Setelah mendapatkan panggilan telepon dari Yeonjun Mark segera melajukan mobilnya.
"Bunda pingsan Mark"
"Lo baru sampe?" Tanya Yeonjun karena bertemu Mark di luar rumah sakit.
"Kok bisa Bunda pingsan?" Mark.
"Gak tau, Gua di telfon anak resto" Yeonjun dan Mark langsung mencari dimana Bundanya di periksa.
"Mas Mark, Mas Yeonjun" karyawan Bunda memanggil keduanya.
"Ini Bunda gimana?" Tanya Mark.
"Ibu di dalem mas, Mas masuk aja" ucap nya membuat Mark langsung masuk.
"Kenapa Bunda bisa pingsan?" Tanya Yeonjun pada karyawannya.
"Ibu habis dapet tamu kan Mas terus gak tau gimana, Ini kaya marah gitu terus pas tamunya Ibu pergi gak lama Ibu pingsan. Sama karyawan perempuan coba di bangunin pakai minyak angin gak bangun juga akhirnya kita bawa ke sini"
"Ya udah, terimakasih. Kamu balik ke resto aja. Coba di handel dulu ya"
"Iya Mas"
Yeonjun akhirnya masuk untuk menemui Bundanya.
"Bunda" Yeonjun saat melihat Bunda nya sudah sadar.
"Bunda gak papa Yeonjun" Bunda.
"Gimana kata dokter?" Tanya Yeonjun pada Mark.
"Bunda kecapean aja. Ini bunda gak kenapa-kenapa, infus habis bisa boleh pulang kok" Mark.
"Syukurlah" Yeonjun bernafas lega mendengarnya.
"Udah deh Bunda jangan capek-capek sekarang" Yeonjun.
"Iya, Bunda tuh udah capek mikirin resto terus. Lagian kita juga udah bisa handel kok" Mark.
"Nanti kuliah kalian keganggu"
"Enggak, Kita handel berdua Bunda" Mark.
"Lo ke resto dulu aja nanti setelah anter Bunda Gua ke sana" ucap Yeonjun.
"Gak Papa, Lo di rumah aja jagain Bunda"
"Yaudah gua balik dulu"
"Iya, Bunda istirahat dulu ya. Jangan mikirin resto dulu"
"Iya Mark, tapi kalau ada apa-apa telfon bunda ya"
"Iya Bunda"
Yeonjun akhirnya pulang dengan Bunda, sedangkan Mark langsung ke resto.
Di dalam mobil tidak ada obrolan antara Yeonjun dan Bunda. Tapi sesampainya di rumah saat Bunda sudah berada di kamar Yeonjun baru bertanya.
"Bunda habis ketemu siapa tadi?" Tanya Yeonjun.
"Sebelum Bunda pingsan?" Lanjutnya membuat Bunda menatap putranya itu.
"Yeonjun" ucap Bunda dan Bunda langsung menangis membuat Yeonjun ikut duduk di ranjang.
"Bunda kenapa?"
"Bunda takut, Bunda takut Yeonjun" ucap Bunda masih menangis.
Yeonjun memeluk bundanya yang masih terus menangis.
"Mark akan ninggalin Bunda... Mark akan pergi..."
"Enggak Bunda, Mark gak akan kemana-mana" Yeonjun mencoba menengkan Bundanya.
"Dia sebentar lagi akan pergi... ada orang yang nanyain Mark, Yeonjun.... bagaimana... bagaimana kalau Dia keluarga Mark" ucap Bunda membuat Yeonjun merasakan sakit di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Tragedy
FanfictionSebuah tragedi yang membuat Jaehyun harus berpisah dengan orang-orang yang Ia sayangi. Akankah harapan Jaehyun untuk bisa bertemu dengan istri dan anaknya akan terkabul?