25. Para tahanan

1.2K 134 25
                                    

Ig: Pineapple _viiTiktok: Pineapple _vii________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ig: Pineapple _vii
Tiktok: Pineapple _vii
________________________

Mengalihkan pandanganya dari pajangan hewan itu, Annalise jadi ingin bertanya.

"Kenapa bisa berada disini? maksudku apa kesalahan yang mereka perbuat?" tanyanya ingin tahu, karena mungkin ia bisa lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak pada sang Archduke, agar tidak masuk kedalam sel.

"Hanya beberapa manusia tamak yang mencuri buah dari pohon kehidupan."

Tentunya makna buah bukan lah buah asli.

"A-apa!" pekik Annalise terkejut akan fakta yang baru diketahuinya.

"Mereka berasal dari dunia yang sama denganku?!"

"Kau tahu jawabannya amour," ucap Exavier pelan.

Annalise menggeleng, lalu tatapannya mengarah pada Exavier, "Kalau begitu lepaskan mereka," pinta gadis itu tanpa berpikir panjang.

Exavier tetap tenang, namun tatapan matanya menatap tajam pada gadisnya, "Kenapa aku harus melepaskan mereka yang sengaja mencuri di wilayahku?"

Di satu sisi Annalise berpikir apa yang diucapkan Exavier tidaklah salah karena dialah yang memimpin wilayah ini, tapi di satu sisi Annalise ingin mereka kembali ke dunia manusia dan tidak berakhir di penjara penyiksaan ini. Annalise pusing dibuatnya, tapi akhirnya ia memilih membujuk sang Archduke untuk setidaknya meringankan hukuman mereka.

"Kumohon, bisakah setidaknya kau meringankan hukuman mereka?" pintanya sekali lagi namun dengan tatapan memohon.

Exavier ingin tertawa saat melihat ekspresi gadisnya, tapi dia sangatlah ahli dalam mengontrol ekspresi nya menjadi semakin datar.

Pria itu menggeleng sekali, "Hukuman tidak bisa ditawar amour, kalau penjahat seperti mereka di ringankan hukumannya maka aku tidak akan bisa menjadi pemimpin yang dipercaya oleh kaum ku," ucapnya tepat sasaran untuk hati Annalise yang gampang menerima ucapan manis.

"Penjahat seperti mereka harus mendapatkan hukuman yang setimpal, bukankah mereka melakukannya dengan kesadaran penuh," lanjutnya lagi semakin membuat Annalise bimbang untuk meminta meringankan hukumannya, karena itu memang benar. Kesalahan harus dibayar setimpal sesuai apa yang mereka perbuat.

Melihat keterdiaman gadis itu membuat Exavier berdecak kagum akan ucapan yang barusan ia lontarkan.

"Gadis manusia memang penuh emosional bukan?" pikir Exavier tanpa mengucapkannya.

Annalise menghela nafas, "sampai kapan masa hukuman mereka?" tanyanya sekali lagi dan kali ini tidak menuntut hukuman mereka di ringankan.

"Sampai mereka mati rasa."

"Apa itu tidak terlalu kejam untuk mereka?" tanya Annalise dibuat terkejut akan jawaban yang dilontarkan Exavier.

Iblis tetaplah iblis bukan?

Annalise and The UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang