16. Malu berat

256 24 0
                                    

Malam ini [Name] belajar dengan sangat rajin, karena terlalu banyak buku yang ia pelajari membuatnya semakin pusing. Solar kebetulan lewat dan melihat [Name] yang lemas dan menelungkupkan kepalanya. "Lu niat belajar kagak? " Solar

"Tadinya niat sekarang enggak, terlalu banyak materi yang bikin bingung!" [Name]

Solar mengambil buku yang [Name] pelajari, karena otaknya yang terlalu encer Solar dengan mudah memahaminya, dan mengajari bagian-bagian yang sulit untuk [Name] pelajari.

Atas bimbingan Solar, [Name] mengetahui hal-hal yang belum ia ketahui. Ia pun berterakasih kepada Solar yang telah mengajarinya. Solar hanya diam dan tidak menjawab.

"Kalau ada bagian yang sulit dipelajari, panggil gue" Solar

"Oo-oke, aku kira kamu marah" [Name]

Solar yang hendak keluar itu terhenti langkah kakinya usai mendengar ucapan [Name]. Ia pun meminta penjelasan tentang pendapat yang diungkapkan oleh [Name]. "Marah? Coba jelasin kenapa gue marah sama lu? "

"Ya mana aku tau" jawab singkat [Name].

"Ingat ya, gue tu gak marah sama lu!"Solar

"Habis? Kenapa selama ini kamu cuma diem? " [Name]

"E... Lupain aja, gue mau sambung belajar" Solar

Mereka pun melanjutkan belajar, [Name] menjadi semakin tahu apa yang selama ini tidak ia ketahui. Kemudian Gempa datang melihat mereka asik belajar di ruang Study room. "Wah asik belajar nih" Gempa

"Iya, aku jadi lebih semangat karena ada guru disini" [Name]

"Hmph, gue cuma bantuin lu aja"Solar

"Besok udah mulai sekolah, kalian belajar aja yang rajin" Gempa

"Lha terus lu gimana? " Solar

"Aa... Gue masih beres-beres, jadi kalian aja. Hehe" Gempa

"Cih alesan! " Solar

Mereka tetap melanjutkan belajar sedangkan Gempa masih membersihkan bagian-bagian yang belum dibersihkan. Waktu sudah larut malam, mereka berdua pun sudah mengantuk. "Lu cepet tidur sana! "

"Oke, Lar. Aku juga dah ngantuk, selamat malam" [Name] pergi ke ruang tidurnya dan bertemu Halilintar yang kebetulan keluar untuk mengambil air minum.

"Loh [Name] gak tidur? " Halilintar

"Ini baru OTW tidur, whoam... Kamu sendiri kenapa masih kluyuran?"[Name]

"Ini mau ngambil air minum" Halilintar pun mengambil air minum, [Name] yang ingin kembali agak takut karena hawa dingin yang agak berbeda dari biasanya membuatnya merinding. Kemudian ia mengikuti Halilintar, "Lho katanya mau tidur? "

"Aku takut" [Name]

Mereka pun jalan bersama, Tiba-tiba ada suara benda jatuh dan suara yang aneh seperti ada sesuatu. Halilintar berjalan menuju sumber suara dan tiba-tiba dari atas ada cicak terjatuh ke bawah. Membuat [Name] terkejut dan sontak memeluk Halilintar saking takutnya.

'Nah cicak jatuh, tanda kesialan! Lha ini.. Kenapa tiba-tiba meluk, astaga...'-batin Halilintar yang ngeblush ketika dipeluk oleh [Name].

[Name] terkejut dan langsung melepaskan pelukannya dari Halilintar dan ikutan ngeblush. "M-maaf, Lin"

[Name] langsung pergi menuju kamarnya dan mengunci pintu rapat-rapat, ia sungguh malu dengan tindakan yang tidak disengaja tadi.

"Etdah aku kenapa tadi... " [Name]

Halilintar pun masih ngeblush dan kembali ke kamarnya, hal yang tak terduga telah terjadi dan membuat mereka malu berat. Ia kemudian mengambil foto [Name] yang pernah ia ambil dan cetak. "Andai kamu tahu perasaanku, [Name]"-Halilintar

"Apakah kamu juga memikirkan hal yang sama? Haha... "-Halilintar

Begitulah ia menggenggam foto [Name] sampai tertidur.

Halilintar X Reader [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang