Prolog

4K 214 2
                                    

.

.

.

.

Rean terpaksa menuruti permintaan adik nya yang merengek ingin ditemani ke toko buku.

Jarak toko buku dengan rumah mereka tak terlalu jauh, cukup berjalan sekitar 300 meter dari rumah.

Meski begitu, Rean yang memang memiliki sifat pemalas merasa jika jaraknya jauh.

"Bang, ayo cepet" Desak adik dari Rean, namanya Refa

"Iya bawel, jalan duluan sana" Rean dengan rasa malas nya, berjalan di belakang Refa

Beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai di toko buku itu. Di saat Refa mulai mencari cari buku, Rean juga ikut berkeliling mencari buku yang mungkin bisa menarik perhatiannya.

Beberapa menit setelahnya, Rean mengambil sebuah buku yang terlihat menarik. Sampulnya bertema langit malam, terlihat kelam dan ia menyukainya.

Genrenya juga cocok dengan tipe nya, yaitu misteri dan tanpa romance.
Setelah Rean mengambil buku itu, Refa muncul dengan 5 buku di tangannya. Cukup tebal, dan itu...membuat perasaannya tidak enak.

"Bang bantuin, ini berat" Ucap Refa

Tuhkan...seperti dugaannya.

"Bawa sendiri" Dengan acuh, Rean berjalan menuju kasir

Refa mengikuti nya dari belakang, dengan membawa buku buku itu. Biar Rean tebak, dia pasti kesal.

Setelah membayar bukunya, mereka berdua pun berjalan pulang. Dan..dengan Rean yang berakhir menenteng tas berisi buku buku itu.

Cukup kesal sebenarnya, tapi apa boleh buat, ia sedang malas berdebat.
Di tengah jalan, ia berpapasan dengan salah satu sahabatnya.

"Weh bro, lo ngapain di sini?" Tanya nya, dia adalah Septian

Tanpa kata, Rean menunjuk Refa yang sudah lebih dulu berjalan tanpa mempedulikan ia yang membawa tas berisi buku nya.

"Oh, pantes.." Ucap Septian

"Berarti, lo beli buku juga kan?"

Rean hanya mengangguk.

"Oh yaudah, gue juga mau beli buku..bosen soalnya. Kalo gitu, gue duluan"

Rean mengangguk.

"Eh iya, awas lo masuk novel lohh" Ucap Septian

Jelas Rean tau niatnya hanya untuk menakut nakuti. Jadi, mana mungkin ia akan percaya? Aneh.

Ia tak mempedulikan ucapan Septian dan lanjut berjalan menuju rumah.

Begitu sampai di rumah, ia mengambil bukunya dan berjalan menuju kamar setelah meletakkan buku Refa di meja ruang tamu.

.

.

Setelah mandi dan berganti baju, Rean mengeringkan rambut nya yang basah dan berjalan menuju kasur.
Mengambil buku yang ia beli dan mulai membacanya. Ah...judulnya adalah 'my princess Aqila'.

Ia mengerutkan kening. Ia merasa mengambil buku yang bertema misteri, kenapa menjadi romance?

Sampulnya juga berbeda dari yang ia beli tadi. Aneh, tidak mungkin tertukar juga. Ia melihat sendiri buku itu di masukkan ke dalam tas.

Apa mungkin tertukar dengan Refa? Ah..tapi yang di sukai Refa juga bukan romance, melainkan fantasi dan aksi. Jadi tidak mungkin tertukar.

Ck..apa boleh buat. Rean akhirnya merebahkan diri dan mulai membaca buku itu.

.

.

Beberapa menit setelahnya, Rean selesai membaca dan meletakkan buku itu dengan kasar di atas nakas.

"Cerita bodoh" Ucap nya kesal

Ia mengambil ponsel nya yang berbunyi menandakan pesan masuk.

Dapat Rean lihat Septian mengirimi nya sebuah pesan, sepertinya dia terlihat sedang kesal.

Septi

"P"

"Woy"

"Rean"

"Gue kesel sumpah"

"😭"

"Nyesel gue beli buku itu, mana keknya ketuker lagi😤"

"Ap si?"

"Ituuu..tadi gue beli novel, terus pas sampe rumah, tuh novel beda banget dari yang awal gue beli. Keknya ketuker dah.."

"Terus lo tau?"

"Ceritanya ngeselin"

"Masa si pemeran figuran sama antagonisnya harus berkorban cuma buat pemeran utama?"

"Jadinya abis tamat, gue langsung kasihin tuh buku ke si Levi yang kebetulan ke sini buat ambil buku tugas gue"

"Oh"

"Hah?"

"Pendek amat lo jawab?"

"Gitu doang?"

"Serius?"

"Ah gak seru lo, moga aja lo masuk ke novel yang lo baca"

Read

.

.

Rean menghela nafas. Septian itu, sekalinya berbicara langsung asal ceplas ceplos.

Ia berjalan menuju pintu kamar berniat untuk mengambil minum. Tapi entah kesialan apa yang menimpanya.

Ia malah terpeleset di lantai yang masih basah karena ia yang sehabis mandi tadi. Sialnya ia lupa mengelap lantainya.

Dan..

Bruk..

Entahlah, padahal ia hanya jatuh biasa, tapi kepala nya terasa berputar. Pusing, dan tubuhnya juga sakit.
Hanya itu yang ia ingat terakhir kali sebelum ia menutup mata.

.

.

.

.

.

Vote yaa

Hai haii

Author kembali nih

Yang di novel awal prolog katanya pendek singkat, tuh udah panjang itu prolog nya

Maap kan kalau gak sesuai ekspektasi kalian✌

Sekian..

Rean OR JezianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang