Happy Reading!
Enjoy..."Sebulan deket sama Nathan kayanya lo bisa buka warung deh, Nin," celetuk Gea yang siang ini berada di kost-an Kanin.
Kanin yang baru selesai menyapu tertawa. "Ada-ada aja."
"Ya lo liat aja sekarang? Bisa buat semester depan tuh makanan," selorohnya. Gadis itu geleng-geleng melihat tumpukan snack-snack Kanin yang bertambah lagi.
Hari ini mereka ingin melanjutkan mengerjakan tugas kelompok dari pak Riandy untuk presentasi besok. Makanya setelah selesai kelas Gea ke kost Kanin. Mereka sempat membeli es kopi terlebih dahulu di outlet Janji Jiwa yang terletak masih di dekat kampus. Lumayan untuk menemani mengerjakan tugas.
"Nggak usah lebay jugaa," sahut Kanin membuka pintu kost setelah menaruh sapu ijuknya di belakang pintu. Ia lalu mengambil es kopi susunya yang bagian luar gelasnya sudah berembun.
Cuaca hari ini terasa begitu panas dari biasanya, mungkin akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan. Kipas angin Kanin yang sudah di setel nomor 1 pun mendadak tidak berguna.
Kanin membuka laptopnya dan mulai mencari beberapa artikel, sekarang ia tak perlu khawatir lagi dengan kuota internetnya karena ibu kost sudah pasang wifi, fasilitas yang baru di dapat untuk anak-anak kost Buaji.
Gea juga membuka laptopnya. "Lo udah sedekat apa, sih, sekarang sama dia, Nin?" tanya gadis itu yang kemudian menyeret kipas Kanin agar ke arahnya.
"Nathan?"
"Ho'oh."
"Ya, kaya gue ke lo aja gitu."
Gea mulai membuka satu ciki rasa jagung yang ia ambil dari dalam box Kanin. "Nada tau nggak lo deket sama kakaknya?"
Kanin mengangguk. "Baru kemarin gue ngajar ke tempat Nada, terus kita video call Nathan."
"Acieee," goda Gea lalu suara kriuk-kriuk terdengar dari mulutnya.
"We are just friends, Gea. Nggak akan lebih sampai kapan pun. Tau, dong?"
"Tapi lo nggak takut, Nin, terjebak sama perasaan lo sendiri? Lo jelas tau kalau Nathan naksir lo."
Kanin terkekeh. "Selagi Nathan nggak mengutarakan langsung ke gue. Ya, gue anggap itu asumsi lo doang. Nggak mau ambil pusing deh. Berteman, kan, sama siapa aja."
Gea tak terima. "Gila. Jelas-jelas dia ugal-ugalan gitu deketin lo, dan lo masih nggak yakin Nathan naksir lo, Kanindya?"
Kanin terdiam sejenak, dia menghembuskan napasnya berat. "Kentang kaya gue disukain sama cowok nyaris sempurna kayak Nathan? Itu, tuh, kayak... mimpi aja ogah mampir kalau alurnya begitu!"
"Lo selalu merendah, Nin. Lo mau tau nggak? Kata Ridho, lo tuh tipe Nathan! Tapi kalau di lihat-lihat emang iya sih, Nathan tuh introvert, dan cowo introvert biasanya emang suka cewe-cewe cerdas kayak lo, Nin."
"Prettt!!!"
"Ih, serius gueee! Jujur, Nin, tapi lo suka, kaan?"
"Sebagai teman aja, Ge. Dan, ya.. kita cukup nyambung, sih. Paling soal bola aja gue sering nggak mudeng dan banyak nanya dia hahaha."
Hubungan Kanin dan Nathan memang semakin intens 3 hari belakangan ini sejak video viral itu. Setiap hari Kanin dan Nathan tak pernah terlewat untuk bertukar kabar. Kegiatan masing-masing selalu menjadi obrolan panjang mereka hingga Kanin ketiduran. Dan karena Nathan juga Kanin mulai menyukai sepakbola.
"Tuh, kan, jadi tertarik bola, kan, lo! Hahah." Gea tertawa puas.
"Mana diajarin sama pemain bolanya langsung lagi, pemainnya aset negara pula. Aduuuh aduuuh!" godanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANATH [Nathan Tjoe A On]
FanficHaruskah berhenti di sini? Kisah Kanindya Hanum Mega & Nathan Tjoe A On. Nyatanya, saling cinta saja tidak cukup.