#Chapter 15 " What's Wrong With My Life?"

182 14 1
                                        


"This is not only love story, it's a hope...hope for my loneliest life"

.




Way sedang duduk-duduk di sofa sambil menikmati koran pagi di phonselnya saat tiba-tiba seseorang duduk di pangkuannya.

" Nu—eummpp"

Tidak mengerti mengapa makluk yang memiliki wajah sama dengannya tiba-tiba menciumnya dalam.

'PRANG'

Suara pecahan kaca membuat mereka menghentikan ciuman mereka. Nut memiringkan kepalanya menoleh ke arah Ping yang menatapnya tidak percaya. Nut tersenyum mencium pemuda yang memangkunya lagi. Tidak lama—

" aku menyukainya—kkk berciuman dengan seseorang yang memiliki wajah yang sama benar-benar menegangkan seperti ciuman dengan cermin atau boneka"

Ucap Nut sebelum meninggalkan Ping dan Way saling bertatapan. Fourth dan Pooh yang kebetulan melihat aksi Nut mengerjapkan matanya.

" dia—gila?"

Tanya Way.

" kenapa kau mau saja dicium Nut?!"

Pertanyaan Ping serupa dengan sebuah protes bagi Way dan Garfield.

" bahkan dia tidak mengijinkanku bergerak satu incipun untuk mengelak dari bibirnya"

" aiss!"

Ping pergi ke luar meninggalkan pecahan kaca yang sempat dia buat.

" dia cemburu—"

Ucap Way.

Fourth dan Pooh hanya mengangguk.

.

Udara malam di Thailand membuat Benz tertidur nyenyak selepas melakukan pekerjaannya, sambil memeluk Garfield yang sudah tertidur Benz menutup matanya. Sudah satu minggu mereka kembali ke Thailand dengan buah tangan yang lumayan banyak dari kedua orang tua Benz dan kakek-neneknya. Entah petuah atau beberapa baju yang harus Benz jahit sendiri untuk Garfield dan bayinya.

" Agghhhgghh—"

Sebuah erangan membuat Benz terbangun, semenjak Garfield hamil dia semakin sensitive jika sedang tidur. Perlahan menyalakan lampu.

" Agghhhhhhkk—"

" Field??"

Keringat sudah membasahi tubuh Garfield saat kesadaran Benz mencapai pada puncaknya.

" Ya Tuhan!!?! Field??"

" Sakit—hikss—aghhh"

" apanya yang sakit???"

Benz mulai panik saat melihat Garfield meremas lengannya begitu kuat dengan satu tangan yang berada di perutnya.

" kita ke rumah sakit!"

Tidak menunggu lama Benz langsung menggendong Garfield ke dalam mobil—ia sengaja tidak membangunkan Junior mengingat baru 2 jam mereka pulang setelah seharian berkerja. Benz memang panik namun dia tidak ingin membuang-buang waktu orang lain untuknya.

" tenangkan dirimu! Ambil nafas dalam-dalam—"

Entah apa yang Benz katakan, Benz sebisa mungkin membuat Garfield tenang. Membiarkan tangannya di remas atau tercakar kuku Garfield yang menancap di kulitnya, Benz sebisa mungkin tidak terlihat panik di depan Garfield yang terus mengerang.

Action!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang