Mau tak mau [Name] terpaksa tinggal bersama mereka demi melanjutkan nafasnya. Ia sangat berterimakasih kepada mereka yang telah mengizinkan dirinya tinggal di rumah mereka.
[Name] tengah duduk di kursi sofa yang panjang sambil membaca buku favoritnya. Tak disadari olehnya Solar ada di depannya. Ia tetap melihat buku, tak berani menatap Solar yang enggan berbicara dengannya.
"Lu gak bakal bisa lepas dari pengawasan gua" Solar
[Name] hanya diam dan menunduk ketika mendengar ucapan solar 'Kok aku kayak tahanan ya disini '
Solar pun pergi meninggalkan [Name], kemudian disusul Thorn datang dan menyapanya dengan senyuman "Hallo, [Name]"
"Hai, Thorn" [Name]
'Tuh liat senyumannya kayak punya niat buruk'
[Name] yang melihat senyum Thorn merasa tidak nyaman, tapi itu hanya perasaannya saja. Thorn jauh lebih asik dan ia pun agak kekanak-kanakan. Thorn bertanya-tanya tentang [Name] mulai dari apa yang menjadi kesukaannya, bagaimana sikapnya, dimana ia asal dan lain-lain.
"Sorry, ya Thorn.. Tapi kenapa ya aku diinterogasi begini? Aku bikin salah ya? " [Name]
"Iya, kamu dah curi hatinya Halilintar"Thorn
"Hah? " [Name] bingung dengan ucapan Thorn. Kemudian Thorn menjelaskan bahwa ia yang telah menjinakkan Halilintar yang dulunya keras, dan tegas. [Name] hanya tersenyum tanpa menjawab dan ia memikirkan perkataan Thorn benar.
***
Malam pun tiba, [Name] belajar dengan serius. Karena bantuan mereka yang membuat [Name] gagal putus sekolah. Ia terlalu fokus dengan bukunya sampai larut malam ia tertidur di kursi sofa.
Halilintar kebetulan lewat di ruangan itu dan melihat [Name] terbaring di sofa, kemudian ia mengangkat tubuh [Name] dan membawa ke kamarnya. Ia membaringkan [Name] di kasurnya sedangkan ia mengalah dan memilih tidur di Sofa yang sebelumnya [Name] gunakan untuk tidur.
Keesokannya, pagi-pagi buta [Name] terbangun dari tidurnya. Ia tersadar berada di ranjang kamar Halilintar. Dan segera keluar ke ruang yang sebelumnya ia gunakan untuk belajar dan tidur, dan menemukan Halilintar tertidur disana. [Name] mau membangunkan Halilintar namun ia tak tega, kemudian ia mengambil pakaiannya untuk mandi.
Setelahnya ia bertemu dengan Gempa yang bangun awal dan tengah memasak untuk sarapan. [Name] menyapa Gempa."Selamat Pagi, Gempa! " [Name]
Gempa hanya diam walaupun ia mendengarnya. [Name] pun kembali karena sapaannya tak dijawab oleh Gempa. "[Name]"
Langkahnya terhenti ketika Gempa memanggilnya, ia pun menoleh ke arah Gempa dengan cemberut. Gempa terkekeh pelan dan meminta maaf kepadanya karena pagi-pagi sudah bersikap cuek padanya.
Gempa meminta [Name] untuk mencicipi masakannya, yang dipinta pun melaksanakannya dan mengatakan bahwa makanannya ada rasa yang kurang. Gempa pun mencicipi ulang, ucapan [Name] benar. Kemudian ia diejek oleh [Name], dengan perasaan kesal Gempa mencubit pipi [Name].[Name] menyarankan agar membuat ulang masakannya, tentunya dibantu olehnya. Mereka pun membuat masakan bersama-sama. Harum masakannya jauh lebih nikmat dari sebelumnya, mereka mencoba mencicipi nya dan rasanya luar biasa. Sangat lezat! Ucap mereka sangat gembira dengan hasilnya.
Halilintar baru saja bangun dan melihat keduanya sedang bekerja sama dalam memasak. Halilintar tersenyum simpul melihat mereka sudah akur. "Good morning, kalian"
"Good morning, Lin" balas [Name]
"Wah lu dah buat panggilan khusus ya buat Hali? " Gempa
"Memangnya kenapa? " [Name]
"Ya... Gak jadi" Gempa pergi. [Name] dan Halilintar saling menoleh sama, [Name] berekspresi tidak mengerti. Sedangkan Halilintar tersenyum "Artinya dia pengen juga"
"Hah-? " [Name]
[Name] mengerti maksud orang disebelahnya, namun Halilintar malah terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar X Reader [REVISI]
FanfictionHALILINTAR X READER Perhatian : ⚠️Hanya meminjam karakter dari Monsta ⚠️Dilarang keras untuk memplagiat cerita ini ⚠️ Mengandung bawang »Cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri Happy reading✿ Tajuk : Halilintar X Readeri Mula : 17 April 2024...