Memejamkan matanya dan mencoba untuk menutup mulutnya dua tangannya mencoba untuk mengontrolkan posisi lelaki itu saat ini, Sheerin mencoba membuka matanya dan memperhatikan Gavin yang menerus mencium leher jenjangnya bahkan dua tangan Gavin memeluk pinggangnya meremas buah pantatnya itu. Sheerin ia mencoba menarik nafasnya lalu mencoba untuk tidak mengeluarkan suaranya, dan seketika mata Sheerin membulat dan mendorong tubuh Gavin
"Kenapa sweetie?"suara lembut Gavin mampu membuat Sheerin sedikit terkejut
"Makeup aku terlalu menor tidak, sepertinya aku butuh cermin"
"Aku juga sekali membuang air besar, sebelum acara besar itu dimulai"
Ya Sheerin mendengar suara orang-orang yang ingin masuk kedalam sini, ia sudah tidak tau harus berbuat apa selain menatap Gavin, kenapa dia bisa saja apa dia tidak tahu jika mereka ketahuan itu membuat nama baik mereka hancur?
Gavin hanya tersenyum, melepaskan jas nya dan tidak lupa ia meraih untuk membuka celananya, dengan tangan perlahan ia melepaskan pakaian yang ia kenakan, bukan itu gila?
Sheerin bukan terkejut lagi bahkan terlihat dari wajahnya ia sudah ingin menangis, Gavin memang bodoh bukan?
"Tenang, ada aku"
Dengan tubuh tidak berbalut mengenai apapun, Gavin langsung menarik tangan Sheerin dan membawanya masuk kedalam kamar mandi dan tidak hanya itu baju yang dikenakan Gavin ia bawa masuk
"Apa yang ingin dia lakukan.,"batin Sheerin
Gavin duduk di atas Water closet sembari menarik tangan Sheerin, tubuhnya terjatuh diatas pangkuan Gavin dan ia bisa merasakan jantan milik lelaki itu memang sangat besar, yakinlah Sheerin tidak bisa melakukan apapun selain mencoba untuk tidak berteriak
Bukan gila lagi tapi ini sebuah kebodohan yang luar biasa yang Gavin lakukan, apa dia ingin memperkosa Sheerin disini?
"Kamu tau Natalia, ternyata perusahaan terkaya di negeri ini ternyata Pak Gavin."
"Iya kamu bener, kira-kira siapa yang akan menjadi istrinya sesuatu saat nanti ya, aku yakin hidupnya akan mewah bukan?
"Ya kamu bener, bukankah Rea calon istrinya?"
"Sepertinya Pak Gavin sudah tidak ada hubungan, karena waktu itu aku sempat melihat Pak Gavin di club, seperti di sana ada Rea yang bercinta dengan lelaki lain"
"Yang bener kah berarti aku bisa ya mengambil hati Pak Gavin haha"
Dua perempuan itu membahas soal Gavin tentunya dua manusia berbeda jenis itu mendengarnya. Gavin menyemirkan bibirnya setelah itu mencium lembut leher Sheerin, dua tangan kekarnya mencoba untuk menurunkan tali baju dress hitam milik sheerin, memang terlihat bra itu hingga dimana Gavin melepaskannya dengan lembut dan tidak hanya itu. Sheerin yang tadinya telah berbalut dengan pakaian sekarang sudah tidak ada benar-benar terjatuh
"Sshhh"Sheerin sedikit berdesah saat dimana jantan besar Gavin lolos masuk kedalam virgina nya itu
Bibir Gavin mendarat mencium telinga Sheerin lalu beralih menunju bibir wanita itu, menciumnya dengan lembut bahkan mata mereka berdua tertutup dan mencoba untuk merasakan ciuman ini, dan yang membuat Gavin berhasil, yaitu Sheerin membalas ciumannya dengan lembut
Dua tangan Gavin beralih meremas dua dada buah Sheerin, meremasnya dengan lembut sampai-sampai dimana Sheerin ingin mengeluarkan suaranya itu, tapi dengan cara berciuman tentunya suara itu tidak bisa ia keluarkan selain menahan desahnya
Terasa ciuman itu semakin panas, semakin kencang Gavin meremas dada buah Sheerin, sepetinya ia menyukai buah dada Sheerin saat ini. Ciuman itu terlepas menatap mata Sheerin yang mulai terlemas
"Aaahhh.."desah Sheerin
Sheerin dibuat kejut dimana Gavin mencoba menarik pinggangnya sampai jantan Gavin benar-benar masuk, bahkan lebih dikejutkan lagi Gavin terus mendorong tubuhnya hingga dimana cairan sperma milik Gavin keluar, tidak dikit tapi sangat banyak
"Kamu denger sesuatu tidak?"ujar Natalia
"Tidak,"jawab Aurel
"Apa perasaan aku saja ya..."
