Disisi lain, di Zenith High School
Hari senin ini selain hari paling menyebalkan juga hari yang membuat ke 4 manusia merasa ada yang kurang dari diri mereka, bagaimana tidak biasanya pagi mereka akan disambut pemandangan bucin dari 2 sejoli yang sangat bucin akut siapa lagi kalau bukan Rakha dan Mala. Yah ke empat manusia ini adalah Vio,Alifa,Didi dan Afan, tadi pagi mereka mendapatkan pesan di grup chat mereka bahwa hari ini Rakha dan Mala tidak bisa masuk sekolah karena sakit.
"Sepi banget ih ngga liat mereka berdua" ucap Vio
"Iya biasanya pagi-pagi gini kita udah disambut sama kebucinan mereka" sambung Didi
"Bener biasanya juga kita liatin anak-anak yang pada histeris liatin merea bucin" Alifa bersuara
"Hari ini ngga ada traktiran ini mah dari duo bucin kita" Afan lesu
Sedangkan disisi lain ternyata ada yang sedang mengawasi pembicaraan mereka berempat sambil tersenyum devil.
"Ini baru awal, gue ngga bakal biarin lo bahagia mulai sekarang Mala"
"Baru segini aja lo udah sakit, gimana nanti apa lo bakal berakhir mati atau gila Mala" ucap seseorang dibalik tembok itu dalam hati
Sosok tersebut pun menghilang takut akan ada yang melihat dan akan merusak semua rencana yang sudah dia susun rapi.
Kembali ke kediaman Daniswara
Rakha mencoba membangunkan Mala setelah selesai membersihkan dirinya, dimulai dari membuka gorden kamar Mala agar cahaya matahari bisa masuk kedalam ruangan dan membuka pintu balkon agar udara segar masuk.
"Mala" ucap lembut Rakha
"Mala hey bangun yuk udah siang" sambung Rakha sambil membelai lembut rambut Mala,merasa tidurnya terusik Mala pun pelan-pelan membuka matanya.
"Rakh" panggil Mala dengan suara paraunya khas orang baru bangun tidur
"Gimana hemm udah enakan" tanya Rakha lagi, dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Mala
Flashback on
Saat jam menunjukan pukul 12 malam, Mala terbangun dari tidurnya merasa ada sesuatu di dahinya dia pun bingung kenapa ada kompresan didahinya dilihatnya Rakha tertidur sambil duduk disampingnya dengan kepala ditopang oleh lengannya sendiri. Tangan Mala terulur mengusap lembut rambut Rakha ternyata membuat Rakha terbangun dan langsung memasang wajah panik.
"Mala, kamu udah bangun La" ucap Rakha langsung memeluk Mala
"Maaf ya udah bikin kamu khawatir" jawab Mala membalas pelukan Rakha
"Ngga perlu minta maaf, kamu ngga salah" Rakha menjawab
"Ada yang sakit ngga? Atau pusing?" sambung Rakha lagi
"Engga ko, masih lemes aja" jawab Mala lirih
"Ya udah ini masih malem, kamu tidur lagi aja yah badan kamu juga masih anget gini" ucap Rakha sambil mengecek dahi Mala
"Tapi kamu disini aja ya nemenin aku" pinta Mala pada Rakha
"Iya aku disini" jawab Rakha
Mala pun kembali tertidur dengan usapan-usapan lembut dari Rakha di kepalanya.
Flashback off
Saat sedang membantu Mala bersandar diranjang tempat tidur Bunda Mia masuk membawakan semangkuk bubur untuk Mala.
"Sarapannya siap" Ucap Bunda Mia
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTAKU
Novela Juvenil"Bintang dilangit selalu tahu bagaimana aku menunggumu setiap malam" - Raden Rakha "Hujan ini selalu membawaku pada rindu yang tak pernah berubah padamu" - Basmalah Gralind