DUA BELAS

51.2K 399 33
                                    

GAVIN!

Sheerin terdiam kaku karena ia melihat seseorang lelaki terbaring lemah di ranjang itu dan dipenuhi dengan luka pada wajah, tangan dan juga bagian kaki. Sheerin melangkah maju menatap matanya dan memperhatikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sheerin tersenyum terjatuh dan menyentuh tangan Gavin, oh ini sakit sekali bahkan sakitnya tidak bisa ia tahan lagi

"G-Gavin hiks"

Ia terus menangis melihat kondisi lelaki itu yang benar-benar parah, ia juga melihat Gavin seperti masih memiliki nafas walaupun tidak normal. Sheerin tersenyum melihat luka pada telapak tangannya, bukan ini luka karena malam itu ia memukulnya? Sheerin benar-benar semakin menjatuhkan air matanya mencium jemarinya itu lalu memperhatikan wajahnya dengan tatapan lembut

"Bangun, anak kita butuh kamu"ucapnya pelan

Mengelus lembut surai rambutnya menjatuhkan air matanya lagi sampai dimana air mata itu mengenai mata Gavin, kali ini Sheerin melupakan rasa bencinya pada Gavin, ia melupakan semua itu dan entah kenapa sakitnya itu lebih melihat Gavin seperti saat ini

Ia mencoba menghentikan tangisan itu, memeluk tubuh lelaki itu dan mengingat semua kenangan berapa tahun lalu, mereka yang selalu bersama bahkan Sheerin masih mengingat dimana Gavin selalu membuatnya bahagia walaupun itu dulu, rasanya ia ingin kembali seperti dulu, bersamanya dan menikmati kebahagiaan itu tapi untuk saat ini kebahagiaan itu tidak ada semjeja perpisahan dengan Gavin.

"Sheerin---"Melia berhenti berkata saat ia melihat Gavin yang terbaring dibalik ranjang itu

Dimana Skala melihatnya, ia tersenyum menahan rasa sakit pada hatinya bahkan matanya melihat jemari Sheerin yang mengenakan cincin pemberian dirinya. Skala hanya bisa menahan air matanya dan berjalan keluar yang diikuti oleh Melia

"Kak Skala, stop!"Melia menahan tangan Skala untuk berhenti

"Kenapa Mel, aku harus balik ke kantor—"

"Kakak cemburu?"Melia langsung memotong katanya itu

"Cemburu? kamu tidak tau aku aja&—"ucapan Skala terputus lagi karena Melia

"Gavin cinta pertamanya"

Skala hanya diam bahkan ia benar-benar terkejut mendengar bahwa Gavin adalah cinta pertamanya Sheerin dan jadi berarti selama ini Sheerin pernah berpacaran dengan Gavin? Skala tersenyum menundukkan kepalanya mencoba untuk menahan sakit pada hatinya, kenapa harus Gavin yang cinta pertamanya Sheerin kenapa harus lelaki yang sudah melukai Sheerin yang Sheerin cintai!

"Kak, aku tau Sheerin. Sheerin tidak akan pernah kembali dengan Gavin, percaya sama aku"yakin Melia

Skala menarik nafasnya tersenyum dan menyentuh pundak Melia."aku percaya sama kamu"

Saat mereka mengobrol berdua dan tiba-tiba dimana berapa orang berbadan besar mungkin bisa dibilang itu adalah bodyguard. Skala menyipitkan matanya saat dimana ada wanita yang keluar dari mobil bersama suaminya itu, Skala tau itu adalah ibunya Gavin bukan?

"GAVIN!"Sandra menangis dan masuk kedalam rumah itu

Terlihat saat Sheerin menangis memeluk tubuh Gavin tiba-tiba ia membangunkan tubuhnya ketika ia melihat Sandra dan Wijaya memeluk putranya itu. Sheerin hanya bisa terdiam dan menutup mulutnya untuk menangis tangisannya itu

"Gavin, bangun sayang ini mama"Sandra menangis sejadinya memeluk putranya dan menyuruhnya untuk terbangun

"Gavin, ini papa bangun sayang"Wijaya juga mencoba untuk membangun putranya itu

Sheerin semakin tidak kuat, ia mencoba untuk meninggalkan mereka tetapi saat ia melangkah untuk keluar tiba-tiba tangannya di tahan oleh Gavin. Sheerin menatap Gavin menjatuhkan air matanya tidak percaya bahwa barusan Gavin menyentuh tangannya bahkan menggenggam tangannya itu. Sheerin melangkah maju memperhatikan wajah Gavin, ya ini perasaan Sheerin bukan?

My sekretaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang