Jam pulang sekolah tiba,seluruh siswa sudah keluar dari sekolah menuju rumahnya masing-masing. Sedangkan [Name] berjalan karena rumah kos an nya dekat dari sekolah. Kebetulan Halilintar lewat di jalan yang sama. Ia menyapa [Name]. "Hai"
[Name] menoleh dan melihat Halilintar yang pulang berjalan bersamanya "Lin,tumben sendiri"
"Gue selalu sendiri" jawab singkat Halilintar sambil melihat jalan didepannya. [Name] melirik Halilintar dengan tatapan agak lain "Singkat, Padat,dan Bangsat"
Mereka hanya diam bukan canggung tapi memang sifat keduanya yang sama,tak mampu berbicara apapun
[Name] bertanya dimanakah saudaranya berada,kenapa ia berjalan sendiri. Halilintar menjawab bahwa ia hanya ingin sendiri. Suasana kembali diam,[Name] tiba-tiba menjauh.Halilintar bingung kenapa [Name] menjauh,kemudian bertanya alasan menjauh darinya. "Katanya lu pengen sendiri,yasudah gue minggat"-[Name]
[Name] melangkahkan kakinya menjauh, Halilintar menarik tangan [Name]. "Jangan jauh dari gue"
[Name] hanya diam dan tangannya tetap dipegang oleh Halilintar. Sampai pada didepan rumah [Name] berpisah dengan Halilintar. "Sorry,tapi kapan lu mau lepasin tangan gue?"
Halilintar tanpa sadar telah melakukan kesalahan yang tidak disengaja, ia tampak gugup. Dan mengucapkan maaf kepada [Name]. Ia pun pamit dan segera pulang dengan cepat ke gangnya. [Name] diam di tempat dan tak bisa berkata-kata.
Halilintar pulang ke rumah gang nya, agak gelap. Namun ketika datang ia di hadang para saudaranya. "Ada apa? "Halilintar diberi sebuah amplop, dibuka lah amplop tersebut dan isinya adalah sepucuk surat dan entah siapa pengirimnya. Surat itu mengatakan bahwa mereka disuruh pergi ke lokasi yang sudah diberikan. Mereka harus meninggalkan gang yang sudah dianggap sebagai markas. Halilintar menghela nafas, dan mengikuti arahan surat yang tiada jelas siapa pengirimnya.
Mereka pergi ke tempat itu, pada awalnya mereka kira lokasi itu adalah lokasi untuk tawuran. Namun tidak, tempat itu terdapat sebuah rumah yang indah. Terdapat sebuah pesan dari ponsel mereka “Sekarang rumah ini adalah milik kalian. Sebagai ganti, gang kalian akan kami ambil”Mereka menerima tawaran dari pesan anonim tersebut, dan rumah indah mewah dihadapan 7 saudara adalah rumah bagi mereka sekarang. Setelah memasuki ke dalam rumah, mereka terkejut dengan isinya yang begitu mewah. "Wah, besar banget rumahnya" Thorn
"Yah ini lebih baik" Halilintar kemudian pergi meninggalkan mereka. Semuanya tampak bingung dengan sikap Halilintar. Ya, mereka tetap menyalahkan semua ini kepada [Name]
![](https://img.wattpad.com/cover/367249554-288-k587352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar X Reader [REVISI]
FanficHALILINTAR X READER -VOTE AND FOLLOW SESUDAH BACA (JANGAN LUPA YAA~) Awalnya bully-bullyan lama-lama jadi sayang? Aw~ Cocwitt Perhatian : ⚠️Hanya meminjam karakter dari Monsta ⚠️Dilarang keras untuk memplagiat cerita ini ⚠️ Mengandung bawang »Ceri...