Truth or Dare.
Mereka sedang asyik duduk melingkar disalah satu meja cafe yg tidak terlalu ramai dekat kampus. Bermain permainan konyol yg gila dan menantang.
"Jadi, truth or dare , Abimanyu Rahardiansyah ?" tanya cowo yg duduk dihadapannya.
Abi menatap ujung botol soda yg mengarah padanya.
"Dare !" jawabnya mantab.
Mereka yg mendengar akhirnya tertawa senang. Seorang Abimanyu yg biasanya akan menjawab Truth, untuk pertama kalinya dia menjawab Dare setelah hampir setahun mereka memainkan permainan gila ini.
"Oke. Jadi lo berani ga..." April mengedarkan pandangannya kepenjuru cafe.
"Ah ! Ngajak kenalan itu cewe yg duduk disana." April menunjuk cewe yg lagi duduk sendirian dikursi dekat jendela yg sedang sibuk membaca buku tebal.
Abimanyu yg ditantang mengikuti pandangan April.
Glek !!!
Kesan pertama ngeliat itu cewe, pasti kutu buku. Pasti jutek,pasti cupu. Idihs.. Begitu batinnya.
"So... Dare you ?" Miko si playboy cap capung itu menanyakan keberanian Abimanyu.
Sebenernya ga usah ditanya lagi, Abimanyu itu cowo yg banyak digilai mahasiswi Mandala Jaya. Ga usah ditanya lagi gimana pesonanya. Bahkan tingkah konyol Abimanyu aja bisa bikin lumer mahasiswi alay dikampus.
"Kalo lo ga berani, Nisan Juke putih kesayangan lo jadi buat gue." suara berat Andreas membuat Abimanyu menengok sinis kearahnya.
Andreas, sahabat Abimanyu dari kelas 1SMA ini emang udah ngincer abis Nisan Juke kesayangannya. Ga tau kenapa, padahal dia bisa beli sendiri karena dia seorang model majalah besar.
"Jangan panggil gue Abi kalo gue ga bisa taklukin itu cewe." celetuknya sombong.
Abimanyu beranjak dari duduknya. Membenarkan kemeja kotak birunya dan melenggang menghampiri cewe yg dimaksud.
Andreas,April dan Miko dengan seksama memperhatikan abimanyu dari tempat mereka duduk.
Abimanyu sudah berdiri dihadapan cewe itu dengan ragu.
Oke. This just a game.
"Ngg... Haii." sapa Abi kaku. Itu cewe langsung ngedongak ngeliat Abi. Melepas kacamata minusnya dan menutup buku tebalnya.
Ah.. Novel rupanya.
"Hai" senyum mengembang dari wajahnya.
Bentar. Gue mau mungut jantung gue yg ga sengaja jatoh. Senyumnya. Mateh !
"Boleh duduk ??"
"Sure."
Abi duduk dihadapan cewe itu. Masih dengan senyum ramah dia memandang Abi.
"Jadi.. Lo sendirian disini ?" tanya Abi basa basi.
"Iya. Sebenernya gue lagi nunggu abang gue. Tapi dia kayanya ga bakalan dateng deh." celotehnya membereskan novel yg tadi dibaca.
"Gapapa donk kalo gue nemenin ?"
"Gapapa banget.. Gue seneng ada yg nemenin."
Ah. Cewe ini sama aja kaya yg laen. Gampang banget dideketin.
"Abi." Abi mengulurkan tangannya untuk dijabat.
"Mutiara. Panggil aja Ara." jawab cewe itu menjabat tangan kekar Abi.
"Nama yg cantik. Sesuai sama orangnya." gombal Abi.
"Heleh.. " Ara mencibir Abi.
Mata Abi melirik kearah teman-temannya yg berpura pura ga kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder -- PTSD
Romance[[ CERITA DI PRIVAT ]] Abimanyu Rahardianayah -- begitu banyak rahasia yg disembunyikan. dan semuabterkuak bukan atas penjelasa. melainkanbkejadian Mutiara Zukhruf Saputri -- begitu banyak hal yg terlewati. dan beradaptasi menjadi seseorang yg menye...
