13 › Tertangkap.

699 47 5
                                    

y o u t h

Semalam Sastra membatalkan rencana yang ia susun dengan Essa, ya, semalam Sasrra tidak bisa makan malam di rumah karena harus menemui anak buahnya yang melaporkan jika hampir seluruh anak buah Sastra disandra oleh suruhan BastianㅡYa, dan yang melapor pada Sastra adalah salah satu anak buah yang berhasil lolos dari jeratan suruhan Bastian. Jujur saja Sastra kesal dan marah saat mendapati kabar itu. Lalu, hari ini ia mendapat kabar dari salah satu orang kantornya jika perwakilan kantor Major Group memberitahu tentang ada salah satu petinggi perusahaan besar itu menolak ajakan kerja sama darinyaㅡSial dan bajingan, Sastra tentu tahu salah satu petinggi perusahaan Major Group yang telah menolak ajakannyaㅡTentu dan satu-satunya adalah Bastian Zedklen sialan.

"Sas?"

Sastra berdehem singkat ketika sang ayah memanggilnya dari arah ruang makan, "Ada apa?" Sautnya sebelum mendudukan diri di salah satu kursi makan.

"Apa kamu yakin mengajukan kerja sama dengan Major Group?" Tanya sang ayah membuat Sastra melirik sang ibu yang baru saja datang setelah mengambil teko berisi air teh.

"Apa ayah keberatan jika aku mengajukan kerja sama pada perusahaan milik mendiang keluarga Khana?" Dengan sengaja Sastra menekan nama belakang pemilik Major Group, tentunya membuat kedua orang tuanya sedikit terkejutㅡTerutama sang ibu tiri yang terlihat begitu gugup.

Sang ayah menggeleng. "Tidak keberatan, tapi.. Sas, perusahaan itu sulit untuk menerima ajuan kerja sama. Terlebih pimpinan perusahaan itu adalah putra dari salah satu pengacara ternama."

"Ya, aku tahu tau. Memang sulit terlebih perusahaan milik Khana itu memiliki koneksi hukum. Namun, sayangnya kasus tewasnya keluarga Khana itu tidak dapat diselesaikan dengan hukum yang ada." Ujar Sastra lagi, sesekali ia melirik sang ibu tiri, "Ma?"

"Ya?"

"Bukankah mama mengetahui perkara perselingkuhan yang terjadi di antara mantan suami mama dengan istri tuan Khana?"

Nathalia tersedak ludahnya.

"Apa mama juga tahu penyebab tewasnya keluarga Khana?" Lanjut Sastra sontak membuat Aireneta menatapnya marah.

"Sas, apa kamu pikir mama juga tau masalah itu hanya karena mama mengetahui perselingkuhan yang saat itu terjadi?"

"Ya, karena saat itu hanya ada dua kemungkinanㅡPertama pesaing bisnis yang takut kalah saing dan yang kedua adalah korban dari perselingkuhan yang saat itu terjadi. Jadi, apa mama yang melakukan itu?"

"Sas, kamu keterlaluan!" Seru Nathalia murka, ia bahkan beranjak dari kursinya.

"Jawab saja, Ma."

y o u t h

Berulang kali Bastian berdecak kesal saat mendengar desakan yang dilontarkan oleh petinggi perusahaan Major Group. Kali ini Bastian benar-benar muak dengan urusan kantor. "Apa kalian sudah selesai merayu saya untuk menerima kerja sama dengan perusahaan yang merupakan saingan perusahaan kita?" Sarkas Bastian seketika membuat seluruh petinggi yang ada terdiam bungkam.

"Tapi, Tuan.. apa salahnya kita menerima perusahaan yang tidak kalah besar bahkan hampir balance dengan perusahaan kita?"

Bastian menghela nafas. "Balance katamu? Apa kau tidak melihat berita jika perusahaan Orion itu mengalami kerugian karena peledakan yang terjadi, hah? Atau apa kau ingin perusahaan kita ikut mengalami kerugian karena bekerja sama dengan perusahaan yang sedang diincar untuk dijatuhkan?" Sinis Bastian dengan telak.

Sebenarnya bukan hanya masalah itu, tapi Bastian tahu betul tujuan dan maksud Sastra mengajukan kerja sama pada perusahaan milik KhanaㅡYa, tentunya Bastian tahu jika Sastra ingin bertemu Arwalla dengan kedok urusan perusahaan, Bastian tidak bodoh untuk tidak menyadari itu. Bastian beranjak dari kursi yang ia duduki sedari rapat dimulai, "Saya harap pembahasan kerja sama dengan perusahaan Orion cukup sampai disini dan sekali lagi saya tegaskan jika perusahaan Major menolak kerja sama yang diajukan perusahaan Orion. Baik, rapat selesai. selamat siang dan selamat istirahat." Final Bastian mengakhiri rapat lalu keluar dari ruang rapat diikuti sekretarisnya.

16. Youth, dendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang