AT - 19

949 105 14
                                    



"Titip Bubu ya Om"

"Iya"

"Kalau ada apa-apa hubungin kita aja Om"

"Iya Sungchan"

"Beneran loh Om hubungin kita"

"Iya Beomgyu, astaga"

"Mau Om anter?" Tanya Taehyung.

"Gak usah Om, kita naik taksi aja" ucap Sungchan.

"Yaudah, kalian di sana juga hati-hati kalau ada apa-apa hubungin Om" pesan Taehyung.

"Iya Om"

"Bubu, kita tinggal dulu sebentar ya Bu" ucap Sungchan.

"Kalau Om Taehyung gak jagain Bubu, Omelin aja Bu" lanjut Beomgyu membuat Taehyung terkekeh.

.

.


"Mommy.."

"Iya sayang Mommy di sini"

"Hyungieee mau Mommy"

"Mommy di sini sayang"

"Mark"

"Woy Mark, bangun"

Mark membuka matanya dan melihat Yeonjun.

"Apa sih" Mark.

"Bunda minta kita dateng ke resto"

"Iya, Gua mandi dulu. Sana keluar"




Mark berdiri di bawah guyuran shower yang terus membasahi tubuhnya sambil memejamkan matanya.

"Kenapa semakin jelas? Siapa mereka? kenapa aku tidak bisa melihat wajah mereka dan kenapa wanita itu Aku terus memimpikan nya dan anak kecil itu Mi-minhyung, kenapa Dia terlihat seperti Aku waktu kecil" Mark.

Dulu Mark mungkin bermimpi tapi itu hanya kilatan-kilatan. Tapi sebenarnya itu bukan hanya sebuah mimpi tapi potongan-potongan ingatannya sendiri.

Karena Mark masih kecil Ia hanya berfikir itu mimpi buruk. Bunda juga menganggap itu hanya mimpi buruk. Bunda akan menemani nya tidur dan mimpi buruk itu berangsur menghilang.

Tapi seiring bertumbuhnya Mark Ia mulai bermimpi kembali tapi itu bukan hanya sebuah kilatan, mimpi itu mulai terlihat lebih jelas tapi hanya visualisasi yang tidak bisa Mark lihat wajahnya tidak ada suara atau obrolan jadi Mark selalu mengabaikannya.

Dan untuk kali ini mimpi itu semakin jelas dan seakan terus berulang dengan orang yang sama meskipun ia tidak melihat wajah itu tapi Mark tau itu orang yang sama yang selalu muncul dalam mimpinya.

.

.

"Jangan melamun" ucap Bunda pada Mark yang duduk di tempat kasir.

"Iya Bun" ucap Mark menatap Bundanya yang berjalan melewatinya keluar.

"Gimana nanyanya ya" lirih Mark.

"Nanti ada yang kirim barang ya Mark, di cek dulu baru taken" ucap Bunda lagi saat Ia berjalan masuk melewati Mark.

"Iya Bunda, lagian Yeonjun di mana si Bun?"

"Ada, di dapur bunda suruh ngupas bawang" ucap Bunda membuat Mark terkekeh membayangkan Yeonjun yang sedang menggerutu.

"Bunda tuh... kenapa... Yeonjun sih!" Yeonjun masih sibuk mengupas bawang dengan hidung dan mata yang sudah memerah.

After Tragedy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang