⚠️
"MENGANDUNG KONTEN SENSITIF,DIHARAP BIJAK DALAM MEMBACA"***
Selama beberapa hari belakangan ini, Shoya tak mengeluarkan pergerakan apapun. Dan situasi kelas atau sekolah sangat damai. Apakah ada maksud lain yang membuatnya berhenti melakukan bullying selama 4 hari?
Beberapa minggu kemudian...
[Name] dan Halilintar sedang jalan berdua mengelilingi taman, [Name] merasa senang tapi juga tidak tenang. Perasaan tidak tenangnya ini mengatakan bahwa ada yang akan terjadi nanti namun ia berharap bahwa itu hanya perasaannya saja. Kemudian mereka merasa ada yang mengikuti nya. Tiba-tiba pundak Halilintar dipukul dengan kayu dari belakang "Argh"
"Lin!!! " teriak [Name] terkejut melihat beberapa preman yang telah memukul Halilintar dari belakang. Siapa mereka? Tanya [Name]. Kemudian [Name] berkelahi dengan preman yang jumlahnya banyak, sedangkan ia hanya berdua dengan Halilintar. [Name] mengeluarkan segala jurus-jurus bela dirinya namun sia-sia, dia kalah jumlah dan akhirnya tertangkap. Begitu pula dengan Halilintar yang kepalanya sudah berdarah duluan akibat serangan pukulan yang keras membuatnya pingsan tak sadarkan diri. [Name] pun diberi obat tidur, setelah mereka berdua tidak sadar. Mereka dibawa ke tempat asing yang jauh dari rumah.
Mereka dibawa masuk ke rumah tua yang tak berpenghuni, kedua tangan [Name] di ikat pada rantai yang ada di tiang beton sedangkan Halilintar di ikat di sebuah kursi keduanya saling mereka berhadapan. Selang beberapa menit Halilintar pun sadar
"Ugh, [Name]? " Halilintar yang melihat [Name] diikat tangannya menggunakan rantai dalam keadaan pingsan itu merasa sangat bersalah karena gagal melindunginya.
"Apa guna kamu meminta maaf? Padahal dirimu sendiri tak bisa selamat" suara muncul kemudian langkah kaki terdengar dan terlihat Shoya datang sambil tertawa. L
Shoya mengeluarkan pisau dari sakunya dan mengarahkan pisau itu ke arah [Name] dengan teriak Halilintar mencegah tindakannya "Berhenti! ""Lho kenapa? Dia kan lebih baik mati"Shoya
"Jaga mulutmu itu! " Halilintae
Teriakan Halilintar sebelumnya membuat [Name] terbangun dan masih dalam keadaan lemah akibat tenaga terkuras banyak. "Ugh.. Lin? "
"Sst.. Jangan rayu pacarku dong. Dia kan milik aku" Shoya pergi ke belakang Halilintar dan memeluknya dari belakang.
"Lepasin gua" Halilintar
Namun Shoya tetap memeluknya bahkan dengan lebih erat dari sebelumnya, membuat Halilintar risih.
[Name] menegur tindakan Shoya yang sudah melanggar aturan tersebut, namun Shoya tetap tidak menghiraukan nya dan membuatnya lebih cemburu lagi.
Shoya sudah semakin mirip dengan Yandere,mungkin karena ia sudah terobsesi berat dengan Halilintar sampai mau berbuat seperti ini.***
Sudah sore,Semua menunggu kenapa Halilintar dan [Name] belum pulang juga. Semua khawatir dengan keadaan mereka dan saling bertanya.
Taufan mengajak semua untuk mencari Halilintar, namun menyuruhnya untuk menunggu sampai pulang."Duh perasaanku jadi gak enak" Thorn
"Emang lu punya perasaan? " Solar
"...!!! " Thorn 💢
***
"Sayang kok diem?" Shoya memegang pipi Halilintar dan melakukan hal yang diluar batas normal.
"Sayang laper gak? Aku buatin makanan lho... Yuk ku suapin " Shoya
Halilintar yang tak mau makan itu tetap dipaksa oleh Shoya. Melihat pemandangan yang buruk ini [Name] mencoba mengelakkan pandangan.
Shoya pun menyuruh anak buahnya untuk mengambilkan segelas teh untuk mereka minum. Anak buahnya pun mengambil minuman yang telah dibuat oleh Shoya.
Atas perintah Shoya preman tadi meminumkan minuman ke mulut [Name]. Shoya juga meminumkan ke Halilintar, rasanya manis tapi agak berbeda. Shoya menyuruh mereka untuk tidur. Shoya pun tertidur lelap menyandarkan tubuhnya di kursi yang diduduki oleh Halilintar.Keesokannya
"Pagi sayang" Shoya
Halilintar merasakan sakit pada tubuhnya begitu juga dengan [Name] yang batuk-batuk hingga darah pun keluar dari mulutnya. [Name] pun bertanya apa minuman yang telah ia berikan sehingga membuat mereka berdua kesakitan.
"Oh cuma Teh campur Obat" Shoya
Pantas saja mereka sakit-sakitan, karena obat yang dicampur ke dalam teh itu adalah racun yang sebenarnya. Shoya bilang racun itu akan mematikan mereka dalam waktu
24 jam.***
Hari ini, Yaya kebetulan harus menemani Ying ke rumah neneknya untuk mengantarkan makanan jaraknya cukup jauh,setelah mengantarkan makanan ke rumah neneknya Ying mengajak Yaya berkeliling di lingkungan sekitar.
Yaya,Ying mendengar suara teriak dari rumah sepi dan tua saat dilihat itu ternyata Halilintar dan [Name].
Ying menyuruh Yaya untuk menghubungi Taufan kalau mereka sedang diculik, sementara Ying harus pergi ke tempat itu. Yaya bertanya apakah ia baik-baik saja pergi sendirian."It's okay don't worry,yang penting lo bilang dulu sama semua saudara Hali. Gue yang urus Shoya" Ying
Yaya menyuruh Ying untuk berhati-hati. Ying pun datang ke tempat Shoya depan rumah itu dipenuhi preman anak buah Shoya.
"Shoya! Lepasin Halilintar dan [Name]!" Ying
"Siapa lo" Preman itu kemudian membawa Ying kepada Shoya dan ikut diikat seperti Halilintar dan [Name].
Ying sontak terkejut melihat keadaan mereka berdua yang sakit-sakitan.
Setelah agak lama, Halilintar pun ikut batuk darah akibat teh beracun tadi."Ck,Gue laporin hal ini ke polisi Shoya!" Ying
"Mau laporin gue?" Shoya pergi ke dapur dan mengambil air yang baru saja direbus dan disiramkan ke Ying "Rasain nih"
"Argh" Ying
"Ying!" Halilintar dan [Name]
***
Yaya pun menelpon Taufan ; memberitahu jika Halilintar dan [Name] diculik dan dibawa di rumah tua sekitar rumah nenek Ying. Mereka pun terkejut, Yaya menyuruh mereka agar membawa polisi karena jumlah premannya sangat banyak.
Para Elemental pun pergi ke tempat penculikan Halilintar dan [Name] banyak preman yang ada disana ."Dimana Halilintar?" Taufan
Gempa meminta agar mereka memberi jalan untuk mereka masuk ke dalam, namun preman itu tak mau memberi jalan sedikitpun dan mengajak untuk bertarung.
Preman dan para elemental berkelahi satu sama lain. Sedangkan Gempa,Taufan,Yaya masuk ke dalam rumah mereka terkejut.
Halilintar dan [Name] tidak berdaya serta juga Ying menahan lukanya yang terkena air panas."[Name]! Ying! Hali!" Yaya
"Wah kalian dapat masuk juga padahal diluar ada banyak anak buah gue" Shoya
Taufan,Yaya segera melepas tali yang mengikat pada (Name),Hali dan Ying. Gempa menanyakan alasan kenapa [Name] sampai berbuat hal seperti ini. Shoya mengatakan bahwa Ying selalu membuatnya berhadapan dengan guru bk dan Kepala sekolah, [Name] selalu menjadi penghalang antara hubungannya dengan Halilintar. Dan yang terakhir Halilintar yang sudah membuat Shoya terobsesi padanya. Shoya kemudian mendapatkan tamparan keras dari Gempa "Gak tahu malu! Perbuatan lo bisa dilaporin ke polisi"
"Pft... Polisi? Mana ada disini" Shoya
"ANGKAT TANGAN ANDA!" polisi pun masuk ke ruangan dan menangkap Shoya
"What the Fuck?" Shoya
"Anda ditangkap karena sudah melakukan penculikan"
Polisi pun menangkap Shoya "Ingat ya! Ini belum selesai awas kalian!" Shoya dibawa ke mobil dengan kedua tangan di borgol.
Sementara Halilintar,[Name] dan Ying dibawa ke rumah sakit untuk segera diobati.
![](https://img.wattpad.com/cover/367249554-288-k587352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar X Reader [REVISI]
FanficHALILINTAR X READER -VOTE AND FOLLOW SESUDAH BACA (JANGAN LUPA YAA~) Awalnya bully-bullyan lama-lama jadi sayang? Aw~ Cocwitt Perhatian : ⚠️Hanya meminjam karakter dari Monsta ⚠️Dilarang keras untuk memplagiat cerita ini ⚠️ Mengandung bawang »Ceri...