Sheerin memasuki sesuap makanan kedalam mulutnya sambil melamun dimana hari ini ia ada disebuah tempat kafe, ia sendiri tanpa sahabatnya ia juga tidak memperdulikan bahwa dari tadi orang-orang menanyakan apa dirinya sakit tentunya tidak tapi saat ini Sheerin memikirkan nasibnya ke depan nanti. Gavin? Sheerin tidak bertemu dengan lelaki itu dan tidak tau kemana dia pergi, ia juga tidak memperdulikan Gavin karena ia membenci Gavin semenjak lelaki itu memperkosanya
Wait? Benci! Ia sedikit tapi ia masih mencintai lelaki itu sepuluh persen sisanya hanya kekecewaan yang ia miliki untuk Gavin
"Sayang, kamu serius tunda pernikahan kita?"
"Kita udah 3tahun bersama katanya kamu bakal nikahin aku"
Sheerin menatap dimana sudut suara itu, ternyata mata dia sedikit menipis melihat seseorang wanita memeluk tangan Gavin bahkan dua manusia itu masuk kedalam kafe ini
"Tunda bukan berarti kita batal, aku belum siap karena masih banyak tugas aku. Rea"ucap Gavin
Rea menceburkan bibirnya, pria itu tidak mencintai dirinya lagi? Rea menarik nafasnya ia membuang wajah sembari memainkan ponselnya.
Gavin yang merasa kekasihnya itu membuang muka, kini ia menarik nafasnya setelah itu mengelus tangan Rea penuh rasa cinta
"Rea, kamu tau kan aku gimana kita nikah sebulan lagi, kamu jangan marah sama aku—"
"Kamu tuh gak cinta sama aku Gavin!"tekannya
"Cinta, aku cinta banget sama kamu kurang bukti apa hm?"
Rea menyipitkan matanya, ia menatap mata Gavin setelah itu ia tersenyum tipis.."buktiin di ruangan kamu nanti!"
Gavin yang mendengarnya tentunya paham apa maksud dari kekasihnya itu. Ia kini menyetujui kekasihnya itu. Gavin menarik nafasnya kini ia mengarah kearah samping dimana ia menyipitkan matanya saat ia melihat Sheerin berada didekatnya. Gavin terus menatapnya dan terlihat sekali Sheerin memiliki banyak pikiran
"Aku ke toilet dulu ya."ucap Rea yang dibales anggukkan sama Gavin
Kepergian Rea. Gavin membangunkan tubuhnya mendekati Sheerin yang memakan makan itu kedalam mulutnya. Gavin duduk didekat Sheerin sembari mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat
Sheerin mengerutkan keningnya, tak lama ia memberikan kepala amplop itu kepada Gavin
"Kenapa tidak diterima, itu isi nya uang"tekan Gavin
Sheerin sama sekali tidak menjawab selain masih fokus makan. Sheerin pun tidak menatap Gavin, walaupun ia membutuhkan uang tapi buka uang bayaran karena dia sudah menyentuhnya tapi ia ingin uang hasil kerja dirinya sebagai sekretaris, lagian yang menggaji dirinya adalah ayahnya bukan Gavin
"Terima Sheerin"kesel Gavin sambil menekan tangan sheerin
Sheerin meliriknya lalu menepis tangan Gavin, benar-benar Gavin cuma mau buat dirinya menderita. Sheerin mengambil amplop itu lalu melemparnya kearah Gavin hingga mata Gavin membulat bahkan ia terkejut
"Kasih saja untuk yang lain, aku masih ada uang!"tekannya lalu meninggalkan Gavin
WHAT!
Gavin tidak percaya bahwa wanita itu berani sekali melakukan ini kepadanya bahkan pengunjung kafe ini menatap kearah Gavin, ada juga yang tertawa melihat Gavin dipermalukan oleh seorang wanita
"Berani sekali dia!"katanya itu
"Vin, kenapa?"Rea yang baru keluar dari toilet langsung mendekati kekasihnya itu
Gavin tidak menjawab selain membalas dengan gelengan. Rea tidak perlu tau apa yang terjadi yang ada Rea terus bertanya-tanya siapa Sheerin dan ada hubungan apa dirinya dengan Sheerin. Rea juga bisa buat Sheerin hancur karena Sheerin adalah mantan kekasihnya dulu

KAMU SEDANG MEMBACA
My sekretaris (21+)
General FictionPenghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra