ENAM

83.7K 517 48
                                    

Hari dimana semakin lama tapi ia masih menunggu pintu untuk dibukakan oleh Gavin, dari tadi ia hanya menangis bahkan perasaannya entah kenapa tidak enak sekali, ia memperhatikan ruangan ini dan ternyata ia melihat ada sebuah jam yang sudah hampir jam dua malam, entah mengapa Gavin belum saja membukakan pintu itu

Ceklek

Seseorang datang dan itu membuat Sheerin mengangkat kepalanya dan memperhatikan seseorang yang berada didepannya, ya bener Gavin

"Gavin—ahh"

Sheerin meringis kesakitan dan menahan kepalanya terbentur meja, terlihat lelaki itu tidak peduli tetapi ia mendekati Sheerin dan menarik rambut Sheerin dan entah apa kesalahannya tentunya Sheerin benar-benar kesakitan

"G-Gavin lepas hiks"Sheerin menatap mata Gavin bermohon agar Gavin melepaskan jambakan rambut itu

Gavin sama sekali tidak membalasnya tapi ia terus menarik rambutnya, bener Gavin membenci Sheerin sangat membencinya, lelaki itu mendorong Sheerin kembali hingga kening wanita itu terbentur

"Argh.."Sheerin semakin meringis dan menyentuh keningnya

Mata Sheerin melirik dimana Gavin menutup pintunya bahkan menguncinya dari dalam dan yang semakin membuat Sheerin takut dimana Gavin membuka celananya dan juga kemeja yang ia kenakan

"Gavin a-aku mohon"Sheerin memohon pada Gavin agar lelaki itu tidak menyentuh dirinya lagi

Rasa sakit pada sensitifnya masih berasa dan itu belum sembuh apa sekarang Gavin tega memperkosanya lagi? Sheerin membangunkan tubuhnya dan mencoba berlari menuju pintu tapi apa yang bisa ia buat, pintu terkunci dan ia tidak tau dimana kuncinya

"TOLONG HIKS...ARGHHH"Sheerin meringis kesakitan lagi saat Gavin menyeretnya

Gavin mendorong tubuh sheerin kebawah, melepaskan semua pakaian milik Sheerin tidak lupa ia meremas kedua dada Sheerin sampai wanita itu menangis kesakitan

"Sakit hiks, SAKIT GAVIN!"Sheerin berteriak menahan rasa sakit yang ia rasakan

Gavin tidak memperdulikan tangisan Sheerin, bahkan kekesalan Gavin kepada Sheerin semakin tambah, ia tidak terlalu buru memasuki jantan itu dan perlahan-lahan ia memasuki jantannya kedalam virgina milik Sheerin

Sakit? Oh tentunya ia tapi tidak terlalu sakit seperti awal karena Sheerin merasa Gavin memasuki jantannya itu dengan lembut, apa lelaki itu tau bahwa Virgina miliknya masih sakit?

"Gavin hiks kamu jahat sama aku—aaahhhhh"

Sheerin meremas meja yang ada disampingnya menangis menahan rasa sakit yang ia rasakan, ya sakit ini luar bisa bahkan Gavin mendorong pinggulnya begitu brutal tanpa ampun

"Aaahh G-Gavin stop--hikss"

Sheerin menangis dan terus meminta kepada Gavin untuk berhenti tapi bukan Gavin orangnya yang akan menuruti kemauan Sheerin. Gavin ia semakin memasuki jantan itu, memajukan wajahnya hingga mata mereka saling bertatapan, dan bisa ia lihat wajah Sheerin secara dekat

Sheerin ia membuka matanya menatap Gavin dihadapannya saat ini, tangannya menyentuh pipi Gavin lalu ia menangis sejadinya

"Ini yang saya mau, kamu menderita!"tekan Gavin

Sheerin semakin menumpahkan air matanya, menutup matanya saat Gavin mencium bibirnya, ciuman itu tidak kasar seperti awal tapi ciuman itu sangat lembut. Sheerin sama sekali tidak membalasnya karena ia sudah tidak ingin melakukan hal itu dengan orang yang ingin menghancurkan masa depannya saja

Terlalu kesal karena Sheerin tidak mau membalas ciumannya, lelaki itu sengaja menggigit bibir Sheerin sampai wanita itu membuka mulutnya dan itu kesempatan Gavin agar Sheerin membalasnya dan tidak lupa dua tangan Gavin meremas dada Sheerin secara brutal

My sekretaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang