16. Bertemu seseorang

1.1K 116 7
                                    

Ig: Pineapple _viiTiktok: Pineapple _vii________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ig: Pineapple _vii
Tiktok: Pineapple _vii
________________________

Setelah memesan makanan mereka, Vivian kembali ketempat duduknya lalu menoleh sekilas pada Annalise.

"Pesanan kita akan datang sebentar lagi," beritahunya.

Annalise menatap Vivian sejenak lalu bertanya, "Oh ya Vivian kenapa di buku menu ini ada menu pudding padahal kan kalian tidak bisa memakannya," ujar Annalise ingin tahu.

"Pudding kan hanya bahan yang dilarutkan lalu di bekukan didalam suhu normal atau dingin, jadi masih bisa kita makan. Kecuali jika makanan itu sudah masuk ke dalam oven berarti makanan itu sudah matang bukan, dan tentu kami tidak bisa memakannya," jelas Vivian panjang

"Ah aku mengerti!" balas Annalise sambil menganggukkan kepalanya.

"Selamat menikmati nona-nona," suara kaku nan datar dari sebuah robot mencuri perhatian Annalise. Ternyata itu adalah robot yang mirip seperti manusia karena memiliki lengan juga kaki yang membawakan pesanan mereka dengan nampan.

Setelah robot itu meletakkan semua pesanan mereka, dia pergi setelah mengucapkan, "Selamat menikmati."

"Dia Robot?" tanya Annalise setelah robot tadi sudah tidak terlihat, cara berjalannya pun seperti ada roda kecil di bawah kaki robot itu yang membuatnya bergerak cepat.

Vivian mengangguk sekali lalu mengambil sendok yang terlapisi tisu itu untuk dibersihkan sebentar ujungnya.

"Ya, kau jangan berharap akan melihat orang-orang di dunia Artanes ini menjadi penjaga kasir ataupun pelayan, karena itu tidak akan pernah ada," jawab Vivian mengerti kebingungan sahabatnya.

"Apa karena mereka sudah kaya?" tanya Annalise yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.

"Benar, kalau bisa mereka yang punya restoran atau mall di kota ini," balas Vivian lalu menyendok sup dingin yang berisikan daging yang kuahnya berwarna putih dengan dagingnya yang masih setengah mentah.

Annalise pun langsung memfokuskan perhatiannya pada pudding di hadapannya, yang berbentuk bundar lalu ada lelehan coklat yang melingkupi puding itu dengan hiasan buah merah di atasnya.

"Wah pudding ini sangat enak," puji Annalise sesaat setelah menyuapkan sesendok pudding kedalam mulutnya. Rasanya sangat pas dengan rasa asam bercampur manisnya coklat.

"Cafe ini memang sangat terkenal di kalangan para remaja, karena yang punya cafe ini itu pihak kerajaan," beritahu Vivian.

"Si Archduke mu itu?" tanya Annalise malas. Vivian yang akan menjawab perkataan sahabatnya, harus terhenti karena mendengar bel cafe berbunyi pertanda ada pelanggan yang baru datang.

Ting.

Lalu entah kenapa dua sahabat itu spontan menoleh ke arah pintu dan mendapati beberapa pria dengan pakaian formal ditambah badan mereka yang kekar dengan rahang yang kokoh.

Annalise and The UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang