𝑑𝑢𝑎𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ𝑡𝑖𝑔𝑎

401 33 7
                                    

Subuh tadi seperti perkataan Calvin semalam kalau mereka harus berangkat ke Ibukota saat itu juga. Entahlah apa yang akan ada di hadapan mereka, satu yang pasti, semua teka-teki akan terpecahkan.

"Tujuan kita ke mana?"

"Markas, mereka yang berada di pihak kita sudah menunggu," sahut Calvin

Menjelang siang hari mereka bertujuh sudah tiba di markas. Benar perkataan Calvin, banyak mobil terparkir di depan markas mereka. Bahkan ada mobil yang sangat familiar bagi mereka.

"Kalian sudah kembali?" Suara itu membuat ketujuhnya berhenti melangkah dan terdiam di ruang tengah dari markas tersebut. Keenamnya terheran karena sosok yang mereka kenal sebagai ayah dari Javi menyambut kedatangan mereka.

"Papah?"

"Bingungnya nanti dulu, kita masuk ke ruangan." 

Keenamnya kembali dibuat kebingungan saat ibu dari Lian, ayah dari Calvin, ayah angkat Rai, mama dari Calvin dan ayah dari Nevan sudah berkumpul di satu ruangan yang sama.

"Pah, ini maksudnya apa?" Tanya Javi kepada papah

"Kita yang ada di sini adalah Seven Core Pillars terdahulu," ucap mami Lian yang membuat keenamnya terdiam

"Mi? Maksudnya gimana?"

"Ya dulu kami adalah Seven Core Pillars."

"Jadi begini, Seven Core Pillars kami dirikan hanya untuk kesenangan semata saja karena kita sudah bersahabat sejak lama. Intinya ada satu dan lain hal yang membuat perpecahan di antara kita dan berakhir kami pun bubar. Lalu, Calvin kembali membangun Seven Core Pillars bersama kalian dan malah mengungkap fakta yang seharusnya tidak kalian ketahui," melirik sekilas ke arah Calvin

"Jadi?"

"Jadi pada intinya adalah kalian bertujuh itu Seven Core Pillars junior."

"Cal?"

"Ya ini fakta yang mau gue kasih tahu ke kalian dan lo, Rai," melihat ke arah Rai

"Apa?"

"Dia," menunjuk seseorang. "Dia itu bokap kandung lo."

"Boong lo nggak lucu, Cal."

"Ayah?" Menatap ke arah sang ayah

"Apa yang Calvin bilang benar, Rai."

Rai meraup wajahnya kasar diiringi helaan napas yang meggema di ruangan. Rai masih tidak menyangka jika orang yang mereka kenal sebagai ayahnya Calvin ternyata adalah ayah kandung Rai.

"Sumpah ya, ini semua itu nggak lucu Calvin."

"Siapa bilang gue ngelucu? Orang yang selama ini gue panggil mama juga bukan orang tua kandung gue."

"Hah?"

"Calvin?"

"Udahlah Mi, aku udah tau semua kok."

"Lian dan Rai, kita bertiga emang sepupu. Orang yang selama ini gue panggil mama adalah kakak dari mama kandung gue dan orang yang selama ini gue panggil baba aslinya adalah kakak kembar dari ayah kandung gue."

"Lo jelasin fakta sesantai itu sedangkan gue menderita karena selalu bertanya di mana orang tua kandung gue?"

"LO GILA CALVIN!!

Calvin menghela napasnya. Dapat Calvin lihat jika wajah teman-temannya memancarkan kekecewaan. Sudah Calvin duga jika hal ini akan terjadi.

"Rai, mama kandung lo itu kakak dari mamanya Lian, paham?"

SURREPTITIOUS (END) || (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang