BANTU KLIK BINTANG YA BEB JANGAN DIBACA AJA.
Apakah kalian percaya kalau dunia lain itu ada? Atau kehidupan yang dihuni manusia sejenis kita tapi bukan di bumi?
Ya, itu dialami langsung oleh seorang gadis manis bernama Annalise, gadis yang tinggal d...
Exavier El Zaphyr, sang Archduke pemimpin dunia bawah yang terkenal akan kekejaman nya itu sedari tadi menatap tajam pada sosok gadis yang sibuk berbicara sendiri sambil memikirkan sosok dirinya.
Tentu saja Vier tahu apa yang sedang gadis itu pikirkan, senyuman licik terlihat dari sudut bibirnya yang terangkat seolah memiliki rencana yang sudah tersusun rapi didalam otaknya.
"Merindukan ku, Amour?" tanya suara berat Vier yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Annalise, sedangkan gadis itu masih berbicara tidak jelas lalu membalas ucapan Vier dengan sedikit sewot.
"Tidak, sepertinya kau salah orang. aku bahkan tidak mengenalmu," jawab Annalise tanpa menoleh kebelakang.
"Benarkah?" tanya Vier berbisik didekat telinga kanan Annalise.
Refleks Annalise langsung menengok ke samping.
"Ka-kau!" pekik Annalise terkejut saat melihat sosok pria yang sedari tadi ia sumpah serapahi.
Annalise melirik keadaan di sekitarnya dengan ekor matanya, sama! Semuanya sama seperti tempo hari ketika semua orang tiba-tiba diam mematung layaknya sebuah manekin. Keadaan sekitar juga sangatlah hening dan sedikit mencekam.
Pria itu tidak pernah melepaskan tatapannya pada tingkah Annalise yang sudah akan melahap pudding yang harus tertahan di depan mulut karena kedatangannya.
Happ
Karena tanggung Annalise pun langsung melahap cepat puding yang ada di sendok yang sedang ia pegang, lalu mengunyahnya cepat. Membuat pipinya bergoyang karena penuh, Vier terus menatap intens ke arah Annalise.
Setelah puding di piringnya habis, Annalise bergegas ingin keluar dari situasi ini dan pergi jauh dari pria itu.
"Aku pergi dulu, permisi," ucap Annalise siap untuk mengambil ancang-ancang berlari tapi harus tertahan karena tangannya yang di cekal pria itu.
"Duduklah sebentar!" titahnya tegas.
"Tidak, tidak usah," tolak Annalise cepat.
Karena sifat keras kepala Annalise membuat Vier langsung mengungkung tubuh kecil itu di antara tubuh besarnya, lalu menyenderkan punggung Annalise pada meja dibelakang gadis itu.
Perlahan namun pasti Vier mulai mendekatkan wajah mereka.
Annalise rasanya mau pingsan saja saat melihat wajah yang sialnya sangat tampan bak pangeran impiannya waktu kecil dulu hanya berjarak sejengkal dengan wajahnya.
"Bagaimana hari mu di Academia?" tanya pria itu dengan suara deepvoice yang semakin membuat Annalise semakin lupa caranya bernafas.
"Ka-kau, kenapa memasukkan ku ke Academia itu?" tanya Annalise sedikit menekan ketakutannya pada pria itu, ia butuh jawaban yang masuk akal dari pria dihadapannya.
