BAB 19

971 62 24
                                    

Hari sudah berganti menjadi pagi namun Gista a.k.a Mala masih betah memejamkan matanya seperti taka da niatan untuk terbangun dari tidurnya, sedangkan Raden a.k.a Rakha masih setia duduk disamping gadis kesayangannya itu seperti enggan beranjak dari samping sang gadisnya.

"Raden makan dulu" ucap Bunda Mia

"Aku belum laper bund, nanti aja lah" jawab Raden

"Makan dulu Den, kalo Gista tau kamu ngga mau makan nanti dia marah loh" sambung Mami Linda

"Iya iya aku makan" pasrah Raden

Saat mereka yaitu Bunda Mia, Mami Linda dan Raden sarapan tiba-tiba saja Gista terus-terusan menyebutkan nama Raden tanpa henti.

"Raden" ucap Gista masih dalam keadaan memejamkan matanya namun gerakan badannya seperti orang gelisah.

"Aku disini Gis hey sadar Gis" ucap Raden menggenggam tangan Gista sambil mengelus kepala Gista berusaha menenangkan Gista. Perlahan Gista membuka matanya melihat sekelilingnya dilihatnya ada Mami nya disana, ada Bunda Mia dan yang terakhir dilihatnya Raden.

"Raden" ucap lirih Gista namun bisa didengar oleh Raden, Mami Linda dan Bunda Mia

"Iya Gis" jawab Raden sambil menitikan air mata, bukan hanya Raden yang meneteskan air mata namun juga Bunda Mia dan juga Mami Linda bagaimana tidak mereka yang sedari kecil bersama hampir 3 tahun terpisah karena adanya insiden yang membuat mereka sama-sama tersiksa.

Gista pun spontan langsung bangun dan langsung memeluk Raden dengan sangat erat menyalurkan rindu yang sudah sangat lama mereka pendam, bagaimana tidak erat mereka memendam rindu sudah hampir 3 tahun lamanya.

"Raden, akhirnya Gista ketemu Raden lagi maafin Gista yah" ucap Gista sambil merenggangkan pelukannya

"Udah ngga perlu minta maaf Gista ngga salah, yang penting sekarang kita udah ketemu lagi okey" jawab Raden sambil mengusap air mata dipipi Gista

"Duuh jadi Raden doang nih yang dipeluk Mami sama Bunda ngga diajak" ledek Mami Linda

"Sinii dong Mami sama Bunda" ucap Gista sambil merentangkan tangannya, mereka berempat pun berpelukan sedang asyik berpelukan suara Gista membuyarkan semuanya.

"aaarrrggh sakit" ucap Gista tiba-tiba sambil memegangi kepalanya

"Kamu kenapa Gis" panik Raden

"Sakit banget kepala aku" jawab Gista sambil terus memegangi kepalanya bahkan sesekali memukul kepalanya sendiri berharap mengurangi rasa sakit pada kepalanya itu

"Jangan dipukul Gis, kamu tahan yah aku panggil dokter dulu" Raden pun bergegas keluar untuk memanggil dokter

"Mami sakit" erang Gista menahan sakitnya

"Iya iya kamu tahan dulu ya sayang dokternya bentar lagi dateng"

Dokter dan beberapa perawat pun masuk kedalam ruang perawatan Gista, beberapa perawat langsung memegangi Gista yang masih terus meronta kesakitan sedangkan dokter langsung memberikan suntikan pada Gista, tak lama Gista pun memejamkan matanya dan kembali pingsan.

"Dokter Gista kenapa dok" tanya Raden

"Pasien tidak apa-apa mungkin tadi saat baru sadar pasien berusaha mengingat masalalunya lagi, karena saat ini walaupun sudah mengingat beberapa masalalu yang pernah pasien lupakan tetap saja masih butuh waktu untuk benar-benar pasien mengingat semuanya. Tolong diusahakan jangan terlalu memaksa pasien untuk mengingat yah atau akan berakibat buruk bagi pasien" jelas sang dokter

"Pasien hanya saya suntikan obat tidur biasa untuk mengurangi rasa sakitnya sebentar lagi juga akan sadar, kalau begitu saya permisi dulu yah" sambung sang dokter lagi

SEMESTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang