10. New family members

275 28 0
                                    

Pagi-pagi buta, [Name] diusir dari perkontrakan. Entah apa yang membuatnya terusir, namun [Name] meminta tetap ingin disini sampai sore tiba nanti.

***

Saat disekolah,Halilintar sendirian di kantin. [Name] Pun menghampiri Halilintar dan menyapanya "Hai?"

Halilintar menoleh ke arah [Name], dan membalas sapaannya. Mereka pun pergi ke kantin bersama;duduk di meja yang sama. Halilintar menanyakan kabar [Name], ia pun mengatakan kalau dirinya sudah lebih baikkan daripada yang kemarin. Kemudian ia berterimakasih atas semuanya kepada Halilintar.

Ucapannya agak membuat Halilintar bingung "Maksud lu apaan? "

"Ya~ pokoknya makasih aja, terutama untuk darah lu buat gue" [Name]

"Jadi lu udah tahu? " Halilintar

"Apa sih yang aku gak tau, coba?" [Name]

Halilintar terdiam dan mengucapkan Sama-Sama kepada [Name] sebagai balasan terimakasih. Namun, Halilintar merasakan sesuatu yang janggal kepada orang yang menjadi lawan bicaranya itu. Ia tak menghiraukan nya.

Sore tiba...
[Name] mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pergi meninggalkan kontrakannya. Ia berjalan ke berbagai arah dan tak tahu harus kemana.

Kebetulan Halilintar sedang jogging, lewat di jalan yang sama namun di arah yang berbeda. Mereka bertemu secara berpas-pasan. Halilintar kaget melihat [Name] membawa kopernya pergi. "Lu mau kemana, [Name]? "

[Name] yang mendengar dan melihat Halilintar berada didepannya langsung putar balik pergi menghindarinya. Namun, tangan [Name] berhasil di genggam olehnya. Ia ditarik dan dibawa ke rumah Halilintar yang terlihat besar.

"LEPASIN AKU! " suara teriakan [Name] terdengar sampai Gempa keluar dari rumah melihat mereka. Gempa pun memanggil mereka "Oy!"
Mereka berhenti sejenak setelah mendengar teriakan Gempa memanggil mereka dengan sebutan Oy 🗿

"Apa lu? " Halilintar

"Itu ngapain itu bawa koper? "Gempa

"Sorry,aku mau pergi tapi malah ditarik bawa ke sini. Oke, kalau gitu aku cabut. Bye~" [Name]

"Cabut ke mana kau? Balik sini"Gempa

" Eh? " [Name] bingung dan melangkah menghadap Gempa. Ia ditanya alasannya kenapa pergi sambil membawa koper. Ia pun menjelaskan bahwa ia diusir dari perkontrakan. Setelah panjang lebar menjelaskan, kini Kopernya yang dibawa masuk. Tak habis pikir dengan keduanya, [Name] meminta agar kopernya dikembalikan. Namun mereka tak mendengarnya.

[Name] dengan tegasnya berkata;"BALIKIN KOPER GUE ATAU LU YANG GUE BALIKIN KE TUHAN! "

"Bac*t apa sih cewe satu ini? " Gempa

"Tau tuh, padahal dulu dia yang sekarat" Halilintar

ARGH!

[Name] memukul kedua orang itu dengan kuat "Masalalu gak usah diungkit dong"

Semua pun keluar karena ada ribut-ribut yang diakibatkan [Name]."Kenapa ini? "

"Sejak kapan lu ngerti rumah kami?"Taufan

"Baru aja tuh" jawab [Name] dengan singkat, lalu mengambil tasnya untuk segera pergi. Namun ia dicegah oleh Gempa, karena sudah merasa muak "Apalagi? "

"Lu gak mau apa, tinggal disini? " Gempa

[Name] geleng-geleng kepala melihat mereka yang mulai bertingkah aneh kepadanya. "Kalian itu kenapa seh? Gak habis pikri aku"

[Name] lebih nyaman diperlakukan secara dingin daripada yang sekarang. Mereka sungguh aneh dan sinting, pikir [Name].

Halilintar X Reader [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang