BAB 17

581 51 10
                                    

Jam pelajaran pun sudah dimulai kini saat dimana mereka akan mempresentasikan hasil belajar kelompok mereka waktu itu. Mereka berenam pun memulai presentasinya dengan santai namun serius bagian demi bagian mereka jabarkan dengan jelas, pertanyaan demi pertanyaan yang teman-teman sekelas mereka tanyakan pun dijawab dengan benar tanpa ada kesalahan sedikitpun. Ternyata Alifa,Vio,Afan dan Didi benar-benar belajar dan menguasai apa yang telah mereka kerjaan waktu itu hingga apa yang mereka berenam presentasikan terlihat begitu sempurna dan membuat sang guru tersenyum kagum dan bangga, apalagi pada Rakha dan Mala yang terlihat sangat menguasai apa yang mereka bahas.

Setelah selesai semua kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka kini saatnya sang guru mengumumkan kelompok mana yang mendapatkan nilai tertinggi ditugas kali ini. Dan benar saja kelompok Mala,Rakha,Vio,Alifa,Didi,dan Afan lah yang mendapatkan nilai tertinggi dikelas dan ditugas kali ini. Benar usaha tidak akan pernah menghianati hasil, tak sia-sia mereka mengerjakan tugas hingga malam jika apa yang mereka dapatkan adalah nilai sempurna. Sorak gembira Afan dan Didi memenuhi kelas.

Skip jam istirahat ......

Mereka berenam siapa lagi kalau bukan Rakha,Mala,Alifa,Vio,Afan dan Didi berjalan menuju kantin dan seperti biasa selama perjalanan mereka disuguhi oleh ocehan-ocehan dari beberapa siswa-siswi Zenith baik mereka yang senang melihat kedekatan Mala dengan Omorfos maupun mereka-mereka yang justru menganggap Mala dan kedua temannya hanya sedang menumpang ketenaran pada Omorfos. Omongan seperti itu sudah sangat biasa Mala dengar bahkan hanya menganggap omongan itu adalah angin lalu, justru terkadang kedua temannya lah yang geram mendengar ocehan-ocehan tersebut juga heran pada Mala karena bisa-bisanya hanya diam tanpa membalas apapun.

"Gue heran sama lo Mal bisa-bisanya lo diem aja, lo ngga denger lo dikata-katain tuh tadi sama cewe-cewe ngga jelas itu" geram Alifa

"Tau lu Mal, sekali-kali jawab kek ngebales dong jangan kebaikan jadi orang Mal" sambung Vio yang ikut geram juga

"Ngapain juga sih ngebales mereka ngga penting banget, biarin aja Tuhan nanti yang bales" jawab Mala

"Lo ngga pernah berubah yah, masih tetep baik sama orang-orang yang bahkan nyakitin lo Ta ini yang bikin gue makin jatuh cinta sama lo" batin Rakha mendengar jawaban dari Mala

"Noh dengerin Mala mah baek ngga kaya lu berdua emosian lo pada" sambung Afan

"Diem lo upik abu" ucap Alifa

"Yee enak aja lo, dasar toa masjid lo" jawab Afan tak terima

"Udah-udah kenapa malah pada ribut sih kita ke kantin tuh mau ngrayain keberhasilan kita dapet nilai tertinggi" lerai Mala sebelum Alifa dan Afan makin menjadi

"Pesen biar gue yang bayar" ucap Rakha

"Gue aja Rakh lo udah dari kemaren" jawab Mala

"Gue cowo jadi gue yang bayar" Rakha lagi

"Please kali ini gue" Mala bersikeras

"Daripada kalian berdua ribut yah mending kalian bagi dua" lerai Didi yang mulai pusing karena teman-temannya berganti-gantian saling berdebat

"Ya udah mau pesen apa nih" tanya Vio

"Bakso" ucap Mala dan Rakha bersamaan

"Keknya lo berdua tuh beneran jodoh deh" ucap Alifa

"Gajelas lo" jawab Mala

"Udah deh buruan mau pada makan apaan keburu bel masuk nih" ucap Vio mulai kesal

"Udah samain aja deh, minumnya es the aja" jawab Alifa

Vio pun pergi untuk memesan makanan sedangkan yang lainnya kini tengah fokus pada ponsel mereka masing-masing. Seperti Afan yang kini tengah iseng meng-upload foto saat Mala dan Rakha saling fokus belajar kelompok waktu itu yang otomatis langsung membuat notif hp teman-temannya ini ramai oleh komentar netizen.

SEMESTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang