#5 Dunia yang Sesungguhnya

52 18 4
                                    

Dewasa adalah panggung kehidupan yang paling nyata,

-Lissy Allea-

Hari ini cuaca sedang tidak bersahabat. Pagi ini hujan datang dengan lebat, memaksa Lissy untuk berteduh sebentar di depan ruko kosong pinggir jalan raya. Hawa dingin sangat terasa, hingga membuat Lissy harus menggosok kedua telapak tangannya kuat untuk menghangatkan diri. Beberapa orang turut berteduh di depan ruko tempat Lissy berteduh. Benda yang melingkar di pergelangan tangan Lissy menunjukkan angka tujuh lebih tiga puluh menit, yang mana artinya kurang dari setengah jam Lissy harus sudah sampai di tempat kerja.

Lissy akhirnya diterima kerja sebagai Service Crew di Spicy Chicken. Namun, Lissy masih menjadi karyawan training untuk tiga bulan ke depan. Lissy sengaja untuk tidak memberi tahu kedua orang tuanya jika ia akhirnya mengambil pekerjaan itu. Akan tetapi, Lissy juga tetap menuruti kemauan kedua orang tuanya untuk kerja di bimbingan belajar sebagai pengajar. Lissy harus berbohong kepada kedua orang tuanya jika ia mengambil double job.

Langit tampak terlihat cerah. Lissy melanjutkan perjalanannya menuju ke tempat kerja. Sesampainya di sana, Lissy mendapat teguran dari karyawan lain yang sepertinya sejak kedatangan Lissy tampak tak begitu suka.

"Jam berapa ini baru dateng?" sindir Mitha, perempuan bermata tajam itu senior di bagian Service Crew.

"Maaf, Kak. Tadi hujan deres soalnya neduh dulu," jawab Lissy.

"Alasan aja! Kan, bisa berangkat lebih awal. Saya bisa lebih dulu di sini daripada kamu! Harusnya kamu bisa lebih rajin lagi, apalagi di saat-saat training seperti ini!" tandas Mitha, matanya melirik tajam Lissy dari bawah lalu ke atas dengan tatapan tak suka.

"Udah, Lis, masuk aja ganti seragam dulu. Lo nggak telat, kok," ujar Anggika membela.

"Iya, Nggi. Makasih, ya," kata Lissy. Anggika adalah karyawan yang saat itu pernah memberinya sepaket makanan dan minuman di taman. Saat ini menjadi teman baik Lissy di restoran ini dan sering kali membela Lissy ketika mendapat perlakuan tidak mengenakkan oleh Mitha di masa-masa training-nya.

•••

Memasuki jam makan siang, restoran sudah mulai ramai sekali, Lissy sedikit kewalahan untuk mengantar pesanan orang-orang. Berpindah tempat dari meja satu ke meja lain dengan langkah yang harus dipercepat agar semuanya dapat selesai dengan cepat. Lissy tampak beberapa kali mengusap dahinya yang berkeringat. Mitha yang menyadari hal tersebut, meminta Lissy untuk berpindah posisi di bagian diswasher.

"Mau pindah ke dishwasher, nggak?" tawar Anggika.

"Nanti dulu, Nggi. Ini satu pesanan lagi," balas Lissy sembari tersenyum ramah.

"Bentar ya, Nggi. Mau anter pesanan dulu," sambung Lissy setelah mendapati nampan yang berisi paket couple date ayam goreng untuk di antar.

Anggika mengangguk. "Oke!"

Sesaat sampai di meja tujuan, Lissy terkejut karena yang diantarnya adalah milik Fasya dan Elgard.

Fasya terkejut. "Loh, kalian?"

"Lissy?" kata Elgad memastikan.

"Lo nggak kuliah?" tanya Fasya.

Lissy menggeleng, lalu tersenyum paksa. "Nggak, aku gagal SNBP sama SNBT kemarin. Jadi, aku kerja sekarang."

The Second Breath [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang