AT - 39

918 121 6
                                    



Dan Gua hampir
lupa lagi kalau
harus up
malam ini.

Oke let's Go.

.


.




Soobin mengetuk pintu ruangan yang Yeonjun beritahu padanya. Lalu Soobin membukanya dan masuk.

"Bin, Lo-" ucapan Yeonjun terhenti saat melihat Mark muncul di belakang Soobin.

"Ada apa?" Tanya Yeonjun pada Mark.

"Bunda-"

"Mending Lo pergi, kalau Lo emang mau hubungan kita selesai, kita selesai di sini" Yeonjun.

"Njun apa sih maksud Lo?"

"Berhenti, mulai sekarang berhenti perduli sama Bunda. Bunda akan ngerti kok kalau Lo bukan anaknya. Nanti Bunda akan terbiasa tanpa Lo kalau Lo terus muncul di depan Bunda itu akan semakin sulit buat bunda ngerelain Mark"

"Tapi gak gini-"

"Lo yang kaya gini, LO YANG TEGA BIKIN BUNDA PINGSAN DI JALAN, LO YANG BAHKAN GAK NGEBALES PESAN GUA ATAU JAWAB PANGGILAN TELEPON GUA SAAT GUA PANIK GAK TAU BUNDA ADA DI MANA BAHKAN SAAT GUA AKHIRNYA DAPET KABAR KALAU BUNDA MASUK RUMAH SAKIT"

Soobin langsung memeluk Yeonjun mencoba menengkannya.

"Njun udah" ucap Soobin lalu Yeonjun menarik nafasnya dan mendorong Soobin untuk melepaskan dirinya.

"Gua bisa mengerti kalau Lo fokus sama keluarga kandung Lo, Lo fokus sama Ibu kandung Lo, Oke. Tapi setidaknya Lo gak ngabaiin Bunda kaya gini. Gua juga seorang anak sama kaya Lo, Gua gak mau Bunda Gua terus-terusan kaya gini. Gua harap Lo berhenti karena Lo sendiri yang mau berhenti perduli sama Bunda kan?"

"Mendingan Lo keluar" ucap Yeonjun mencoba setenang mungkin meskipun hatinya sangat sakit.


Soobin akhirnya membawa Mark keluar. Ia tidak tau masalahnya akan seberat ini. Meskipun Mark sedikit menolak tapi Soobin memaksanya. Yeonjun dalam keadaan yang sulit untuk diajak berbicara.

"Mark, biarin dulu Yeonjun" ucap Soobin.

Sedangkan di dalam, Bunda berbaring memunggungi kedatangan Mark tadi tapi Ia tau dan mendengar semuanya.

"Bunda sadar gak sih?! Mau sampai kapan Bunda kaya gini? Mark udah mati Mark itu udah pergi sama Ayah, Bunda. Dia bukan Mark! Bunda harus terima itu"

"Nggak Yeonjun, bunda mau sama Mark!"

"Bunda harus tau kalau Dia udah ketemu sama keluarganya?!"

"Dia yang bikin Bunda masuk rumah sakit! Dia bahkan gak nerima telfon Yeonjun, Dia gak tau kalau Bunda di rawat. Yeonjun anak Bunda, Yeonjun sakit liat Bunda kaya gini"

"Bunda gak kasian sama Ayah? gak kasian sama Mark? Kalau Bunda gak kasian sama Yeonjun gak papa tapi Bunda gak kasian sama Ayah dan Mark kalau bunda kaya gini terus.. Bunda seolah mau gantiin Mark sama orang lain"

"Yeonjun"

"Yeonjun cuman mau Bunda sadar Yeonjun mau Bunda sembuh.. Yeonjun gak mau apa-apa.."

Ucap Yeonjun dengan rasa kesal amarah dan sedihnya.

Bunda akhirnya memeluk Yeonjun, Ia merasa bersalah pada putranya itu. Yeonjun juga putranya tapi Irene seolah hanya fokus pada Mark tanpa sadar menyakiti Yeonjun.

After Tragedy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang