Action!!!

#Chapter 1 " Jus Annother Changes"

"Don't look after me if you don't want to give your heart to me. Just leave me with my heart"

.

.

.

.

" kau sudah menghubungi Atthanin?"

Fluke menggeleng.

" Junior juga tidak mengangkat phonselnya—"

Pon mengusap pelan kepala Garfield.

" apa yang harus kita lakukan??"

" tidak ada yang bisa kita lakukan Pon, mungkin menemukan Atthanin dan Junior adalah hal terbaik. Aku harap Atthanin bisa memberinya pengertian"

" sepertinya mereka sedang bertengkar"

" entahlah—kita akan tau setelah dia sadar"

.

" Ahirnya kembali ke Thailand juga—"

" aku merindukan Aphrodite-ku, apa dia akan memarahiku karena tidak menghubunginya selama 2 hari di jepang? Atau dia melupakanku? Hia—bagaimana?"

Junior menggeleng lebih memilih konsentrasi pada jalanan dari pada melayani Benz yang mulai gila dengan apapun tentang 'Aphrodite-nya'.

" tapi wajar saja kan jika aku ngambek??? Mereka mencium Garfield di depan mataku—ais! Aku benar-benar benci melihat maklukku di dekati orang lain!"

" acara ngambekmu membuatku kehilangan banyak kesempatan untuk menerima banyak job! Gara-gara kau aku melupakan phonselku di kantor!"

Benz terkekeh.

" saat itu aku benar-benar marah Hia, aku tidak mungkin kan langsung memukul 2 pemuda kurang ajar itu!? Tapi—apa karena aku begitu merindukan Garfield ya, 2 malam ini aku benar-benar memimpikan Garfield yang menangis terus-terusan. Hia, apa aku sebegitu gilanya??"

" kau memang gila, jadi telephone istrimu dan minta maaf sekarang!"

Pekik Junior.

" Hia—kalau dia tidak mengingatku bagaimana?"

" ya Tuhan, ATTHANIN THANINPANUVIVAT!!!!!!? Memangnya berapa lama kita di Jepang??!!!!!! 3 hari 2 malam! Garfield bukan orang gila sepertimu, jadi cepatlah kau nyalakan phonselmu dan telephone dia!"

Benz mengangguk patuh.

Junior memang harus mengusap dada jika berurusan dengan Benz soal Garfield atau Aphrodite yang membuat Benz menjadi gila. dia menoleh ke arah Benz yang memandangi phonselnya dengan pandangan kecewa.