#Chapter 8 " Just For Us"

256 16 2
                                    


" Like a music, my love for you not only one kind or one color...not only for my life also for our future together"


.

.

Waktu berjalan menunjukkan keindahan langit malam, Garfield menghirup udara malam di balkon apartemennya. Hari ini dia bisa melihat bintang meski cahaya lampu sedikit menyilaukan. Garfield menghela nafas berkali-kali, dia memikirkan apa yang Fourth katakan tentang perasaan Garfield yang belum jelas dan perasaan Benz yang tidak ditanggapi begitu baik oleh Garfield. Langit malam membawa Garfield menuju kenangan-kenangan selama beberapa bulan bersama dengan Benz. Kenangan bagaimana Benz meminta Garfield untuk mentraktirnya hingga kenangan dimana mereka bercinta. Bagaimana perasaan kecewa yang merayap di pikiran Garfield saat Benz meminta maaf karena telah mengajak Garfield bercinta. Garfield memikirkan dengan jelas secara berulang-ulang hingga dia menemukan satu kenyataan dia—

" apa yang kau pikirkan?"

Suara Benz mengagetkan Garfield, Garfield menoleh ke arah Benz, sedangkan Benz terkekeh saat melihat suaranya membuat Garfield terlonjak.

" ka—kapan kau pulang?"

" aku sudah dari tadi pulang, lihat! Aku saja sudah mandi—kau saja yang begitu asik melamun. Ada apa? Apa ada yang mengganggumu?"

Garfield menggeleng.

" hey—tercetak jelas di keningmu kalau kau sedang memikirkan sesuatu"

Garfield mengarahkan pandangannya ke arah Benz, pemuda tampan itu mengikutinya untuk menikmati suasana malam di balkon apartemennya setelah memakaikan selimut di tubuh Garfield yang kala itu hanya memakai piama. Mereka tidak perlu ketakutan jika ada Paparazzi yang akan memergoki mereka, karena sistem keamanan apartemen ini adalah yang terbaik.

" Thanin—"

" hmmm"

Jawab Benz tanpa menoleh ke arah Garfield, pemuda itu sedang memandangi langit dan kota seoul sambil bersenandung lirih.

" anu—kau jangan marah na? aku—aku—"

" tsk, kau itu selalu takut aku marah ya? Katakan saja, aku tidak akan marah. Asal kau tidak mengatakan kau akan berkencan dengan seorang bernama Ping dan Michael"

Benz sedikit terkekeh membayangkan bagaimana Garfield selalu mengiranya akan marah saat Garfield melakukan sesuatu. Benz tersenyum sambil menutup matanya menikmati sensasi udara malam, dengan sebuah lagu yang Benz nyanyikan begitu lirih menemani mereka berdua.

" aku—aku—aku menyukaimu! Ah, aku mencintaimu—Thanin "

Seakan tersihir, Benz langsung mematung dengan mata yang membulat sempurna. Alunan lagu yang sempat dia nyanyikan terpotong—

' apa aku tidak salah dengar???'

Batin Benz.

" aku tidak tahu mengapa aku berani mengatakan ini padamu, aku juga merasa kalau aku ini tidak pantas untuk mengatakan ini padamu. Tapi aku tidak bisa untuk tidak mengatakannya, aku—aku—aku mencintaimu. Tidak apa jika kau tidak mencintaiku, karena asalkan kau tidak memintaku untuk meninggalkanmu—aku—aku tidak apa"

" Garfield, kau sedang tidak main-main denganku bukan?"

Ucapan dingin dari Benz membuat Garfield menundukkan kepala. dia amat takut jika apa yang dikatakan oleh Fourth salah, dia takut jika sebenarnya Benz tidak mencintanya dan justru membencinya. Garfield menggeleng. Benz mencengkram lengan Garfield—

" aku serius—maaf"

" kenapa kau minta maaf?"

" karena telah lancang mencintaimu—maaf"

Action!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang