AT - 45

505 91 30
                                    




Sorry sorry, Gua gak tau kalo udah waktunya up. Kemarin kalo buka Wattpad langsung masuk ke cerita sebelah soalnya.

Tapi bukan masalah lah, yang pada lupa ⭐ juga gak Gua ribetin kan 🥱

.

.


"Perlahan saja" ucap Dokter Minhyun.

Taeyong sedang melatih otot tangannya. Seperti mengangkat tangannya atau mencoba mengepalkan tangannya dan menggenggam benda.

Jika Ia berhasil melakukan hal kecil akan terlihat jelas senyuman di wajahnya. Jaehyun senang melihat itu.

Taeyong sudah melakukan serangkaian terapi. Pergerakan kecil yang sudah Ia lakukan adalah perubahan cukup besar untuknya karena 18 tahun otot Taeyong tidak di gerakan.

"Baik, untuk hari ini sampai di sini dulu" dokter Minhyun.

"Pak Jaehyun tolong Ibu Taeyong di bantu sedikit-sedikit ya"

"Dan Ibu Taeyong jangan terlalu di paksakan, lakukan perlahan saja. Ini sudah perubahan yang sangat besar karena Ibu sudah bisa mengangkat tangan dan menggerakkan tangan Ibu" Dokter Minhyun.

"Te-rima-ka-sih dok-ter" ucap Taeyong.

"Terimakasih Dok" Jaehyun.

"Saya permisi"

Setelah dokter pergi, Jaehyun mengambil tangan Taeyong dan memijatnya perlahan.

"Jae"

"Iya sayang"

"Ka-mu nunggu A-ku se-la-ma I-ni?" Tanya Taeyong.

"Tentu saja, Aku selalu percaya kalau kamu akan kembali dan pasti kembali"

"Pas-ti be-rat ya"

"Sangat, Aku tidak bisa berbohong soal ini. Menunggu kamu dan Minhyung kembali itu sangat berat, Aku sampai ingin menyerah karena hal itu membuat ku mengabaikan Jeno. Aku benar-benar bersalah pada Jeno. Maafkan Aku karena tidak menjaga Jeno dengan baik"

"Aku mencoba mengikhlaskan kalian dengan mulai fokus pada Jeno tapi ternyata kalian kembali" ucap Jaehyun tersenyum lalu mengecup punggung tangan Taeyong.

"Terimakasih karena kembali padaku" ucap Jaehyun lagi.

"Terima-kasih juga, ka-rena ma-sih me-nunggu-ku" Taeyong.

"Setelah kamu pulih mari membangun keluarga kecil kita dari awal lagi bersama anak-anak, tapi Anak-anak udah gak kecil jadi ayo bangun keluarga besar kita" ucap Jaehyun membuat Taeyong yang awalnya terharu menjadi terkekeh.



"Iiihhh~ gak usah dorong-dorong!" kesal Beomgyu menatap 3 orang yang mendorongnya.

"Makannya Lo masuk duluan" Jeno.

"Kenapa Gua?" Beomgyu.

"Karena Lo bungsu" Sungchan.

"Gak adil" Beomgyu akhirnya membuka pintu.

Sedangkan Mark hanya bisa tertawa melihat kelakuan ketiga adeknya. Mereka awalnya mau masuk tapi ternyata mendengar obrolan kedua orangtuanya membuat mereka ragu ingin masuk atau tidak.

"Kan di bilang jangan dorong" kesal Beomgyu membuat Jaehyun dan Taeyong melihat ke arah putra-putra nya.

"Berisik" Jeno.

"Kenapa sih?" Tanya Jaehyun.

"Tau tuh Dad, dorong-dorong Beomgyu" adu Beomgyu pada Daddy.

"Makannya jangan berdiri di depan pintu" Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Tragedy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang