04. Si Cupu

348 32 0
                                    

Jam Istirahat pertama tiba.
[Name] Sedang berjalan untuk menuju di kantin. Seperti dugaannya sebelumnya,ia dicegah oleh Taufan.
Taufan bertanya mau kemanakah dia sambil mencegatnya. "Gua gak nyangka kita bakal ketemu lagi"-ucap Gempa.

[Name] Menelan air ludahnya,dan benar-benar takut. Ia memohon ampun untuk yang kedua kalinya supaya tidak dihajar lagi oleh mereka. Taufan,Gempa,Solar,Blaze,Thorn tertawa melihat [Name] ketakutan.
Halilintar hanya menatap mereka dengan Ice yang malas untuk berbuat apapun. [Name] ditampar keras oleh Taufan yang kejam.

"Ini tamparan pertama dari gue dan masih akan ada lagi dari yang lain" ucap Taufan yang telah menampar [Name]. Ia hanya bisa diam sambil menahan rasa sakitnya ditampar oleh lelaki. Ia langsung pergi meninggalkan mereka.
[Name] Diledek oleh sekelompok siswi. Pimpinan mereka bernama Shoya,dia pun berkata "Tuh lihat, sakit-sakit begini masih nekat masuk sekolah"

"Diperban segala... Iuuuh If I were embarrassed, I would go to school with my head bandaged like that" ucap Kayla. Shoya menoyor kepala [Name] yang diperban dengan kuat. "Ups.. Sho! Lo berani banget... Lo gak takut apa?"-Kayla

Buat apa takut? Orang sepertinya sudah pantas untuk dibully,ucap Shoya. [Name] dengan nada dinginnya melirik tajam kepada mereka. "Jaga perilaku kalian! Gak pernah di ajari sopan santun kah?"

"Cih,murid baru jangan belagu lo!" [Name] Ditampar oleh Shoya dan Kayla. Aura misterius kembali muncul,merubah suasana yang awalnya ramai menjadi sepi mencekam. [Name] Pun ikut merasakannya,Apa mereka kembali datang? Rupanya hanya Halilintar yang berjalan melewati kantin tersebut.
Halilintar menatap [Name],Shoya dan Kayla dengan tatapan dingin juga menyeramkan. [Name] Bergegas meninggalkan tempat itu dan tidak jadi membeli makanan di kantin.
Kayla terlihat ketakutan berbeda dengan Shoya yang mencari perhatian Halilintar. Namun tidak dipedulikan Halilintar,Hati Shoya agak kecewa.

Halilintar pergi mengikuti [Nam]),dirinya yang merasa diikuti Halilintar takut. Kemudian berhenti berbalik menghadap ke belakang yaitu tepat didepan Halilintar "Mau apa? Jangan ganggu gue"

"Mau pukul dan banting lagi di dinding kayak kemarin?"-Halilintar

"Ya,gue pikir gue bakal mati ditempat itu. Tapi aku bersyukur ada seseorang yang sudi mendonorkan darahnya untukku" [Name]

'Dan orang itu adalah gua'

Halilintar masih menatap [Name] dingin,ia ditanya apakah masih ingin memukul orang yang tidak bersalah. Ia menjawab iya dan ingin membuat tulang [Name] patah. Namun itu hanya omong kosong darinya untuk menakutkan lawan bicaranya.

"Argh" [Name] memegang kepalanya yang masih nyeri,mulai melangkah meninggalkan Halilintar baru beberapa langkah mata [Name] mulai buram dan ia tergeletak di lantai
Halilintar membawa [Name] ke UKS,dan langsung meninggalkannya.

"Mungkin kemarin gue terlalu kejam" ucap Halilintar melangkahkan kakinya keluar dari ruang UKS. Kelas kembali dimulai semua fokus dengan pelajarannya. [Name] Kembali ke kelas setelah 30 menit di UKS. Ia ditanya oleh guru,dan mengatakan kalau ia berada di UKS karena pingsan. Shoya meledek dan tidak percaya dengan jawaban [Name] meskipun terlihat jujur "Dih, alesan!"

"Kalau cuma alesan malas sekolah ya lebih baik bolos" Thorn

"Bolos? Haha dia kan baru masa percobaan disini" Solar

"Yah langsung dikeluarkan lah,kalau bikin masalah" Ice

"Sudah-sudah!" Guru menyuruh semua agar diam,kemudian menyuruh [Name] kembali ke tempat duduknya,[Name] pun kembali.

'Dia gak balas ocehan mereka? Benar-benar Cupu!' batin Halilintar

[Name] menghela nafas dan mencoba untuk bersabar dalam cobaannya kali ini. Ia terlalu lama menghadapi kesialan namun ia sudah biasa akan hal itu.

***

Jangan lupa Vote and Comment

Halilintar X Reader [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang