Haesuk berpikir saat nyonya Kim mengandung Taehyun, beliau mungkin mengidam kimchi pedas atau mungkin suka sekali dengan kopi hitam tanpa gula. Serius ya, sejak tadi wajah Taehyun begitu masam lengkap dengan kalimat menyakitkan. Membuat telinga Haesuk sakit saat mendengarnya. Usai berhasil menemukan keberadaan Youra, Taehyun kembali dengan raut wajah persis seperti ibu-ibu kehilangan banyak harga diskon. Mulutnya yang tipis itu tidak berhenti mengoceh tentang banyak hal. Bermonolog ria, alis menukik, sesekali mengacak rambutnya kasar.
"Dasar gila!" umpat Haesuk kesal.
Haesuk merasa jika Taehyun itu butuh dokter jiwa, semenjak kedatangan Aera serta Youra yang tanpa sadar mulai masuk ke dalam dunia Taehyun. Sifat dingin, masa bodoh dan pendiamnya itu mulai luntur. Digantikan dengan sifat random yang tidak tahu tempat. Di satu sisi Haesuk merasa senang, setidaknya Taehyun masih memiliki sifat manis dan menyenangkan. Namun disisi lain, Haesuk kewalahan hanya sekedar untuk mengerti sifat Taehyun yang terkadang di luar nalar. Taehyun bisa menjadi sangat galak melebihi Yoon namun bisa menjadi begitu menggemaskan melebihi anak kucing.
"Biar ku tebak, kau membuat ulah, kan?" Haesuk menebak.
"Aduhhh!"
Satu pukulan telak berhasil Haesuk terima. Sungguh, pukulan Taehyun itu sangat kasar dan menyakitkan. Berharap saja jika otaknya tidak berpindah tempat.
"Kenapa memukulku sih?" protesnya.
"Menyesal aku mengikuti saranmu."
"Hanya orang idiot saja yang gagal melakukan saranku."
Taehyun melotot, merasa tidak terima jika dirinya mendapatkan predikat idiot dari pusatnya idiot. Cukup Haesuk saja yang idiot, jangan menular padanya.
"Dia malah marah padaku."
"Itu pasti karena kau yang memulai perdebatan."
Ya, Haesuk sedikit menyesal melepaskan Taehyun untuk meminta maaf. Pemuda bermarga Kim itu memang paling anti jika disuruh minta maaf. Apalagi jika dirinya sendiri tidak paham dimana letak kesalahannya. Jelas saja jika pertemuan Taehyun yang berniat menjelaskan semua dengan alibi meminta maaf dulu bukanlah hal yang bagus.
Taehyun pasti memulai perkara entah itu meminta maaf dengan tidak tulus atau berbicara dengan nada menjengkelkan. Haesuk berharap jika pertemuan Taehyun dan Youra yang baru saja terjadi tidak mengakibatkan perang dingin dan berdampak pada pekerjaan mereka berdua. Haesuk hanya tidak mau menjadi kambing hitam dan malah disalahkan sepenuhnya atas apa yang terjadi pada Youra. Dengar-dengar, Youra itu kesayangan Seojin. Jika dia berulah dan membuat Youra menangis, Haesuk yakin nasibnya akan sama buruknya dengan Song Nara.
“Aku tahu jika ini menjadi hal yang percuma. Aku lupa, kau itu memiliki harga diri yang tidak akan kau korbankan hanya untuk mengalah pada seorang gadis."
"A...apa maksudmu?"
"Cari tahu sendiri saja, Taehyun. Saranku tidak mempan jika kau yang melakukannya."
Haesuk bukan tanpa sebab mengatakan itu semua, sedikit memberi irisan tajam mungkin bisa membuat Taehyun berpikir lebih jernih. Haesuk pergi dengan meninggalkan Taehyun yang terlihat berpikir keras. Apa mungkin jika dirinya itu memang sulit untuk mengutarakan kata maaf. Tapi, dirinya kan memang tidak tahu salahnya dimana. Bisa saja Youra yang bersalah, lalu membuat seakan-akan jika Taehyun lah yang berbuat salah.
'Kau memang gadis tidak jelas. Tidak berguna sekali menemuimu.'
Taehyun yang kembali melanjutkan kegiatannya seketika terhenti saat ucapannya beberapa saat yang lalu tiba-tiba menganggu pikirannya.
Kasar sekali.
Menghela napasnya diikuti bantingan pena, memejamkan maniknya sejenak sebelum akhirnya kembali terbuka. Dirinya memang keterlaluan, tapi mulutnya itu memang sudah di setting seperti ini. Taehyun bukan orang bertipe lemah lembut seperti Haesuk. Bukan pula tipe orang yang baik di depan namun busuk di belakang. Jadi, jika dirinya tidak nyaman dengan sesuatu, maka Taehyun akan bilang tidak nyaman. Begitu pula sebaliknya, jika Taehyun merasa nyaman maka Taehyun akan bersikap lebih santai dan bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroads in Your Heart
Genel KurguJung Youra tidak tahu, jika berhubungan dengan dunia Kim Taehyun akan membuatnya berada di sebuah semesta yang berisi ribuan bintang berkerlip namun sekarat. Ketika dirinya berusaha menyembuhkan lukanya sendiri, tanpa Youra sadari dia juga sedang be...