BAB 21

737 50 12
                                    

Mereka berdua pun berjalan menuju taman komplek yang letaknya memang tak terlalu jauh dari rumah Rakha. Sesampainya disana mereka memutuskan untuk duduk disalah satu bangku panjang yang ada di taman tersebut. Mala duduk sambil memejamkan matanya menikmati hempusan angin yang menerpa dirinya dan menerbangkan anak rambutnya saat ini. Sedangkan Rakha tengah sibuk memandangi wajah cantik Mala yang sedang menikmati angin.

"Lo kenapa liatin gue" tanya Mala tiba-tiba membuat Rakha salah tingkah

"Engga, siapa juga yang liatin lo" jawab Rakha sambil salting

"Itu tadi jelas-jelas lo liatin gue, tinggal ngaku aja susah banget sih lo" ucap Mala lagi

"Iya-iya gue emang liatin lo emang kenapa ngga boleh gue liatin lo" jawab Rakha sambil kembali menatap Mala bahkan sampai mendekatkan wajahnya pada wajah Mala

Dan terjadilah adegan saling tatap diantara mereka berdua yang cukup lama hingga akhirnya Mala yang tiba-tiba menampar pelan wajah Rakha dan membuyarkan fokus Rakha.

"Aduuh lo kenapa sih malah nampar gue" protes Rakha yang kaget akan sikap tiba-tiba Mala

"Lagian lo ngapain sih pake natap-natap gue gitu" Mala ikutan protes

"Kenapa lo salting gue tatap begitu?" ledek Rakha

"Engga lah, ngapain juga salting cuma gara-gara ditatap sama lo" elak Mala lagi

"Oh iya" Rakha lagi

"Iyalah, udah ah apaan sii ngga jelas lo mah"

"Gue mau ice cream Rakh" sambung Mala lagi

"Apaan ice cream ice cream ngga ada ya Mala lo baru sembuh" tolak Rakha

"Ayolah Rakh, satu aja deh janji" mohon Mala

"Nanti gue yang dimarahin sama bunda La" jawab Rakha lagi

"Engga bakalan kok, kan bunda juga ngga liat Rakh, ayolah Rakh satu doang kok" ucap Mala sambil memasang wajah manja andalannya

"Ya udah tapi satu aja ya janji" jawab Rakha mengancungkan jari kelingkingnya

"Janji" ucap Mala sambil menautkan kelingkingnya pada kelingking Rakha

"Ya udah lo tunggu disini biar gue yang beli ice creamnya" perintah Rakha yang hanya dijawab anggukan oleh Mala

Tak lama Rakha pun datang sambil membawa 2 buah ice cream ditangannya dia memberikan ice cream rasa vanilla favorit Mala.

"Makasih Rakh" ucap Mala menerima ice cream tersebut sambil memeluk singkat Rakha

"Iya sama-sama, udah makan ice creamnya abis itu kita pulang udah mau malem soalnya"

Mereka pun kembali menikmati ice cream mereka masing-masing sambil sesekali saling melempar candaan satu sama lainnya. Sungguh bahagia apa yang saat ini mereka rasakan bisa saling menebar sayang seperti dulu lagi.

Namun tanpa mereka sadari ada yang sedang mengintai kebahagiaan mereka menatap mereka berdua dengan tatapan tak suka.

"Liat aja ya lo Mala gue ngga bakal biarin lo bahagia sama Rakha, kalo gue ngga bisa dapetin Rakha lo juga ngga boleh dapetin dia" batin seseorang itu berbicara

Langit mulai berubah menjadi gelap menandakan bahwa malam akan segera datang sepertiyang sudah rakha katakana setelah acara amakn ice cream selesai mereka pun memutuskan untuk kembali kerumah. Mereka pun berjalan santai beriringan sambil bercerita santai dan ringan, sesampainya dirumah ternyata Bunda Mia dan Papa Reza sama-sama belum pulang rumah masih nampak sepi dan sunyi. Mala dan Rakha memutuskan untuk pergi kekamar mereka masing-masig untuk membersihkan diri.

SEMESTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang