#Chapter 3 " The Crazy Thinks"

251 16 10
                                    


—Suatu   hari, Dewa matahari Helios melihat Ares dan Aphrodite bercinta diam-diam di kamar suami Aphrodite, Hefaistos. Helios pun memberitahukan hal ini pada Hefaistos. Hefaistos berencana menjebak Ares maka dia membuat sebuah jaring yang kuat dan hampir tak terlihat lalu memasangnya di tempat tidurnya. Ketika Ares bercinta lagi dengan Aphrodite, mereka langsung terperangkap dan tidak bisa bergerak. Mereka merasa sangat malu. Tetapi Hefaistos belum puas, Hefaistos memanggil semua dewa-dewi untuk melihat perselingkuhan istrinya —

Seakan mendapatkan ilham dari cerita tentang kisah cinta Aphrodite dan Ares kesukaanya, Benz langsung tersenyum. Benz menyusun semua rencana dengan rapi.

“ tapi kapan aku melakukannya? Aku tidak mungkin melakukannya dengan Garfield tanpa rasa—meski aku sangat yakin aku mencintainya namun aku belum tahu perasaannya. Jika aku memaksanya, dia pasti akan membenciku, bagaimana?”

Benz mencoret-coret rencananya lagi dan kembali memikirkan cara lain.
Phonsel Benz bergetar—

“ hallo Hia—?"

“ kenapa dengan suaramu? Sepertinya berbeda sekali dengan terahir aku menelfonmu

“ Hia—bagaimana caranya agar aku bisa menikahi Garfield secepatnya?”

Terdengar suara helaan nafas dari seberang telephone.

“ kau kira menikah itu mudah? Kau harus membuat dia jatuh cinta padamu”

“ tapi tidak mungkin secepat yang aku inginkan—aku tidak ingin dia membenciku karena telah memperkosanya”

ASTAGA!! Kau sudah berpikir sejauh itu??”

“ untuk Aphrodite-ku—itu tidak apa-apa”

“ kalau kau menghamilinya, kau akan berurusan dengan Fluke dan mati sebelum menikah dengannya”

“ lalu aku harus bagaimana??!!”

Benz merengek seperti bocah yang ingin dibelikan mainan baru, dia mendengarkan ceramah dari Junior tentang niatnya yang ingin memperkosa Garfield.

.

.

Seminggu Benz berada di Thailand, menikmati setiap waktu bersama dengan Garfield. dia mengikuti kemanapun Garfield pergi dengan bermacam alasan hingga malam dia menemukan Garfield tertidur di kamarnya. Tercium bau alcohol di baju Garfield, dia ingat jika Garfield sempat salah meminum segelas air soju sebelum meminum obat tidur.

“ aku tidak boleh memperkosanya!”

Ucap Benz, penuh penekanan.


******

Pagi-pagi Fluke menggedor pintu kamar adiknya yang sudah ditinggali oleh Benz, hingga lama tidak ada sahutan ahirnya dia masuk paksa. Matanya terbelalak saat melihat kamar yang Benz huni begitu berantakan dengan pakaian dan celana-celana kecil bertebaran.

“ A—apa yang kalian lakukan?!!”

Bentakan Fluke membuat Benz dan Garfield terbangun. Keduanya mengerjap.

“ ada apa, Phi? Berisik saja, masih pagi juga”

Ucap Garfield sambil sedikit menguap.
Mata indah Fluke melebar saat melihat Garfield tanpa busana di atas ranjang yang sama dengan seorang yang bahkan seperti tidak ada niat untuk bangun meski sudah mendengar teriakan Fluke.

Action!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang