𝑑𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛

645 47 2
                                    

Hari minggu yang cerah ini, 7 Inti Pilar memutuskan untuk melakukan olahraga bersama sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh mereka dengan Nevan dan Lian yang menjadi pelatih mereka.

"Pemanasan selesai," suara Lian terdengar tegas dari biasanya

"Selanjutnya kita akan jogging sejauh 10 KM dan jalan santai sembari atur pernapasan," giliran suara Nevan yang terdengar memberikan perintah

"Kenapa?" Tanya Lian saat melihat Javi mengangkat tangannya

"Ringankan untuk Onel."

"Lo gila?!"

"Sorry Jav, untuk kali ini semua sama. Tidak ada yang diringankan atau diberatkan latihannya."

Javi mendengus dan melirik ke arah Calvin. Keduanya malah menjadi adu tatap membuat yang lainnya menghela napas jengah. Sudah biasa jika ada latihan bersama pasti Javi meminta latihan Calvin lebih diringankan. Kalau begitu terus, kapan daya tahan Calvin akan terbentuk. Lian sebagai sepupu saja tidak terlalu over seperti Javi. Kalau begitu, sebenarnya siapa sepupunya Calvin? Lian atau Javi?

Melupakan hal tadi, ketujuhnya sudah mulai jogging. Barisan mereka rapi, bahkan saking terlalu rapi, mereka dikira pasukan militer yang sedang olahraga. Terlebih lagi tubuh atletis milik Lian, Nevan dan Javi yang terlihat mirip pasukan militer, jadi tak heran jika beberapa orang salah sangka.

"Kuat?" Tanya Javi setelah berhasil mengsejajarkan larinya dengan Calvin

"Lo kira gue selemah itu?" Dengusnya

"Kulit lo udah merah gitu."

"Hell..... ini wajar karena gue keringetan," kesal

Javi tak menjawab, ia memilih untuk beriringan dengan Calvin. Javi mewanti-wanti jika Calvin kelelahan, maka ia akan segera membopong Calvin dan menyelesaikan jogging saat itu juga. Tapi yang namanya Calvin itu tak suka diperlakukan seperti itu, hingga target jarak mereka terpenuhi. Mereka bertuju mulai jalan santai kembali menuju markas mereka. Jika ada Hamza maka warung juga akan menjadi tujuannya saat keluar.

"Bang, air 7 ya," mengambil air di kardus

Hamza membagi minuman tersebut kepada yang lain dan menodong Marva. "Gue nggak bawa duit."

Marva menghela napas. Memangnya dia ini ATM berjalan apa, sampai-sampai saat seperti ini pasti Hamza akan meminta uang kepadanya. Tapi tak ayal jika Marva memberikan uangnya kepada Hamza, toh uang itu digunakan untuk membeli air.

"Minggu ini cuma jogging aja, minggu depan bakal counter," ucap Lian membuat yang lain mengangguk

Sebenarnya masalah latihan sudah dibicarakan dengan Marva selaku leader. Marva juga sudah menyetujui perihal tersebut dan menyerahkan proses latihan kepada Lian dan Nevan. Marva percaya jika hal itu memang cocok untuk mereka berdua.


.


.


.


.


"SISTEM KEAMANAN DIRETAS!!!"

Pekikkan Calvin membuat mereka langsung berlari menuju markas yang sudah tak jauh di hadapan mereka. Langsung saja Calvin mengambil alih komputer di hadapannya bersama dengan Lian dan Hamza. Ketiganya mencoba untuk kembali memulihkan data dan mempertahankan data-data milik mereka. Hal ini baru pertama kali terjadi karena sebelumnya tak ada yang bisa meretas mereka apalagi menyentuh mereka. Tapi kali ini sepertinya 'mereka' juga bergerak dengan cepat.

SURREPTITIOUS (END) || (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang