Page 2

786 52 1
                                    

••

Nathan mengunyah nasi goreng buatan Nenek. Nasi goreng kecap yang dicampur telur disempurnakan dengan potongan sosis, baso, dan juga suiran ayam. Salah satu makanan Indonesia favorite Nathan yang tidak pernah Nathan rasakan di Belanda. Maksud Nathan, yang rasanya sama persis seperti yang nenek buatkan. Masakan nenek memang paling top sedunia, bagi Nathan.

"Jaga kondisi tubuhmu. Jangan karena lagi libur kamu bisa makan semaumu, Nath." Arinda mengingatkan anaknya yang sudah nambah 3 kali.

Sebagai seorang atlet, tentu hal yang pertama diperhatikan adalah pola makan sehari-hari agar kondisi tubuh tetap terjaga, tidak terjadi kekurangan atau kelebihan berat badan, dan juga tetap menjaga massa otot dengan latihan rutin. Sayangnya, terkadang seorang atlet lupa pada hal itu ketika sudah memasuki liburan. Gaya hidup dan pola makan berubah, mereka tidak menjaga kewajibannya agar tidak mudah sakit atau cedera.

"Ya, Mom."

"Minggu besok kamu sudah harus kumpul TC, bukan?" tanya Arinda.

Nathan mengangguk dengan suapan terakhir nasi goreng di mulutnya. "I really can't wait to get back together with my friends," katanya saat makanan yang di mulut sudah ditelan tak tersisa.

"Nada juga tidak sabar untuk nribun," timpal gadis manis kesayangan Nathan yang tiba-tiba datang dan mencomot sosis bakar di atas meja Nathan.

Nada menjatuhkan bokong di sebelah sang kakak. "Bagaimana dengan fans-fans kakak yang fanatik itu? Sepertinya kakak sudah mulai nyaman menghadapi mereka?" ledeknya dengan wajah menahan tawa.

Nathan menggelengkan kepala. "Pusing-pusing."

Nada dan Arinda sontak tertawa. Bahkan Nada hampir tersedak oleh sosis bakar yang sedang ia kunyah.

Keluarga besar Nathan saja tidak ada yang menyangka bahwa seorang Nathan yang sangat introvert dan pemalu kini digrandungi oleh perempuan-perempuan Indonesia. Dari kalangan anak muda sampai emak-emak, pokoknya semua sayang Nathan.
Nathan yang tidak suka keramaian harus meladeni para fans-nya yang bisa muncul dari mana saja ketika ia di Indonesia. Bahkan, mereka juga berbondong-bondong menunggu di hotel tempat penginapan Nathan dan teman-teman.

"Nikmati saja, Nath. Tapi harus tetap batasi postingan sosial mediamu, jangan berlebihan main sosmed," pesan Arinda yang kemudian meneguk segelas minumnya.

"Ya, Mom," jawab Nathan.

"Bahkan aku yang hanya seorang adik atlet pun juga ikut terkenal karena kakak," celetuk Nada menghela napas panjang.

Kepopuleran Nathan tersebut nyatanya juga berpengaruh pada followers instagram Nada yang tiba-tiba naik drastis. Nada sampai kaget ketika melihat notice instagramnya membludak setelah sang kakak debut bersama Timnas Indonesia. Dalam 1 malam followers Nada dari yang tadinya hanya 200 sekarang menjadi 12 ribu.

Bahkan postingan terakhir Nada bersama kakak dinginnya itu sudah dibanjiri oleh komentar kaum hawa yang menanyakan status hubungan mereka. Saat itu juga, Nada langsung menutup kolom komentar dan mengunci akunnya. Jika Nada saja risih, bagaimana dengan Nathan yang privacy-nya terlalu dikorek-korek? Tidak kebayang sebanyak apa dm yang masuk di akun kakaknya itu. Padahal sebelumnya hidup Nathan sangat tenang dan damai. Tapi itulah konsekuensi-nya menjadi terkenal. Apalagi sepakbola adalah salah satu yang banyak dicintai masyarakyat Indonesia.

"Abaikan saja. Fokus pada sekolahmu, Nad."

"Iya, Mommy."

"Ah ya, Mommy mau tanya, bagaimana dengan guru lesmu yang sekarang? Apa kamu betah? Atau mau ganti lagi?" Arinda kini mengganti topik.

KANATH [Nathan Tjoe A On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang