Jennie: Rin, besok hangout kuy
Karina: Sorry Jen, gue udah ada planning.
Jennie : Mau kemana?
Karina: Rumah Cinta Harapan.
Jennie : Ikut :)
Karina: Bukannya minggu Lo tetep sibuk koas?
Jennie: Santuy, besok ini gue dapet libur. Pulang dari RS, gue langsung ke kost-an Lo ya!
Karina: Oke
Jennie: Ok doang? Gak asik ah. :P
karina mengabaikan pesan jennie karna dia tau jennie akan mengolok-oloknya.
Saat berbalas pesan dengan karina, jennie mendengar suara yeri memanggilnya. Ia langsung memasukan handphone kedalam saku jasnya.
"Gue di sini yer, kenapa?" Ujar Jennie sambil mengacungkan tangannya. yeri menghampiri Jennie dan duduk di sampingnya dengan menyilangkan kaki.
"Dokter Lisa manggil Lo, jen".
Jennie mengerutkan keningnya.
"Keknya barusan gue baru dari ruangannya dah". Ujar
Jennie, karena memang ia baru dari ruangan Lisa untuk melaporkan hasil pengecekan darah Bambam dan penyakitnya, baru sekitar sepuluh menit yang lalu ia sampai di ruangan dan nge-chat Karina.
"Mana gue tau. Kangen kali dia sama Lo". Ceplos Somi.
"Dih amit-amit di kangenin sama dia!". Cetus Jennie, bergidik ngeri.
"Gak usah GeEr, kangen ngomelin Lo, Jen. Cepet dah, lo kesana. Nanti keburu ngamuk dia!" Seru Somi.
Sambil bersungut-sungut, Jennie beranjak dari kursinya dan pergi ke ruangan Lisa.
Sampai di ruangan Lisa, Jennie disuruh membaca ulang hasil Rontgen beberapa pasien yang ditanganinya. Ada sekitar tiga kertas hasil Rontgen yang diberikan Lisa kepada Jennie.
Setelah itu, Jennie di perintahkan untuk menganalisis beberapa materi tentang penyakit yang diberikan Lisa.
***
Ting!
Suara notifikasi chat masuk di handphone Jennie.
Karina: Jen, jadi gak Lo ke kost-an gue?
Jennie: Jadi. Bentar lagi gue otewe.
Karina: Lo masih di RS?
Jennie : Iya.
Karina: Gue jemput ya.
Jennie: Serius :)
Karina: seribu rius.
Jennie: Ya TUHAN, seneng banget Jennie punya temen yang perhatian, so sweet, sampe rela mau jemput Jena ke sini. Lope lope banget sama Kayinnnn :)
Karina: Jijik!
Karina: 5 menit lagi gue sampe.
Jennie: okekkkeeeeeeehhhh!
Jennie segera beranjak dari kursi dan mengaitkan tas selempangnya di bahu.
"yer, gue duluan!". Seru Jennie kepada Yeri yang masih berhadapan dengan tugasnya.
"Mau kemana Lo buru-buru banget? Pake dandan segala lagi.". Tanya Yeri
mengerutkan keningnya, melihat Jennie sudah siap untuk pergi, namun sebelum meninggalkan ruangan, Jennie mematut diri dicermin yang menempel di dinding sebelah kiri Yeri, sambil merapikan penampilannya, terutama rambutnya yang kurang rapi, lalu memoles bibirnya denga lip balm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter (Jenlisa)
Romance"YAAA BUKET GUEEE!" teriak Jennie kaget, melihat buket bunga yang akan dihadiahkan untuk Karina, terlepas meluncur dari pelukannya ke lantai, akibat benturan keras yang Jennie rasakan dari seorang wanita yang berjalan terburu-buru, menyenggol lengan...