Pagi ini dengan cuaca yang sangat cerah langit biru serta kicauan-'kicauan burung merdu terdengar seorang gadis cantik yang sudah merasa dirinya lebih sehat ini tengah bersiap untuk berangkat kesekolah kali ini agak berbeda yah rambut yang biasanya dia ikat kuda biasa hari ini dia ikat setengah saja dengan menyisakkan anakan rambut bagian depan seperti poni yah gadis ini adalah Basmala Nigista Gralind, walaupun perban kecil masih menghiasi dahi kanannya tak mengurangi kadar kecantikan pada dirinya. Sebenarnya dia sudah sangat rindu untuk mengendarai motor sportnya tapi bukan Rakha namanya jika tak memaksa, dari semalam Rakha terus saja memaksa dirinya untuk berangkat bersama dengan alasan dirinya baru saja sembuh dari sakit, dan yang lebih menjengkelkannya lagi teman-temannya justru malah mendukung kemauan Rakha alhasil kini dirinya hanya bisa pasrah. Saat sedang menyruput susu yang sudah disiapkan oleh ARTnya tiba tiba saja
TIIIIIIIIIN TIIIIIN suara klakson motor Rakha terdengar Mala pun bergegas untuk keluar rumah
"Udah siap" tanya Rakha sambil menyodorkan helm pada Mala
"Menurut lo" jawab Mala sambil menerima helm dan kemudian memakai helm tersebut
Mereka berdua pun langsung meluncur menuju sekolah, motor sport Rakha melaju membelah jalanan ibukota yang macet setiap harinya. Sesampainya di sekolah mereka berdua yang sudah 4 hari tak masuk sekolah pun langsung menjadi pusat perhatian seluruh siswa Zenith. Ditambah dengan penampilan Mala yang hari ini cukup berbeda dari biasanya. Sudah turun dari motor Rakha Mala sedang berusaha melepas kancing helmnya namun sepertinya kancingnya macet membuatnya sedikit kesulitan untuk membukanya. Rakha pun langsung membantu Mala tanpa mengucapkan apa-apa dan terjadilah saling tatap satu sama lain antara Rakha dan Mala. Kejadian itu ternyata dilihat oleh keempat teman mereka yang baru saja sampai.
"Ekheeem ekheeem, ya elah masih pagi woy udah bucin aja" ucap Afan mengagetkan Rakha dan Mala
"Tau lo berdua ngga bisa apa sehari aja ngga bucin" sambung Alifa
"Apaan si orang tadi cuma dibantuin buka helm doang" elak Mala
"Tau lo pada lebay banget" Rakha ikut menyaut.
"Awas lu berdua lama-lama demen beneran" ledek Vio
"Udah-udah ah ayok ke kelas" ucap Mala mencoba mengganti topik pembicaraan. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas, selama perjalanan ke kelas banyak sekali lontaran-lontaran kata yang keluar dari siswa-siswi yang ada di sepanjang koridor.
"Gila Mala abis sakit malah tambah cantik"
"Rakha makin ganteng woy"
"Please tutor jadi Mala dong biar kalo sakit dijagain Rakha"
"Mau juga diboceng Rakha kaya Mala"
"Kapan woy bisa jalan samping-sampingan sama Rakha kaya Mala"
Dan masih banyak lagi yang lainnya, Mala dibuat heran dengan kalimat-kalimat yang dia dengar bagaimana tidak hampir semua siswi perempuan yang ada selalu bilang ingin menjadi dirinya agar bisa dekat dengan Rakha, dan darimana mereka tau bahwa selama dirinya sakit Rakha lah yang menjaganya.
"Woy Fa ko anak-anak tau sih Rakha yang jagain gue pas gue ngga masuk kemarin" tanya Mala saat sudah ada dikelas
"Ya karna kalian masuknya barengan" jawab Alifa
"Lo lupa La postingan Alifa di twitter" sambung Vio
"Oh iya, gara-gara lo berarti nih" ucap Mala sambil melotot pada Alifa
"Sorry-sorry abisnya lucu sayang kalo ngga diabadikan ya ngga Vi" elak Alifa
"Selamat pagi anak anak" ucap guru memasuki ruang kelas dan mereka semua pun melakukan aktivitas belajar mengajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTAKU
Roman pour Adolescents"Bintang dilangit selalu tahu bagaimana aku menunggumu setiap malam" - Raden Rakha "Hujan ini selalu membawaku pada rindu yang tak pernah berubah padamu" - Basmalah Gralind