Dua wanita itu keluar meninggalkan tempat ini, pastikan dua manusia berbeda jenis itu masih melakukan permainan lembut mereka. Gavin ia mengelus lembut wajah Sheerin
WAIT!
Gavin menyipit matanya lalu menatap serius puting dada milik Sheerin, ini air apa? Gavin mencoba menyentuhnya dan memperhatikan air yang keluar dari buah dada Sheerin, ia menjilatinya dan itu semakin membuat Sheerin menutup matanya dan menikmati sentuhan dari Gavin.
"Ahhh... Gavin"desah Sheerin
Gavin semakin melumut dadanya itu, bisa Sheerin rasakan, ia benar-benar tidak tahan dan rasanya ia ingin tidur dan bermain lebih hebat lagi, iya bener Sheerin masih mencintai Gavin bahkan ia tidak masalah Gavin menyentuhnya karena itu sebuah kerinduannya pada Gavin
Mereka sama-sama sibuk dengan diri mereka. Gavin yang masih menikmati buah dada milik Sheerin tidak memperdulikan dimana Sheerin meringis menahan rasa sakit pada dua dadanya itu, tapi bukan Gavin namanya ia semakin kencang meremasnya hingga dimana Sheerin membuka matanya lalu mendorong tubuh Gavin
"S-stop..."ucapnya dengan nada bergetar
"Why?"tanya Gavin lembut
Sheerin terdiam memperhatikan wajah Gavin bahkan air matanya terjatuh, dan entah kenapa ia tidak membencinya lagi apa cintanya lebih besar dibandingkan rasa bencinya? Sheerin menumpahkan air matanya mengelus lembut wajah Gavin, mata mereka saling bertatapan dan tak teralihkan
"Kak Skala."ucapnya lembut
Gavin mengerutkan keningnya mendengar ucapan Sheerin, kenapa ia harus menyebut nama lelaki itu didepan wajahnya? Gavin menatapnya dengan tajam bahkan sangat tajam
"Jangan sampai aku membunuh lelaki itu jika aku mendengar kamu menyebut namanya, Sheerin!"katanya dengan nada yang super tajam
Sheerin yang terkejut langsung menatap Gavin, apa? Sheerin tidak ingin menjawab katanya selain memperhatikan mata lelaki itu yang sudah mulai memudarkan mata tajamnya itu.
"Atau—huekk..."Gavin ia mual-mual yang membuat Sheerin ingin membangunkan tubuhnya tapi Gavin menahannya
Gavin terus memuntahkan isi perutnya tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya itu, ia tidak mengerti tapi ia merasa mual ini berbeda dengan dari yang lain. Sheerin yang tau apa yang terjadi dengan Gavin hanya bisa memperhatikan, tidak ada yang berbicara selain Gavin terus memuntahkan isi perutnya itu. Merasa tidak ada yang keluar ia hanya bisa menatap mata Sheerin lalu tertawa kecil
"Mual karena aku meminum alkohol tadi, tidak masalah karena rasa mual itu tidak ada lagi"ucap Gavin
Sheerin masih diam dan memperhatikan wajahnya dan tidak lama ia merasakan jika yang merasakan hamil itu bukan dirinya tapi Gavin. Sheerin bersyukur bukan jika ini Gavin alami bukan dirinya
Gavin menarik nafasnya menarik pinggang Sheerin lalu memeluk tubuhnya, pelukan itu bukan pelukan sebuah nafsu tapi ini Gavin memeluknya dengan perasaan rindunya, bener ia merindukan Sheerin, dan dimana Sheerin membalasnya dan mencoba untuk tidak menjaruha air matanya, entahlah saat ini kembali lagi mencintai Gavin.
"Tapi kamu luar biasa Sheerin"ucap Gavin yang membuat Sheerin menaiki alisnya
Mencoba untuk melepaskan pelukannya tapi Gavin malah menahannya.
"Diam, seperti ini saja"katanya
Sheerin hanya bisa pasrah dan merasa ciuman Gavin, lelaki itu mencium pucuk kepalanya sedang sheerin hanya bisa merasakan detak jantung Gavin berdebar sangat kencang
"Luar biasa sekali kamu menyembunyikan jika itu anak aku bukan anak Skala, sepertinya kamu harus aku beri hukuman yang hebat!"
DEG!
—TBC—
UP DOUBLE KALO VOTE 100 DAN KOMEN 100
YG DAPAT DAGING BAGI EUYYY...
KAMU SEDANG MEMBACA
My sekretaris (21+)
Ficțiune generalăPenghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra