𝑡𝑖𝑔𝑎

1.2K 81 2
                                    

"Puas nyebat?" Suara seseorang berhasil mengalihkan Rai dari nikotin sesapan tersebut

"Ck, lo kalo mau ya tinggal ambil," melempar kotak rokok

"Tau aja lo," menerima dengan apik

Keduanya bergelung dengan nikotin sesapan sembari menatap awan cerah yang menjadi background mereka berdua. Tak ada kata yang terucap selain hembusan nafas saat membuang asap yang berasal dari nikotin sesapan.

"Semua beres?"

"Beres, Nevan udah ngasih laporan ke gue."

"Sampah seperti mereka memang lebih layak musnah daripada mengotori bumi," ucapnya setelah menghembuskan asap nikotin

"Lo benar. Mereka bahkan menyerang tanpa tau siapa yang mereka serang. Bukankah kata bodoh terlalu rendah untuk mereka, Rai?"

"Benar, mereka berada dipaling bawah dari orang-orang bodoh," tersenyum misterius

"Tapi sepertinya Calvin belum puas. Kira-kira apa yang akan dia lakukan untuk membalas mereka?" Menatap Marva


─────────⊹⊱✫⊰⊹─────────


"Calvin, are you sure with your planing?"

"Sure, untuk apa gue harus mundur dari semua planing yang udah gue siapin?"

"Gue ikut."

"Silakan, tapi ingat. Jangan sekali-sekali lo kasih tau ini ke Lian, Marva ataupun yang lain. Sampai lo kasih tau ini, lo akan tau akibatnya, Albin," ancamnya

"Lo tau sumpah gue, Calvin."

Keduanya memasuki kelas saat bel baru saja berbunyi. Guru belum ada yang masuk karena memang guru akan masuk ke kelas 5 menit setelah bel.

"Calvin, Javi," panggil ketua kelas

Keduanya kompak menengok dan mengangkat salah satu alis seolah-olah bertanya untuk apa memanggil mereka.

"Guru mapel sekarang bilang jika khusus pelajaran beliau, teman sebangku akan di rolling."

"To the point," dinginnya

"Kalian nggak sebangku untuk hari ini dan khusus mapel ini," jawabnya dengan sedikit ketakutan

Brak....

Para penghuni kelas terlonjak kaget saat Javi menggebrak meja tanpa aba-aba. Raut ketakutan lebih mendominasi sang ketua kelas kala mendapat respon tidak baik dari Javi.

"Siapa yang berani untuk me-rolling tempat duduk gue dan Calvin?" Aura dingin Javi keluarkan untuk mengintimidasi para penghuni kelas

"I-itu g-guru yang s-suruh," gugup

"Persetan dengan hal tersebut. Jangan berani me-rolling gue dan Calvin."

"Calm down, bro," memegang pundak Javi

"Gue fine aja kalau harus di rolling."

"Lo iya, gue tidak," sahutnya

"Ayolah, hanya sampai istirahat dan kita duduk seperti semula," menatap Javi dengan jengah

"Gue bilang tidak ya tidak, Calvin," kerasnya

"Albin, gue rasa lo harus tau batasan. Kita disekolah dan jangan pernah semena-mena dengan peraturan yang sudah ada," sahutnya jauh lebih dingin

"Terserah."

"Peringatan untuk lo dan yang lain. Hanya hari ini gue dan Calvin di rolling, tidak untuk lain hari atau kapanpun itu," peringatnya

SURREPTITIOUS (END) || (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang