangat ahli, ia saja bisa melakukan sesuatu pada jiwa Sakura. Lihatlah hanya dengan satu malam Sakura berubah menjadi seperti ini." Sasuke mengusap wajahnya, rautnya tampak kalut. Mengingat kejadian pagi ketika Sakura bangun yang sudah menjadi Sakura yang enam belas tahun.
Kondisi Sakura yang bisa dibilang bertukar jiwa atau kehilangan jiwa hanya diketahui oleh orang-orang penting di Konoha, seperti Naruto, Sai, Shikamaru, Ino, dan juga Tsunade.
Nada khawatir Sasuke terdengar jelas oleh Sakura, ia yang duduk di samping Sasuke hanya bisa menunduk. Oh, apa yang harus ia lakukan? Melihat Sasuke yang seperti ini, Sakura tahu betapa khawatirnya Sasuke pada istrinya. Membuat Sakura ingin ini semua cepat berakhir dan semua kembali ke tempatnya semula.
"Aku pikir ... Ucapan Shikamaru benar juga," ujarnya sambil mengangkat wajahnya untuk menatap Sasuke dan orang-orang di dalam ruangan itu.
Sasuke sendiri tersentak dan menoleh pada Sakura dengan cepat, keningnya berkerut ada alisnya nyaris menyatu mendengar ucapan Sakura. "Sakura ...."
"Jika ia sangat menginginkanku, aku bisa menjadi umpan seperti yang Shikamaru katakan." Sakura menatap Sasuke.
"Sakura-chan, ini tak semudah itu."
Mata emerald itu beralih pada Naruto. "Aku mengerti, tapi mungkin saja aku bisa mendapatkan informasi mengenai cara kembali ke tubuhku yang semula atau informasi mengenai jiwa Sakura yang asli," ujarnya.
"Bagaimana jika sesuatu terjadi pada dirimu? Aku tak bisa ...." Sasuke menutup matanya.
Sakura menarik sudut bibirnya, ia menarik tangan Sasuke lalu menggenggamnya hal itu membuat Sasuke membuka matanya dan menatap Sakura. Menatap senyum teduh istrinya. "Aku percaya jika kau akan melindungiku, percayalah padaku jika aku akan baik-baik saja."
Sasuke terdiam, mulutnya terbuka kecil mendengar kata-kata halus yang keluar dari bibir Sakura.
"Kau percaya padaku 'kan?"
Ketika Sakura berkata seperti itu, Sasuke hanya bisa mengangguk kecil sembari menghela nafas kecil. "Baiklah, tapi kita harus mempersiapkan rencana."
Melihat adegan suami-istri itu, orang-orang di sana hanya geleng-geleng kepala. Sasuke sangat penurut jika berhubungan dengan Sakura.
Shikamaru hanya bisa terkekeh kecil. "Baiklah, mari kita persiapkan rencana awal dan rencana darurat jika sewaktu-waktu hal yang kita rencanakan tak berjalan sesuai yang kita inginkan."
"Oke, jadi apa itu Shikamaru?"
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ✓ END [Sasusaku]
Fanfiction-SasuSaku Fanfiction. -COMPLETED Bagaimana jika Sakura yang sedang dalam misi bersama Naruto, Sai, dan Yamato tiba-tiba jatuh ke dalam jurang. Dan ketika ia membuka mata, ia malah terbangun dengan Sasuke di sampingnya! Sebuah perjalanan waktu, jiwa...