#6

259 21 1
                                    

Ara duduk termenung ditaman rumah sakit. Menatap langit cerah rumah sakit disore hari.
Warna orange langit dan semburat merah membuat hati Ara damai

Flashback on

"Ga menutup kemungkinan Zu bisa aja kumat. Kamu juga tau kan Gas, traumatic Zu yg begitu mengguncang tentang kematian Kevin ? Bagaimana Zu dan apa yg terjadi setelahnya ? Belum lagi kejadian yg menimpanya.. Saya jauh dari Surabaya kesini bukan mau mengungkit masalah Zu. Tapi .. Post Traumatic Stress Disorder Zu memang bisa saja kumat .. Emosi Zu masih bisa meletup letup. Kamu jgn sampe lengah Gas.. " ujar dokter Ridwan.

"Kalo saya ketemu lagi sama laki laki itu, saya pastiin bahwa saya sendiri yg akan membunuhnya !" geram Bara mengepalkan kedua tangannya.

"Dia akan bebas beberapa bulan lagi. Tapi bisa saya pastikan dia ga akan menyentuh Zu-- Ara maksud saya." dokter Ridwan menepuk bahu Bara.

Flashback end

Ara ingat betul percakapan kedua orang itu.

Peristiwa Kevin memang meninggalkan jejak tersendiri untuk Ara. Bisa dipastikan dia nyaris gila karena kematian Kevin.
Tapi bukan itu penyebab utama PTSD yg dideritanya..

Aku ga mau inget itu lagi. Ga !!!

Ara menggeleng lemah menundukkan kepalanya.

"Hallo princess Ara... How are you today ??" Ara mendongak mendengar sapaan itu. Senyumnya mengembang mendapati Rama yg masih dengan jas putihnya berdiri disisi Ara.

"Mas Rama..."

Rama duduk dibatu besar didepan Ara dengan santai.

"Pertanyaan Mas ga dijawab ? How are you today ??" Rama mengulang pertanyaannya.

"Bad day !! Aku bosen disini. Ga ada temen.. Suster Lyra juga kan sibuk. Bang Bara dikampus.. Doni Manda kuliah." dumal Ara. Rama hanya tersenyum mendengar celoteh Ara.

"Mau dipanggilin Abi ??" Ara menapat kaget pada Rama.

Kok jadi Abi sih ???

"Apa sih Mas..." Ara tersipu malu menundukkan kepalanya.

Rama melihat semburat merah dipipi Ara.

Malu malu dia...

"Kok malah -apa sih Mas- sih ?? Mau ga ?" goda Rama.

"Ga mas... Lagian aku kan gapapa.." tolak Ara salah tingkah.

"Ara suka ya sama Abi ?" pertanyaan itu membuat Ara makin salah tingkah.

Gue emang suka sama Abi. Tapi.. Gue kaya gini. Mana boleh gue berharap ama dia..

"Iya. Ara suka sama Abi. Sama Andreas, Miko sama April juga. Mereka baik. Ara seneng punya temen kaya mereka." tutur Ara sumringah.

Ara melihat map kuning yg dibawa Rama.

"Mas itu apa ??" tanya Ara menunjuk pada map itu. Rama mengikuti pandangan Ara.

"Ini ... " Rama ragu melanjutkan kalimatnya. Harus ya dia bilang kalo ini tentang Laras ??

Ara merebut map itu dari Rama. Membukanya perlahan.

Larasati paramitha setiasih.

"Astaga !!!" pekik Ara terkejut. Spontan kedua tangannya menutup mulut rapat rapat.

"Mas !!" Rama menoleh ke Ara. Mengangguk kecil dan mengulum senyum.

"Aku mau ketemu mbak Laras sekarang bisa ??" pinta Ara memelas. Rama bangkit dan tanpa aba aba dia mendorong kursi roda Ara menuju rumah sakit.
Melewati lorong lorong rumah sakit.

Post Traumatic Stress Disorder -- PTSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang