Page 15

648 77 31
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak😉
ramein letsgoo🤜🤛
(ada gemes-gemesnya uhuk)

jangan lupa tinggalkan jejak😉ramein letsgoo🤜🤛(ada gemes-gemesnya uhuk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!
Enjoy...

"Lagi ngapain?" tanya Nathan sambil menopangkan dagunya dengan tangan kiri yang bertumpu di atas paha. Terlihat laki-laki itu baru mandi karena rambutnya yang masih basah.

Kanin membuka pintu kost dengan tangan kiri yang juga memegang belanjaan, sementara tangan kanan untuk menggenggam hp yang tiba-tiba di video call Nathan.

"Aku abis beli sayur di depan," jawab Kanin, kini gadis itu sudah masuk ke dalam menaruh plastik putih transparan yang berisi sayuran hijau, ikan tongkol, dan beberapa bumbu dapur.

Hari ini Kanin sedang tidak ada kelas dan jadwal ngajar, otomatis gadis itu seharian hanya di kost, makanya ia memutuskan untuk masak agar lebih hemat.

1 iket kangkung yang harganya hanya 3 ribu, ikan tongkol ditempati dalam mika yang harganya 6 ribu berisi 5, serta perintilan bumbu dapur yang Kanin beli cukup 5 ribu menambahi bahan-bahan yang kurang lengkap di rak bumbunya. Pengeluaran kurang dari 20 ribu sudah bisa untuk makan 3 sampai 4 kali. Masalah beras Kanin tidak perlu beli karena masih ada stock 1 karung kecil yang selalu Kanin bawa dari Bandung kalau dia lagi mudik. Mamanya yang selalu menyiapkan itu.

Berbeda cerita kalau jadwal Kanin sedang padat; ada kelas dan ngajar les juga, biasanya Kanin lebih memilih beli lauk karena kalau lagi sibuk seperti itu napsu makan Kanin mendadak hilang, ia sudah merasa lelah duluan, sehari paling hanya 1x makan. Jadi, boro-boro mood-nya bagus buat masak.

"Kamu bisa masak?" tanya Nathan, terselip kekaguman dari nadanya.

Kanin mangut-mangut. "Lumayaan. Selagi nggak bikin sakit perut berarti aman, hahaha."

Dari sebelum nge-kost dia memang sudah biasa membantu mamanya di dapur dan kebiasaan itu yang membuat Kanin jadi tidak kaget disaat dia harus tinggal sendiri. Pekerjaan rumah sudah jadi makanan Kanin.

"Aku bisa dong kapan-kapan di masakin," goda Nathan.

"Boleh. Sukanya apa?"

"Kamu," celetuk Nathan.

Kanin langsung memutar bola mata sambil terkekeh. "Dasar, baru dua hari di Bali udah bisa gombal ya Pak Nathan ini."

Cowok itu hanya tertawa. Kanin menyandarkan ponselnya di mini galon yang isinya sisa tengah. "Bentar, aku mau nyiapin dulu."

Kanin mengambil baskom kecil untuk wadah kangkung yang nanti akan ia petikin, wadah berisi air untuk mencuci bawang, cabe dan tomat. Ia juga menyiapkan talenan dan pisau untuk mengiris bawang merah, bawang putih, dan cabenya. Tak lupa, ulekan untuk membuat sambal tongkolnya.

"Chef Kanin mau masak apa?" tanya Nathan memperhatikan Kanin.

Gadis itu sekarang sudah duduk sila di depan kamera bersama bahan-bahan yang akan ia racik. Meski hanya melihat aktivitas Kanin dari sambungan video call, itu sudah cukup menyenangkan hati Nathan.

KANATH [Nathan Tjoe A On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang