Hari itu cuaca panas. Zu berjalan gontai menaiki bis yg akan membawanya pulang. Bara atau pak Maman tidak ada yg bisa menjemputnya pulang sekolah. Padahal dia sangat lelah karena berlatih Taekwondo untuk kejuaraan Daerah 2 bulan lagi.
"Mbak, restleting tasnya kebuka tuh .." tegur satu suara yg duduk disebelah Zu didalam bis. Zu menoleh dan melirik tas yg dipangkuannya.
"Makasih.." ucap Zu sambil menutup restleting tasnya. Dia hanya tersenyum mendengar ucapan Zu.
Zu menatapnya lagi. Kali ini dengan seksama.
"Kenapa mbak ??" tegurnya yg memergoki Zu mengamatinya.
"Oh gapapa.. Kamu sekolah dimana ? Anak SMP jam segini baru pulang"
"Hahaha....jadi daritadi itu yg mbak pikirin ngeliatin aku ampe segitunya ?"
Zu hanya mengangguk polos. Dia suka senyum itu. Senyum yg mempesona.
"Aku di SMP Generasi Bangsa mbak. Tadi masih maen dulu ama temen-temen makanya baru pulang. Mbak sendiri ?"
"Oh, aku abis ekskul.."
Dia hanya mengangguk mengerti. Kemudian menjulurkan tangannya kearah Zu.
"Kevin.." kali ini Zu menerima uluran tangannya.
"Zukhruf. Panggil aja Zu.."
"Kak Zu..." dan dia kembali tersenyum. Senyum yg entah mengapa meneduhkan hati Zu.
"Aku suka senyum kamu..." seloroh Zu memamerkan deretan giginya.
"Ya.. Senyum aku emang mempesona kak.." ujar Kevin bangga.
Zu hanya mencebikkan bibirnya. Dan Kevin tertawa melihat ekspresi Zu yg menurutnya lucu.
___
Setelah perkenalan itu Zu dan Kevin semakin dekat. Lebih akrab dari yg mereka duga.
Berbagi cerita, bertengkar dan baikan lagi.
Saling mengisi kekosongan dan menjalin kebersamaan yg indah."Kak Zu.. Aku seneng deh punya kakak cewe kaya kak Zu.." ujar Kevin yg sedang duduk diatas batu besar. Disebelahnya Zu sedang menatap lurus kedepan menikmati pemandangan kota disore hari.
"Kakak juga seneng punya adik manis kaya kamu ." jawab Zu menoleh kearah Kevin.
Kevin memoncongkan bibirnya. Dia paling tidak suka dibilang adik manis . kesannya seperti dia adalah gadis kecil yg sangat cantik.
"Kakak ga bosen kan tiap hari aku kasih mawar putih terus ??" tanya Kevin yg melirik kebelakang punggung Zu. Diatas tumpukan tasnya dan Zu ada setangkai mawar putih segar.
"Kakak selalu suka sama apa yg kamu kasih Kev. Mawar itu cantik.. Kakak ga akan pernah bosen." jawab Zu dengan senyum mengembang. Kevin ikut tersenyum mendengar jawaban kakaknya.
Semua berlalu begitu cepat. Zu semakin aktif berlatih untuk kejuaraan pertamanya beberapa hari lagi.
Saat istirahat berlatih, ponselnya berbunyi. Zu melirik sekilas lalu mengambil ponselnya cepat.
"Kenapa Kev ??" tanya Zu sedikit terengah.
"Kakak ngapain ? Kok ngos ngosan gitu ?" tanya Kevin diseberang sana.
"Gapapa.. Kamu kenapa ??" tanya Zu khawatir. Beberapa hari ini perasaannya was was. Entah mengapa kekhawatiran menyelimutinya saat mengingat Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder -- PTSD
Romance[[ CERITA DI PRIVAT ]] Abimanyu Rahardianayah -- begitu banyak rahasia yg disembunyikan. dan semuabterkuak bukan atas penjelasa. melainkanbkejadian Mutiara Zukhruf Saputri -- begitu banyak hal yg terlewati. dan beradaptasi menjadi seseorang yg menye...